webnovel

Pertarungan di Hutan Larangan IV

Setelah puas tertawa, mendadak si Tongkat Kumala Hijau menghentakkan pusakanya. Begitu tongkat di hentakkan, si Pedang Kembar Halilintar langsung terdorong mundur lima langkah ke belakang.

Tubuhnya terhuyung-huyung. Untunglah dia masih bisa mendapatkan posisinya sehingga tidak sampai jatuh tersungkur.

"Terimakasih Paman," kata Raka Kamandaka sambil membungkuk hormat.

"Hahaha … jangan sungkan anak muda. Lagi pula dia memang musuh lamaku. Jadi aku sangat ingin membuatnya mampus diujung tongkat sakti ini," ujarnya sambil mengelus-elus pusaka miliknya.

Raka akhirnya mengerti. Alasan kenapa keduanya bertarung hingga mati-matian ternyata bukan hanya demi merebut kitab sakti. Melainkan demi membalas dendam.

"Baiklah. Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk membunuhnya?" tanya Raka mencoba-coba.

Meskipun pertanyaan itu terbilang konyol. Namun siapa tahu orang tua tersebut malah setuju?

Bukankah di dunia ini, segalanya bisa menjadi mungkin?

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo