MASA LALU
Episode sebelumnya.
Shangkuan Yun muda tengah berlari di tengah-tengah hutan dengan salah satu bahunya terluka parah. Dia berlari menulusuri tebalnya semak-semak belukar hutan, dan sesekali kepalanya menoleh kebelakang untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengejar dirinya.
________,,,____,,,,,
Terus berlari tanpa henti, dan perasaan siaga kepada semua hal. Tenaga sudah mulai melemah. Namun, ujung jalan belum juga ditemukan.
Bahunya telah berlumur darah, telapak tangan lainnya mencoba menghentikan pendarahan dengan menutupinya, tetapi tusukan ini sangat lah dalam hingga derah yang mengalir tidak dapat dihentikan lajunya.
Tanpa memperdulikan dirinya yang telah terluka parah atau dengan situasi hutan yang semakin gelap, Shangkuan Yun muda terus berlari tanpa henti semangatnya untuk sampai akhir, akhirnya membawakan hasil.
Dia telah berhasil mencapai ujung dari hutan lindung tersebut. Shangkuan Yun muda akhirnya dapat keluar dari sana, cahaya mentari mulai terlihat oleh matanya, sebab pohon-pohon yang tumbuh di area sekitar tidak selebat dan setebal pohon-pohon di bagian tengah.
Dan Shangkuan muda bisa menginjakkan kakinya kembali di tanah sebelumnya dia hanya berlari dan mempijaki tebalnya semak-semak belukar di tengah-tengah hutan.
Pendekar muda ini berhenti sejenak disana untuk mengatur napasnya yang berderu-deru. Jantungnya memompa dengan cepat hingga membuat napasnya tidak stabil, ditambah dengan darah yang terus mengalir keluar dari salah satu bahunya, dan membuat sebagai tenaganya terkuras habis.
Sesekali dirinya menoleh kebelakang untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengejar dirinya, dan sambil memegangi bahunya yang terluka itu.
Namun, ketika dia ingin berbalik arah untuk melanjutkan kembali perjalanannya, tiba-tiba arahnya itu dihentikan oleh suatu benda yang berujung tajam.
"Siapa kau? Pasti kau seorang penyusup!" Seseorang sedang menegur Shangkuan Yun.
Di tangan kanannya dia menggenggam erat sebuah pedang tajam dengan ujung mata pedangnya mengarah tepat pada Shangkuan, dan tepat menengenai kulit halusnya di bagian leher.
Shangkuan muda membulatkan kedua matanya, lalu menggerakkan sedikit kepalanya untuk melirik siapa yang sudah menyodorkan pedang itu kepada dirinya?
"Siapa kau? Pasti kau seorang penyusup!" Kembali dia meneriaki pertanyaan yang sama.
Dia yang seorang gadis tersebut, menekan keras ujung mata pedangnya pada Shangkuan Yun muda yang dirinya dianggap adalah seorang penyusup. Dia sangat menaruh curiga pada laki-laki yang berpakaian aneh tersebut. Sebab baginya pakaian yang di pakai Shangkuan Yun muda bukan dari desanya.
Jadi dia sangat waspada terhadap orang asing yang ingin mencoba masuk secara ilegal kedalam desa.
Mata kanan laki-laki muda ini telah melihatnya. Ternyata dia adalah seorang gadis berparas cantik nan manis. Rambutnya hitam panjang dan terkuncir ke atas, dengan poni tebal menutupi sebagian dahinya.
Kedua mata sangat indah, dengan bola mata yang hulat berwarna hitam. Alisnya terlihat tebal dan bulu mata yang panjang melengkung.
Puji Shangkuan Yun, yang terus memandangi gadis cantik tersebut. Siapa yang menyangka di tempat seperti ini dirinya dapat menemukan Dewi surga yang tak bersayap, dan Dewi tersebut sangatlah galak terhadap dia--Shangkuan Yun.
"Cepat katakan siapa dirimu?!" Dia terus berteriak hal yang sama. Dia tidak akan berhenti jika Shangkuan Yun belum mengatakan siapa dirinya.
" S-H-A-N-G-K-U-A-N -Y-U-N," terpatah-patah, sampai akhrnya dia memejamkan kedua mata dan ambruk di depan gadis tersebut.
"Eeee..." Tubuhnya telah lemas lalu Shangkuan Yun tak sadarkan diri di pelukan gadis tersebut.
"Hei ... Hei!"
Menepuk-nepuk bahunya.
Seseorang telah jatuh di pelukan gadis itu, tubuhnya berusaha untuk mengimbangi Shangkuan Yun. Pedangnya sampai terjatuh mengenai tanah, kedua tangannya segera merangkul tubuhnya yang Shangkuan Yun.
Kedua mata Shangkuan telah terpejam di bahu gadis tersebut, tubuhnya yang mungil berusaha untuk tangguh menahan beratnya tubuh Shangkuan Yun.
Wajahnya yang tampan langsung terlihat oleh mata gadis tersebut. Dia memandang Shangkuan Yun sangat intim, kedua matanya yang indah disaat terpejam, bibir kecilnya terlihat manis dan dia terlihat menawan ketika gadis itu yang terus memandangi Shangkuan Yun.
_______________FLASH BACK OFF.
"Tuan Shangkuan Yun!" Menyapa dengan hormat pada Shangkuan Yun.
Kata seseorang yang terdengar dengan lembut. Wajahnya ayu dengan rambut panjang terurai, membawa pedang di ikat pinggang kanannya.
Pakaiannya berwarna putih halus seperti sutra, dengan ikat pinggang berwarna emas dan motif bunga Lotus ungu mewarnai pakaiannya, lalu jubah yang warnanya senada dengan pakaiannya.
Riasan wajahnya tipis yang menggambarkan dirinya yang dingin, dan bibir merah yang sangat merona.
Dia adalah Su Ling Hua wanita cantik dari Dao Bao Hu. Dia pendekar tertinggi di sektor Lotus. Pangkatnya sederajat dengan kakak pertama--Feng Li Qian yang berada di sektor Elang.
"Tuan Shangkuan Yun. Apa Tuan memanggil diriku?" katanya, yang berdiri sambil membungkukan sedikit tubuhnya tepat di belakang pemimpin--Shangkuan Yun yang tengah memang luas dari balik jendela itu.
"Oh. Nona Su!" sontak Sangkuan Yun segera berbalik badan, mendapati Su Ling Hua yang sudah berdiri di belakangnya.
"Hal Apa yang ingin Tuan sampaikan kepada diriku? Apakah ada hal yang ingin Tuan, aku kerjakan?" tanyanya kepada pemimpin Shangkuan.
"Tidak. Ini bukan tentang misi, atau apapun," balas Shangkuan Yun berbicara pada Su Ling Hua.
Keduanya saling berhadapan di ruangan yang pengap tanpa ada orang lain hanya mereka berdua. Hanya antara Guru dan muridnya saja.
"Lalu, apa Tuan?" Su Li Hua bertanya heran.
"Sebelumnya terlebih dahulu aku ingin meminta maaf kepada dirimu." Ucapan Shangkuan Yun semakin menimbulkan rasa penasaran dalam benak Su Ling Hua.
Shangkuan Yun berbalik badan kembali memandang luas ke luar jendela. Su Ling Hua memperhatikan tingkah gurunya ini. Dia menaruh curiga terhadap gurunya sendiri. Sebab tidak ada angin dan hujan mengapa tiba-tiba gurunya mengatakan 'Maap' seperti yang didengar tadi.
"Maaf untuk apa, Tuan?" Bertanya-tanya. Suaranya begitu lembut walau dirinya adalah seseorang yang dingin.
"Maapkan aku. Aku harus mencopot jabatanmu sebagai pemimpin di sektor Lotus." Sahngkuan Yun mengatakan langsung pada intinya, tanpa adanya basa-basi lagi.
"Mencopot jabatanku? Mengapa Tuan?! Mengapa Tuan ingin mencopot jabatanku? Adakah alasan yang bisa Tuan jelaskan pada saya?"
TEK .... Jantungnya berdegub.
Dia cukup marah ketika mendengar ini. Matanya membulat besar, lalu digenggamnya erat-erat pedang yang ada di pinggang kanannya, dan sedangkan tangan kirinya mengepal dengan keras.
Su Ling Hua tampak tidak terima jika jabatannya sebagai pendekar tertinggi di sektor Lotus harus digantikan, tanpa adanya kejelasan yang pasti.
Shangkuan Yun sendiri tidak berbicara lagi dia terdiam sejenak di sana tanpa ada kata-kata. Namun, Su Ling Hua yang berdiri di belakangnya tampak menunggu perkataan dari Shangkuan Yun. Sebab Su Ling Hua perlu jawaban pasti. Mengapa jabatannya harus dicopot?
"Mengapa tuan? Mengapa jabatan ini harus dicopot dariku? Apakah aku sudah tidak pantas lagi mengemban tugas ini?" katanya seribu pertanyaan.
"Berikan aku alasannya Tuan. Mengapa aku harus mundur dan menyerahkan kembali jabatan ini kepada Tuan?!" lanjutnya yang meminta sangat penjelasan dari Wen.
Shangkuan Yun masih bungkam seribu bahasa disana. Dia diam tidak mau memandang wajah Su Ling Hua, murid yang dia didik sedari kecil.
Namun, mau tidak mau suka atau tidak suka kata-kata berat ini harus disampaikan dan didengar 'kan oleh Su secara langsung dari bibir, Shangkuan Yun sendiri.
"Maafkan aku. Aku tidak akan menjelaskan alasanku kepada dirmu, mengapa aku mencopot jabatanmu dari pemimpin sektor Lotus?" Shangkuan Yun akhirnya angkat suara, tetapi bukan itu yang Su Ling Hua ingin dengar.
Dengan segala hormat dan merendah Shangkuan berbalik badan kebelakang dan memandang langsung wajah Su Ling Hua.
"Tentu, keputusanku ini demi kebaikan Dao Bao Hu di masa mendatang," sambungnya, yang juga tidak memberi jawaban jelas pada Su Ling Hua.
Gadia bermarga Su ini memandang pria dewasa yang bermarga Shangkuan itu. Dia memandangi Shangkuan Yun laki-laki yang Su anggap sebagai ayahnya sendiri. Sebab Su Ling Hua yang tinggal jauh dari orang tuanya dan menganggap pria tua ini sebagai orangtua nya sendiri.
Namun, sekarang perasaannya tengah hancur dia tidak habis pikir bahwa Shangkuan Yun akan mencopot jabatannya dengan semudah ini, jabatan yang telah dia emban selama puluhan tahun tersebut.
"Aku meminta kau serahkan segel Emas kepemimpinanmu itu, lalu stempel Lotus milikmu dan berikan itu semua kepada diriku, sekarang!" pinta Shangkuan Yun dengan segala hormat, meski ini sangatlah tidak adil.
Shangkuan Yun meminta kembali dua benda terpenting yang dulu dia titipkan kepada Su Ling Hua sebagai tanda kepemimpinannya di sektor Lotus selama ini.
Kedua tangannya mengulur meminta. Jika bukan karena kedua benda tersebut, maka seorang guru pantang mengulur meminta pada seorang muridnya. Hal ini sangat tidak pantas untuk dilihat atau pun ditiru, sebab menyangkur harga diri.
"Baik!" Su menjawab dengan ketegasan dan ketegaran hati. Walau berat melepaskan, namun, Su Ling Hua harus mematuhi perintah Shangkuan Yun.
Kedua tangan Su Ling Hua mengambil kedua benda penting tersebut yang tersemat indah selama ini di antara ikat pinggangnya. Dia mengambil sendiri dengan kedua tangannya benda penting tersebut.
Setelah dicopot Su Ling Hua memberikannya secara langsung pada Shangkuan Yun, kedua tangannya mengulur memberikan Segel Emas dan Stempel Lotus miliknya itu kembali pada pemilik aslinya--Shangkuan Yun.
Shangkuan Yun menerima segel emas dan stempel tersebut.
"Terima kasih," ucapnya segala hormat pada Su Ling Hua, yang mau diajak bekerja sama.
"Tuan, tidak perlu berterima kasih. Ini sudah menjadi tugasku, aku hanya menjaganya saja. Jika, Tuan memintanya kembali maka dengan senang hati akanku berikan kembali jabatan ini pada Tuan". Katanya mencoba untuk tegar.
Wajahnya yang tertunduk kebawah menggambarkan dirinya yang berusaha untuk mengiklaskan ini semua. Walau berat tetap saja harus iklas tentu ini perintah langsung dari Shangkuan Yun yang tidak bisa langgar.
Laki-laki yang hampir berumur ini memandang wajah Su Ling Hua yang tertunduk. Perasaannya tidak tega. Sungguh dirinya jahat, karena telah mengmbil kembali jabatan yang dulu dia berikan kepada Su Ling Hua.
Mau dikata apa lagi, ini haruslah terjadi demi kepentingan dan kedamaian di Dao Bao Hu. Shangkuan Yun telah memikirkan keputusan besar ini dengan pertimbangan besar.
"Baik Tuan! Maaf Tuan. Jika tidak ada yang ingin Tuan bicarakan dengan diriku. Maka, saya mohon undur diri. Ada hal harus saya selesaikan. Jika mohon pamit."
Membungkuk tubuhnya, melangkah mundur perlahan, berbalik badan, dan setelah itu pergi meninggalkan ruangan.
Su Ling Hua telah hilang dari pandangan. Sekarang serah jabaran telah selesai dilaksanakan. Kini gadis bermarga Su tersebut sudah tidak lagi menjabat sebagai pendekar tertinggi di sektor Lotus, dan jabatan yang kosong ini kemungkinan akan diisi oleh Zhuge Liying.
Mampukah Zhuge Liying mengengemban jabatan ini dan kaligus menjadi guru baru di Dao Bao Hu?