webnovel

Chapter 17 sisi lain #2

Pertarungan telah menjadi kritis, dengan 2 guardian yang telah jatuh dan tersisa cold sendirian dengan 3 warior kini membantunya menahan agro.

" pemimpin, kita akan di babat habis kalau terus seperti ini ! " para warior berteriak sambil menahan serangan duri yang dating.

Aku mulai panik dengan keadaan tim ku namun masih tetap berusaha menjaga pikiran ku tetap tenang dan menyusun stratergi, party kami telah mati setengah dengan sisa 7 orang.

" 1 guardian, 4 warior, 1 assasin dan 1 mage support, bagaimana membagi peran mereka " dalam hati aku berkata dan berfikir keras.

" mage kau akan berfokus pada support dan healing, guardian menjadi tembok kedua menjaga mage, warior kalian akan menjadi barisan depan dan mengacaukan fokus bos, assassin ikut aku mengambil damage !! " aku langsung berlari maju dengan assassin mengikuti ku, yang lain langsung berpindah dapa posisi masing-masing.

Bos telah masuk ke mode mengamuk setelah HP nya berkurang setengah, kini ia tidak hanya menghujani kami dengan serangan duri nya namun juga sesekali memunculkan paku dari bawah kaki kami.

Hal itu lah yang merengut banyak pemain yang tidak siap, dengan tubuhnya yang keras monster itu lambat dan mudah di serang namun pertahanan nya juga isapan jempol.

Setelah menjalankan strategi yang aku buat, kami mampu sedikit demi sedikit mengurangi HP moster itu namun dengan itu mage kami yang tidak siap termakan serangan paku di bawah kakinya.

" aku tadi sudah membebani mental dan tubuhku setelah mengamuk, kalau ku paksakan bisa dipatikan aku akan keluar dari gua ini lumpuh " aku mengigit bibirku sendiri karena bimbang untuk melakukan mode mengamuk ku atau lebih tepatnya melepaskan diriku yang sebenarnya.

Namun saat 2 warior mati dengan kepala mereka pecah akibat serangan duri, rasa haus darah ku sedikit terpancing, mayat mereka menghilang setelah beberapa saat dan respawn di kota.

" tunggu, tenang lah slammet ini masih belum saatnya " aku mencoba menenagkan bagian diriku yang haus darah.

Dengan cold yang sudah sekarat, dan assassin mulai kelelahan aku mulai mengambil resiko dengan membalut tubuhku dengan listrik lagi, namun kali ini hanya balutan tipis untuk mempercepat respon syarafku.

Saat ini gerakan ku jadi lebih cepat dan begitu juga penurunan mana ku, kabar baiknya adalah aku sudah mampu memanipuasi mana bebas dan menjadikan nya mana ku sehingga saat pertarunagn awal aku tidak terlalu boros.

Namun saat menggunakan penguatan petir ini sepenuhnya membebankan pada mana yang ku miliki.

" aku hanya bisa bertahan beberapa menit dalam kondisi ini " dengan mengigit bibirku hingga berdarah aku memulai serangan ku satu demi satu, mencicil dara bos yang tersisa seperempat.

Setelah 2 menit menyerang aku mulai melambat karena mana ku sudah hampir habis, moster bos itu lebih pintar dari kroco-kroco yang ku lawan selama ini terlihat ia memanfaatkan momentum itu dengan segera menembakkan duri-durinya kearah yang tidak bisa ku hindari.

( SYUUP, SYUPP, SYUU )

Duri menancap di tiga tempat berbeda, paha kanan, pinggang kiri, dan dibawah tulang rusuk kiri.

" AUH F*CK !! " aku mengumpat dengan keras sambil terbaring tak berdaya di tanah setelah di tembak jatuh saat melayang.

" assassin akhiri ini ! " aku menoleh ke assassin yang sedang panik setelah melihat ku berkelahi.

Darah bos hanya tinggal setetes itu yang membuat ku kesal, bukan karena luka-luka ku ini, dengan perintah ku itu ia bergerak lurus ke arah bos dan mendaratkan serangan terakhir.

Sebuah belati menancap tepat di kepala landak sialan itu dan langsung menjatuhkan tubuh raksasanya, setelah melihat itu aku hanya bisa berfikir kosong menatap langit-lagit gua.

" kau assassin, segera ambil potion dari persediaan dan pulihkan kondisi cold rock " aku yang masih terbaring lemas memberikan perintah cepat.

" tapi pemimpin kau yang lebih membutuhkan pertolongan " assassin itu segera mengambil tas persediaan.

" aku tak apa nak, kau lakukan saja perintah ku " aku bukannya tidak membutuhkan pertolongan segera, tapi aku lebih kea rah menikmati rasa sakit yang aku alami sugguh seperti nostalgia rasanya.

Cold yang telah di obati segera bangkit dan memindahkan tubuh ku ke pinggiran dan ia memeriksa luka-luka ku.

" tuan slam.. maksudku pemimpin, luka mu cukup parah dengan potion saat ini hanya mampu mengobati permukaan nya saja tidak mengobati luka dalam nya " cold tampah risau setelah melihat kondisi ku.

" oit tunggu cold, biar aku sendiri yang mencabutnya " pria besar itu bersiap mencabut duri yang masih menancap di tubuh ku, namun setelah mencabut pada bagian paha aku mendapati duri yang ada di pinggang dan bawah tulang rusuk ku tembus hingga belakang.

" setelah ku cabut segera siram bagian belakang yang berlubang, kau cold miringkan badan ku dan tahan aku saat menahan rasa sakitnya " aku memberikan instruksi penaganan luka ku, karena di dunia ini mekanisme potion tidak sama dengan game pada umumnya dimana minum langsung kelar. Memang ada beberapa namun itu bukan sepert permen di pasaran, contohnya potion milik Diana itu barang yang sulit di dapat dan tidak bisa semua orang punya.

" ARUHHHMMM " aku yang telah mengigit kain berteriak karena kenikmatan rasa sakit saat mencabut duri yang tersisa, setelah duri terakhir di cabut aku sudah berkeringat deras dan hampir pingsan karena rasa sakitnya namun ku tahan agar tetap sadar.

" pemimpin, kau benar-benar orang yang tidak tahu apa itu rasa sakit " assassin menyeloteh sambil membersihkan tangan nya yang terkena darah ku.

" apa menurutmu juga begitu cold ? " aku yang sudah tau dia takut pada ku setelah melhat kegilaan ku berfikir untuk makin menghancurkan mentalnya.

" me.. menurutku kau orang yang kuat pemimpin, sangat kuat " ia dengan sedkit khawatir berusaha menjawab pertanyaan ku dengan polos.

Setelah menikmati ekspresi cold yang ketakutan aku segera menepuk pundak assassin dan menunjuk kea rah mayat landak, assassin yang paham maksudku segera mengambil drop item yang cukup banyak dan menunjukan daftar nya setelah masuk ke dalam inventoris nya.

" ternyata drop bos sangat berlimpah " aku melihat lebih dari 30 item, memang rata-rata adalah bahan dan dengan kuantitas bebeapa namun drop equipment nya cukup lumayan dengan 2 senjata dan 3 buah armor.

" baiklah itu milik kalian " aku menutup layar daftar dan beranjak bangkit.

" tapi pemimpin, kata guild master kau bebas mengambil apapun yang menjadi drop item di sini " cold menjelaskan.

" tidak perlu cold, katakana itu sebagai hadiah dari ku " aku menolak nya karena tau guild lebih membutuhkan nya daripada aku, untuk menjaga kelangsungan guild diperlukan dana dan perlengkapan yang memadai dan aku sadar itu.

Kami pun memutuskan keluar dari dungeon dan kemabli menemui teman-teman yang telah respawn di kota, dan menyelesaikan kontrak pemimpin sementara ini.

Kami sampai di mulut goa dengan cepat karena monster belum respawn jadi kami hanya melewati gua tanpa hambatan, namun saat pergi meninggalkan lokasi dungeon aku merasa ada yang salah dengan perjalanan pulang kami.

Aku memberikan isyarat jari kepada assassin untuk berada di dekat cold, kami mungkin sedang di buntuti penjarah yang mengincar item hasil ekspolrasi.

Dan benar saja intuisi ku sebuah panah menancap di depan ku dan menghentikan langkah kami, dengan cepat aku menginstruksikan cold untuk mengcover assassin dan pergi dari sini sedangkan aku menjaga ekor.

" cepat pergi ! " aku menahan 2 orang yang menghadang ku, dan menyuruh mereka pergi.

Beberapa menit aku berkelahi dengan 2 orang dan mengalahkan mereka, muncul lah orang-orang berjubah hitam dengan jumplah 20 orang dengan satu orang yang bertubuh besar yang tampak sebagai pemimpin mereka.

" bagus sekali nak, kau menukar nyawa teman mu dengan milik mu " pria bertubuh besar itu bertepuk tangan dan mengejek ku.

" tapi kau lah targetnya bukan mereka, Hahaha ! tangkap !! " pria besar itu segera memberikan perintah dan 20 orang itu mengepung ku.

Pertempuran tidak bisa ku hindari, dengan kepungan gelombang pertama aku langsung menjatuhkan 4 orang dalam putaran pedang ku namun dengan itu aku terkena sayatan pedang di punggung ku, kalau saja keadan ku prima aku bisa menebas bersih gelombang pertama tanpa terluka.

" kalian semua bodoh ! " pria besar itu memaki bahawan nya setelah melihat 4 mayat jatuh di kaki ku, ia kemudian menghilang dalam pandangan ku.

( BRAKK )

Pria besar itu muncul kembali di depan ku dan memukul rusuk kiri ku hingga patah.

" kau tak akan bisa melakukan nya nak " pria besar itu menginjak tubuhku dan menyilangkan tangan nya.

" area ini sudah kami segel dengan item anti sihir, dan tentunya kami tidak mendatangi mangsa tanpa persiapan bankan untuk domba yang mudah di terkam seperti mu, Hahaha! " ia dengan angkuh tertawa dan tanpa peringatan ia meninju wajah ku yang membuat ku pingsan.

" kalian orang bodah harus membuat ku mengotori tangan ku ! cepat bersihkan jejak dan kita kembali ke tempat persembunyian !! " mereka segara melakukan pekerjaan dan menghilang.

Chương tiếp theo