webnovel

Dendam

"Pah, aku mau gaun yang tadi pah. kenapa sih aku gak boleh beli gaun yang model kayak gitu? papah udah gak sayang yah sama aku?" rengek sandra ke papanya ketika dia masih berumur tiga belas tahun. "bukan gak boleh sayang. papah tuh sayang sama kamu. kamu tadi udah terlalu lama milih - milih bajunya. papa kan juga harus kerja. kamu udah lihat sendiri dari tadi itu papa sudah ditelfon sama bos papa." jawab papanya sandra sambil mengendarai mobilnya dengan perlahan. Dia selalu mengendarai mobil dengan sangat hati-hati ketika beliau sedang bersama putri kesayangannya.

"papah kerja apa sih? kemarin malam papa bilang kalau hari ini papa libur. kenapa tiba - tiba ada kerjaan?" tanya sandra penasaran. "papa itu punya keahlian tersendiri sayang. jadi papa gak terikat sama satu atau dua perusahaan aja. Nah, saat ini banyak perusahaan baru yang ilegal muncul ke permukaan. makanya kerjaan papa itu semakin banyak sekarang." terang papanya yang berusaha membuat putri kesayangannya mengerti.

Saat memasuki jalanan yang sepi, tiba-tiba suara tembakan terdengar dan mengarah ke arah mobil mereka. peluru dari tembakan itu menembus kaca depan dan mengenai dada dari ayahnya sandra. Ayahnya sandra masih sempat meminggirkan mobil untuk menyelamatkan nyawa putrinya sampai pada saat dia menghembuskan nafas terakhirnya. Sandra terpaku sejenak melihat penembakan itu dan pada akhirnya menjerit dan menangis ketika darah mengalir ketubuh papanya. dia menangis histeris dan memohon ke papanya untuk tetap hidup.

Mobil - mobil yang melintasi daerah itu pun berhenti dan orang-orang sekitar yang mendengar suara tembakan itu pun mendatangi asal dari suara itu dan menolong sandra dan ayahnya.

Tidak terlalu jauh dari sekitar tempat itu sandra melihat seorang laki-laki sambil menyembunyikan sesuatu didalam saku jaket hitam miliknya melihat kearah mereka dan pergi saat sudah yakin bahwa sasarannya sudah mati.

Wajah dari pria itu sangat membekas di dalam benak sandra. Kejadian itu memberi dia luka dan trauma yang cukup dalam. Hidup dan kesehariannya yang tadinya sangat menyenangkan dan bahagia, kini menjadi gelap dan sangat suram.

Sejak kematiannya ayahnya, sandra berubah menjadi anak yang sangat pemurung dan tempramental. Hal itu juga didukung oleh kurangnya kasih sayang dari ibunya serta ayah baru sandra yang tidak lain adalah teman ayahnya sendiri. Sejak saat itu juga sandra memiliki dendam yang sangat dalam ke orang yang membunuh ayahnya dan ingin menghancurkan serta membunuh orang itu.

Sandra sadar bahwa dia tidak bisa melakukannya sendiri. Jadi dia memanfaatkan keadaan dan musuh-musuh serta saudari Frits untuk membalaskan dendamnya kepada frits. Sandra juga menyadari kalau di dalam dunia yang dia tinggali sekarang bukanlah seperti dunia yang dia impikan lagi. Karena bahkan saudara sendiri mampu untuk membunuh saudaranya yang lain.

Kasih sayang dan perhatian itu sangatlah dirindukan oleh gadis itu. Dia bahkan tidak mampu mendapatkan kasih sayang pengganti dari ibu dan ayah angkatnya. Sandra memiliki segalanya. tapi justru hal yang sangat berharga terenggut darinya.

..

"Kamu udah makan vin?" tanya Frits ke saudari kesayangannya. Vina hanya diam sambil menghela nafas duduk di samping Frits. Frits yang tadinya membaca buku sambil berjemur di dekat kolam, menutup bukunya dan mengambil posisi duduk menghadap vina. "Ada apa? kasar banget menghela nafasnya? kesayangan aku ada masalah ya?" tanya frits dengan nada lembut. "aku kesal kak. Tadi aku lagi jalan sama sandra. Terus ketemu crush nya sandra yang lagi sama cewe. Terus aku samperin itu cowo sambil marahin dia karna gak respect dengan perasaan sandra. Udah gitu cewe itu malah marahin aku terus nampar aku dan nuduh aku mau ngerusak hubungan mereka. Aku juga di cakar sama dia" kata vina sambil menunjukkan bekas goresan yang sengaja dia buat seolah mirip dengan bekas cakaran untuk memancing emosi Frits. "Coba lihat.. Siapa yang udah berani nyentuh adik aku? kamu tau siapa namanya? Kamu juga udah kakak bilangin jangan main dengan sandra. Dia itu banyak musuhnya.. Dia juga anaknya negative fibes banget. sekali-sekali dengar dong omongan kakak.." kata Frits dengan tenang sambil mengecek tangan adiknya.

"Aduh. jangan diputar gitu dong kak. kan sakit.. aku gak tau siapa nama cewe itu. tapi crush nya sandra itu namanya Alex. Sandra bilang dia udah suka dengan cowo itu sejak semester dua. Untungnya sandra tadi langsung nyusul aku terus narik aku. jadi aku gak dapat terlalu banyak bekas cakaran deh." kata vina sambil menjelaskan kejadian yang dia karang.

"Kok sandra bisa kenal dengan Alex?"tanya frits yang kaget mendengar nama alex. "iyah. mereka kan satu universitas kak. loh, kakak kenal dengan Alex?" tanya vina yang juga baru mengetahui bahwa kakaknya juga kenal dengan Alex. "Kakak sebenarnya udah lama kenal dengan Alex. Saat pertama papa bawa aku ke tempat dia kerja, disitu aku kenal dengan dia dan dengan papanya juga. Dulu juga kakak itu dekat dan sering main dengan dia. Tapi sejak anggotanya dia ikut campur dengan kerjaan kakak, hubungan kakak dengan alex udah semakin renggang. Papa rugi besar karena hal itu. Dan itu kenapa papanya alex juga mengijinkan ketika alex memutuskan untuk keluar dari rumahnya." terang frits.

"kakak tau dari mana kalau alex keluar dari rumah karena hal itu?"tanya vina penasaran. "iya kan papanya alex telfon papa dan minta maaf ke papa. tapi sepertinya papa juga masih belum melupakan kejadian itu. Kerugian papa saat itu sangat lah besar. itu kenapa papa sangat melarang kakak untuk berhubungan dengan keluarga om santoso." kata frits. "terus kakak takut dengan sama mereka? dan kenapa papa masih gak bisa memaafkan mereka?" tanya vina yang semakin tertarik dengan cerita permasalahan di keluarga mereka. "kakak bukannya takut. tapi lebih berwaspada. anak buahnya alex saat itu juga sudah sampai melapor ke polisi. jadi sekarang papa gak bisa bergerak bebas seperti dulu karena lagi diawasi sama pemerintah. om Santoso sebenarnya udah berusaha untuk mengembalikan nama papa supaya dapat kepercayaan lagi. tapi dia malah dijebak sampai mereka juga harus pindah rumah." jelas frits.

"Oiyah, kamu jangan sampai kasih tau hal ini dengan Sandra ya.." pinta Frits. "emangnya kenapa kak? kakak juga kenapa sebenci itu dengan sandra?" tanya vina yang semakin bingung seolah ada keterlibatan sandra dalam kisah yang baru saja di ceritakan oleh kakanya. "Setiap kali sandra melihat kakak, terlihat rasa benci dari dalam matanya. dan sudah berapa kali kakak pergokin dia berusaha untuk celakai kamu setiap dia main kerumah kita dulu." jelas Frits.

Cerita dan penjelasan dari frits memberikan keraguan serta banyak pertanyaan buat vina. Dia mengurungkan niatnya untuk ikut bergabung dengan rencana Sandra sampai dia tau alasan sandra atas niatnya yang berusaha untuk mencelakai dirinya.