Jam 10 pagi.
Sudah kenyang dengan strawberry nya, lanjut makan siang di resto wisata.
.
Pesan yang ada nasinya, sisanya terserah Yuan Yuan dan ibunya.
Yuan Yuan sudah bisa makan sendiri, Wanqiu menyuapi Kuan dan Jinping dulu, nantinya jika aku sudah selesai makan giliran tugas ku datang, yaitu mengawasi ketiga anak.
.
Jam 12 siang pulang.
Bawa oleh oleh dua kilo strawberry untuk 5 adik.
.
Mereka tentunya senang di bawakan oleh oleh apalagi makanan, sebenarnya mereka tak kekurangan tapi entah kenapa orang perantauan itu yang paling berharga adalah makanan daripada uang.
Berkumpul makan siang bersama.
Sudah lama juga aku tak ngobrol dengan adik adik ku, sebagai wali mereka di sini aku perlu tau perkembangan pendidikan mereka.
"Wenqi, Pingping, Hanqi dan Qinqin, kalian sudah memasuki semester 5, sudah waktunya kalian magang, tempat mana yang kalian tuju?" Aku tanya
"Aku sudah Apply ke perusahaan penyiran CCTV dan CGTV, namun belum ada balasan, katanya paling lambat akhir bulan nanti" Wenqi
"Kalau aku apply di pabrik pembuatan motor dan mobil, sudah ada balasan dan keduanya menerima" Pingping
"Aku sudah diterima di Firma hukum China internasiona" Hanqi
"Eh kalian berempat sudah mempersiapkan!" Qinqin kaget
"Kamu belum mulai Qinqin?" Aku tanya
"Kata dosen ku bebas milih antara semester 5-7 jadi ku pikir lebih baik di semester 6/7 kak" Qinqin
"Segera saja tak perlu menunggu, sebab persaingan magang itu ketat kecuali kamu pilih magang di luar daerah, contohnya puskesmas desa kita"
"Behhh, itu gak cocok dengan spesialis ku kak"
"Kamu pikir walaupun kamu spesialis di bedah atau ortopedi kamu akan di biarkan masuk ke ruang operasi?" Aku tanya
"Tentu saja tidak, tapi puskesmas itu tak mungkin membuat kemampuan ku berkembang"
"Kata siapa, walaupun aku bukan lulusan dokter aku tau etika dasar dokter, salah satunya adalah komunikasi yang baik dengan pasien, kamu bisa belajar itu ketika di puskesmas, lagipun jika di instusi rendah itu bakat mu lebih di hargai sebab di desa itu kekurangan tenaga medis, berbeda di kota yang isinya politik dan uang, bakat mu bahkan bisa hilang jika kamu tak waspada"
"Ya aku tau, tapi aku tetap tak ingin di puskesmas, aku mengincar rumah sakit Universitas Beijing"
"Ya baiklah jika maunya begitu, aku tak terlalu memaksa, intinya aku ingin tau saja tujuan magang kalian di mana"
"Oh iya Wenqi, apa kamu masih menyimpan salinan lamaran magang mu? Akan ku bawa langsung ke HRD CGTV agar segera di Acc" Sambung ku
"Masih kak, mau sekarang ku ambilkan?"
"Nanti saja setelah makan, toh aku memberikan ke hrd besok"
"Baik kak"
.
.
Selesai makan siang.
"Baba, aku ingin sekolah sama seperti kak Hanqi!" Yuan Yuan sudah termotivasi mungkin dengan kegiatan belajar adik adik ku
"Ya nanti kalau sudah besar"
"Aku sudah cukup pintar loh, Bibi Qinqin yang kata"
"Benarkah?"
"Tentu saja, aku sudah bisa berhitung"
"Boleh Baba tes?" Tanya ku
"Boleh silahkan, berikan pertanyaan paling susah"
"Oke, kalau begitu pertanyaannya berapa angka sebelum 0"
Yuan Yuan langsung meringis berpikir keras dan bingung.
"Bukannya 0 angka sebelum 1, apa ada angka di belakangnya lagi Baba?" Yuan Yuan balik tanya
"Tentu saja ada, coba tanya ke bibi mu kalau masih bingung"
"Oke aku tanya sekarang"
Yuan Yuan masuk ke rumah dan tanya ke Qinqin, tanya berapa angka sebelum 0.
.
Aku tertawa melihat tingkah anak ku ini, dia aktif dan tak segan bertanya jika tak tau, dia memang pandai dan aku tak meragukan itu.
.
Ring ring.
Dari keluarga Yu.
"Suami ada telepon dari kakak pertama mu" Wanqiu
"Oke, aku datang"
.
.
"Halo Kak Hyun, ada apa menelepon?" Aku berpikir mungkin dia ingin pinjam uang
"Begini adik, bisakah kamu membantu ku mencarikan ku pekerjaan di kota, aku sudah takut kerja di tambang untuk saat ini semenjak terjadi ledakan besar beberapa waktu lalu"
"Eh kapan dan bagaimana dengan keadaan kakak kedua?"
"Tepatnya seminggu lalu, untungnya lokasi ledakan di pusat, aku dan adik kedua hanya buruh luar jadi kami kerjanya di bagian luar, jadi kami baik baik saja, hanya saja kami sekarang terlalu takut untuk kerja lagi di tambang, ibu melarang juga, sekarang kami kerja hanya jadi buruh serabutan di kebun orang, penghasilan tak tentu dan aku sekarang bingung bagaimana menghidupi anak dan istri ku, jika kamu bisa tolonglah aku untuk sekali ini saja"
"Untuk mu seorang atau dengan kakak kedua?"
"Jika bisa carikan untuk kami berdua"
"Tapi sebelumnya aku mau tanya dulu, jika kalian merantau ke sini bagaimana dengan istri dan anak mu, kamu tinggalkan begitu?"
"Aku tak punya pilihan Hajin, mereka juga sudah setuju asal aku memberi kabar jikalau merantau nantinya"
"Kalau sudah di izinkan aku bisa saja mencarikan kerja di sini, bahkan kakak bisa membawa istri dan anak kakak, cuma sebagai timbal baliknya pengeluaran akan tambah besar"
"Cukup aku dan adik kedua saja, biarkan istri dan anak di desa menemani ayah dan ibu, Hajin"
"Baiklah kalau begitu, kalian punya uang untuk ke sini kan? Langsung saja ke tempat ku hari ini jika bisa agar aku segera mencarikan pekerjaan"
"Kamu bisa menjaminnya kan Hajin? Apa tak terlalu terburu buru jika hari ini langsung ke kota?"
"Tidak, lakukan saja apa yang ku katakan kak, tapi ada satu hal, walaupun nantinya kalian kerja dekat dengan ku, kalian tak bisa tinggal dengan ku, apa kalian bisa menyetujuinya?"
"Asal ada tempat tinggal lain untuk tidur kami bisa Hajin"
"Kalau begitu ku anggap itu setuju, segera ke stasiun beli tiket ke ibu kota provinsi, lalu beli tiket lagi di stasiun sana menuju langsung ke Beijing"
"Baik Hajin, akan kami lakukan segera, tapi bisakah kamu memberikan alamat mu juga"
"Tolong di catat"
"Tunggu sebentar aku ambil pena dan kertas dulu"
.
.
Dia mencatat dan mulai berkemas bersama dengan kakak kedua.
Walaupun kakak kedua sudah tak seatap namun mereka tetap sering berkumpul.
Kakak ketiga memilih untuk tetap di desa, alasannya di tempat tinggalnya yang baru dia terpilih di program peningkatan kerja di desa, dia kerja di peternakan dan gajinya tinggi untuk di desa.
.
.
"Wanqiu, kakak pertama dan kedua ku akan datang, mereka mungkin akan menginap selama sehari"
"Untuk apa mereka datang?"
"Mereka ingin mencoba kerja di sini"
"Lalu istrinya dan anaknya?"
"Ditinggal di desa menemani ayah dan ibuku"
"Oh begitu rupanya, tapi hanya satu hari kan?"
"Iya sehari"
"Baiklah"
.
.
Besoknya pagi pagi jam 6 kedua kakak telah tiba di rumah ku.
Ku sambut mereka dan ku suruh masuk dulu untuk istirahat.
Hanqi dan Qinqin kaget dengan kedatangan mereka, sebab aku tak memberitahu mereka.
"Mau langsung mencoba melamar hari ini atau besok kak? Jika kalian lelah besok tak masalah" Tanya ku
"Kami tak lelah, sepanjang perjalanan hanya tidur, langsung melamar kerja tak masalah" Kak Hyun
"Kalau begitu segera persiapkan diri, kamar mandi ada di sana, Kita sarapan dulu baru kalian ikut dengan ku"
"Baik Hajin dan terima kasih atas bantuannya"
.
.
Jam 8 pagi.
Naik mobil dan ku bawa mereka ke perusahaan penyiran CGTV.
"Kami akan kerja di sini Hajin?" Hyun kaget dengan kemegahan gedungnya
"Aku kerja di sini, jadi aku bisa memasukan kalian agak mudah di sini, namun karena kalian hanya lulusan SMP, kemungkinan kalian kerjanya hanya di bagian OB atau staf kebersihan, tapi dengan relasi ku kemungkinan kalian bisa di terima lebih dari itu"
.
.
Ku bawa mereka ke bagian HRD.
Ku suruh mereka menunggu di ruang tunggu pelamar kerja.
Aku seorang yang masuk ke ruang HRD.
Menyerahkan berkas lamaran magang dari Wenqi dulu.
"Tolong segera di proses ya pak, ini adik ku, katanya dia sudah apply namun belum ada balasan"
"Melamar kerja?"
"Magang kuliah"
"Oh, mudah itu akan ku Terima nanti"
Berkas di simpan.
.
.
"Apa lagi?" Pak Hrd tanya sebab aku belum pindah tempat
"Apa ada lowongan pekerjaan untuk setingkat SMP di sini pak?"
"Siapa yang kamu bawa dulu, laki atau perempuan"
"Laki laki pak, ada dua orang, mereka adalah kakak kandung ku"
"Mereka sehebat dirimu dalam membuat drama?"
"Bukan, mereka hanya pekerja biasa tanpa bakat seperti ku, jadi apa bisa mereka mencoba kerja di sini"
"Hmmm sebentar sebentar, aku cari info bagian yang sedang butuh tambahan orang dulu"
.
.
Di carikan dan ada beberapa.
"Ini ada bagian kebersihan, logistik dan keamanan, sebenarnya lulusan minimal SMA, namun karena kamu memintanya akan ku turunkan jadi minimalnya SMP, tapi kamu bisa menjamin kan mereka kerjanya akan baik nantinya?"
"Aku bisa menjaminnya pak"
"Mereka ada di sini atau baru rencana dulu?"
"Mereka sudah di sini, mereka ku suruh tunggu di luar"
"Kalau begitu biarkan masuk saja, aku mau melakukan tes singkat"
"Oke pak"
.
.
Ku suruh mereka berdua masuk.
Pawakan tinggi dan kekar itulah kedua kakak ku.
Kenalan dulu dengan Pak HRD nya.
Lalu mereka di berikan pilihan kerja dan dijelaskan apa tugas tugas tiap bagian dari 3 pilihan itu.
Ku tebak mereka akan bilang.
"Terserah anda saja pak, pilihkan saja bagian yang sekiranya cocok dengan kami"
Itu tak salah jika kalian sangat butuh kerja, namun itu sangat buruk karena bakat kalian jadi tak berguna.
Jadi sebelum mereka memilih ku bilang pada pak HRD.
"Aku akan segera bersaing untuk drama bulan depan pak, jadi kemungkinan staf logistik akan kekurangan orang, jadi buatlah keduanya di staf logistik saja"
"Aku tak masalah, lalu bagaimana dengan kalian Hyun dan Shide?" Pak HRD tanya
"Kami menerimanya pak"
"Kalau begitu, kalian bisa langsung mencoba hari ini, sebentar biar aku panggilkan staf logistik dulu"
"Baik pak"
.
.
Aku tetap menunggunya sebab aku tak ingin kedua kakak ku di perlakukan buruk oleh staf logistik mentang mentang mereka berdua hanya lulusan SMP.
.
Salah seorang staf logistik datang menjemput ke-dua.
Kebetulan aku kenal orang logistik itu.
"Halo pak Hajin selamat pagi" Dia menyapa
"Pagi juga Lee, begini mungkin buruk untuk mengetahui jika kedua orang ini masuk lewat jalur belakang, namun ketahuilah mereka berdua ini adalah kakak ku, jadi bisakah kamu mengajari mereka kerja tanpa memperdulikan status pendidikan atau apalah, cukup ajari dengan benar dan ikhlas, ku yakin mereka bisa segera mengikuti"
"Baik Pak"
"Oke Terima kasih ya"
.
.
"Kak, kalian nanti pulangnya kemungkinan jam 5 atau 6 tergantung tugas yang di berikan, jadi kalian tak akan bisa pulang bersama dengan ku, jadi kalian bisa kan pulang sendiri?"
"Kami tak tau jalan ke rumah mu Hajin"
"Emmm, kalian naiklah taksi, serahkan alamat ku pada sopirnya, kalian ada uang?"
"Sisa 30 Yuan masing masing dari kami"
"Itu sudah cukup, ongkos taksi hanya 2-5 Yuan saja"
"Kalau begitu tak perlu khawatir, kami bisa pulang kalau begitu"
"Baiklah, ku harap kalian bisa betah dan segera bisa mengikuti kerja di sini, jangan membuat ku malu karena telah membawa kalian, jangan di anggap tekanan juga, namun anggaplah ini tantangan agar kalian kerja lebih giat"
"Baik Hajin, terima kasih"
.
.
Ku tinggalkan mereka.
Pergi ruangan ku.
"Pak Hajin kenapa baru kelihatan sekarang" Asisten ku risau sepertinya
"Ya harus kelihatan jam berapa, belum juga jam 9 sudah khawatir saja kamu"
"Tentu saja khawatir, tadi bu Mu Qianxue datang mencari anda, karena anda belum datang dia akhirnya berpesan pada saya untuk memberitahu agar kamu pergi ke ruangannya pak"
"Ada urusan apa?"
"Saya tak tau, namun lebih baik anda segera ke ruangannya"
"Oke, aku taruh tas ku dulu"
.
.
Di ruangan Bu Direktur.
Dipersilahkan masuk.
"Maaf Bu, tadi saya ada keperluan di bagian HRD dulu, jadi ketika ibu datang ke ruangan ku aku tak ada si sana"
"Bukan masalah besar, kamu tak perlu risau, duduk dulu"
"Baik bu"
.
.
Mulai diskusi yang sepertinya penting.
Bu Mu memberikan ku beberapa lembar yang isinya data.
"Coba kamu lihat dulu Hajin"
"Baik bu"
Ku lihat.
Data ini adalah data penonton drama sampai waktu kemarin.
Drama ku "Doctor" Ada di tempat pertama dengan rating 56%
Kedua ada "Wave Sky" Dengan rating 23%
.
.
"Kamu tau tidak Hajin ada yang salah dengan grafik itu" Bu Mu tanya
"Apa ini soal pendapatan drama bu?" Tanya ku
"Kamu benar, drama kita ada di peringkat pertama namun profit kita lebih rendah dari drama sebelah"
"Lalu apa urusannya dengan ku bu? Bukannya sponsor itu urusan marketing perusahaan?"
"Begini, pihak marketing sudah mendapatkan kontak dengan sponsor utama di drama sebelah itu, mereka mau kerja sama dengan kita di drama berikutnya asal kamu lagi yang membuat drama"
"Tapi bu bukannya itu kompetensi antar produser drama?"
"Pihak sponsor ingin kamu yang jadi porduser drama di drama berikutnya, itu hal mutlak, kamu siap kan ku pilih untuk drama berikutnya?"
"Saya siap siap saja, namun bagaimana dengan kompetisinya?"
"Aku dengan berat hati akan membuat kompetisi jadi hitam, akan tetap di adakan namun kamu pasti yang akan menang"
"Itu bukan pilihan bijak bu"
"Ya mau bagaimana lagi, dana yang di tawarkan sponsor itu tak bisa ku tolak mentah-mentah, sebanyak 45 juta yuan adalah nominalnya"
"Loh, hanya 45?" Aku kaget sebab itu lebih rendah dari sponsor di 3 drama ku yang di CCTV"
"Jangan bilang bisa lebih tinggi lagi?" Bu direktur paham
"3 drama ku yang lalu saja paling tinggi menyentuh angka 58 juta yuan dan terendah 54 Yuan"
"Eh, kamu serius?"
"Jika aku berbohong kemungkinan aku tak kerja di sini bu"
"Hmm, kalau begini caranya aku harus meminta lebih ya pada pihak sponsor"
"Bukan begitu bu, tapi ini urusan soal kompetisi produser drama bagaimana"
"Kan sudah ku bilang ini kompetisi hitam, kamu yang pasti menang"
"Apa tak bisa di buat jam tayang lebih untuk menayangkan dua drama di satu Minggu bu?"
"Kamu ingin buat dua drama sekaligus?"
"Bukan, aku hanya satu, satunya untuk kompetisi"
"Itu boleh juga, nanti akan ku rapatkan dulu"
"Baik bu, ku harap ada kabar baik darinya"
.
.
"Lalu kamu siap kan untuk drama berikutnya?"
"Tentu saja belum bu, baru juga satu Minggu drama doctor selesai shooting dan baru beberapa waktu lalu jamuan makan staf dan kru yang terlibat, jadi saat ini saya belum membuat drama berikutnya"
"Berapa waktu yang kamu butuhkan?"
"Apa pihak sponsor membuat deadline?"
"Dua minggu untuk menyerahkan presentasi rancangan drama"
"Hah?" Aku kaget
"Dua minggu waktu mu membuat presentasi drama berikutnya"
Ambil napas dan buang.
"Kamu bukannya punya 2 drama lain sebelum kamu pergi dari CCTV? Yang Hometown Cha Cha dan The Glory.
"Ini drama musim dingin bu, kedua drama itu tak cocok lalu the glory itu sebenarnya drama yang keras bu, aku tak yakin ratingnya akan tinggi walaupun ceritanya bagus, maksud ku drama itu hanya untuk kalangan remaja ke dewasa"
"Lalu kamu mau buat drama lain bertema cinta?"
"Sebentar saya mikir dulu, beri saya waktu satu minggu"
"Bukannya terlalu lama itu?"
"Tidak bu, ide master piece itu tak bisa di dapat dari satu atau dua hari, saya mampu membuat namun saya juga perlu waktu"
"Baiklah baiklah, lalu kamu mau sendiri atau perlu dibantu?"
"Sendiri lebih baik"
"Kalau begitu berjuanglah dan segera kabarkan idemu padaku"
"Baik bu"
.
Kembali ke ruangan ku.
"Bagaimana pak, apa aman pertemuannya?" Asisten ku tanya
"Jangan khawatir, sekarang bisa buatkan aku kopi dulu"
"Baik pak, hitam dan sedikit gula kan?"
"Kamu benar"
.