webnovel

66.) Jangan Menyerah

Kami pemanasan kira kira 5 menit.

Jam 3.30

"Baik setiap lapangan berisi masing masing 7 orang, silahkan menempatkan diri sisi utara akan ku buat untuk sisi recive dan sisi selatan yang servis" ucap Ukai sensei

Lapangan ku berisi Aku Yamaguchi Hinata Asahi Raiki dan Nishinoya.

Raiki dan Nisnihoya bergantian menjadi recive dengan aturan kami yang servis harus mengarahkan ke lokasi dimana mereka berada.

Servis pertama oleh Hinata dan giliran yang receive pertama adalah Raiki.

Hinata mengambil ancang-ancang ke belakang bola di lemparkan ke atas lalu Hinata berlari dan melompat dengan tangan sudah siap melakukan pukulan.

"Bagus lompatan yang tinggi" ucap Takeda sensei yang menonton

"Kamu salah sensei,jump servis bukan mengandalkan lompatan tinggi sebagai kunci utama" kata Ukai sensei

Boom!

Servis keras namun hasilnya adalah bola membentuk grafik parabola dan bola jatuh terlalu belakang.

"Menukik Hinata bukan parabola!!" Teriak Ukai sensei

"Maaf sensei akan ku ulangi nanti" ucap Hinata

"Ah apa mungkin Hinata murung karena dia gagal terus dalam jump serv" pikir ku

"Jangan menyerah Hinata, kita masih ada beberapa hari jadi teruslah berusaha" kata Asahi yang akan melakukan serv

"Baik Asahi san"

Asahi san akan melakukan jump serv.

Bola di lempar lalu di pukul dengan keras ke arah Raiki.

Boom!

"Baik jatuh di sini" kata Raiki san sendiri lalu agak membenarkan kaki ke kanan

Blesss!

Bola mampu ditempatkan pada posisi jatuh yang pas namun kurasa itu masih terlalu berat untuknya, buktunya bola masih memantul liar setelah di tahan.

"Usahakan arahkan ke depan Raiki, biarlah jadi bola bebas daripada menjadi bola liar yang tak tentu arahnya" kata Ukai Sensei

Ukai sensei juga melihat di lapangan samping yang menerima adalah Daichi dan Kinoshita sementara yang serv ada Tanaka Kageyama Suga Kazuhito dan Ennoshita.

Sekarang giliran ku serv.

"Raiki kamu yakin mau menerima serv dari Haruka?" Tanya Takeda sensei dulu

"Aku yakin" balasnya

"Jangan memaksakan diri ya jika tidak bisa"

"Baik sensei"

Aku bersiap melakukan jump serv.

Ku lempar bola tinggi dan ku arahkan langsung ke tangannya saja.

Boom!

Raiki yang belum terbiasa dengan serv ku kaget dan bola langsung memantul liar.

"Hahahaha cepat kan, itulah yang kurasakan saat pertama kali menghadapinya, kamu harus punya reflek cepat atau kamu gagal menempatkan posisi tangan Raiki" ucap Nishinoya

"Itu masih terlalu berat untuk ku"

"Tenang saja lama kelamaan akan terbiasa" balas Nishinoya

"Kamu hebat Haruka kun jika aku boleh tau bagaimana bisa kamu membuat serv seperti itu?" Tanya Hinata

"Kamu harus yakin bola mu melewati net, jangan ragu jika bola mu membentur net, ingat kesalahan mu ada di grafik lintasan bola, yang artinya kamu masih ragu Hinata" balas ku

Hinata melihat tanganya, "Aku masih ragu ya ternyata"

"Menurut ku sih juga begitu" kata Asahi

"Lompatan mu sudah tinggi kenapa harus ragu?" Tanya Tsukishima

"Sudah sana sana kamu serv saja" ucap kami

"Tch"

Tsukshima melakukan serv biasa dan dengan mudah di receive oleh Raiki.

"Oi kenapa serv normal?" Tanya Ukai sensei

"Jump serv terlalu melelahkan"

"Huh ya sudah, Asahi tukar dengan Ennoshita, Ennoshita pindah kemari" teriak Ukai sensei

"Kalian teruslah bergantian hingga jam 4"

"Baik sensei" teriak kami

Hinata masih mencoba cara membuat lintasan bola menukik, Ennoshita masih mencoba jump serv, sementara aku.

"Bangsat satu kali lagi Haruka!" Teriak Nishinoya

"Bagaimana?" Ucap ku sambil menengok Tsukishima

"Silahkan ambil bagian ku"

"Oke"

Aku jump serv lagi, Nishinoya berhasil namun bola masih mengarah ke areaku bukan ke setter atau melambung ke atas.

"Itu peningkatan Nishinoya" teriak ku

"Kamu menghina ya! Satu kali lagi"

"Nishinoya kun gantian Raiki" teriak Takeda sensei

Jam 4 sore

"Iya tidak masalah"

"Santai saja"

"Ok"

Telepon di matikan.

"Ada masalah sensei?" Tanya Kiyoko

"Kita gagal bertanding dengan alumni" balas Ukai sensei

"Sensei mengundang mereka lagi?" Tanya Yachi

"Iya, jika hanya berlatih dengan teman itu rasanya biasa saja, aku ingin mereka mengalami pertandingan sengit"

"Lalu bagaimana?" Tanya Takeda sensei

"Coba kalian panggil Haruka" suruh Ukai sensei pada Kiyoko dan Yachi

"Baik sense"

Aku datang ke Ukai sensei

"Haruka apa kamu punya relasi dengan suatu team voli, liga 4 pun boleh" tanya Ukai sensei

"Mau mengajak mereka latih tanding sensei?" Tanya ku

"Iya, jika bisa undang lah mereka tidak hari ini pun boleh, kita masih punya sumber daya sayang kalau tidak di gunakan"

"Aku sih punyanya relasi yang di divisi utama, apa mau?"

"Jangan ngaco, tim kita akan jadi ayam tulang lunak jika berhadapan dengan mereka, undang saja yang di liga 4"

Note : urutan liga voli, Divisi Utama(pemain pro dan ada pemain asing), Divisi kedua(pemain pro tapi jarang ada pemain asing), liga 1(setingkat pemain nasional tapi lebih rendah), liga 2(sama dengan liga 1), liga 3(semi pro), liga 4(setingkat provinsi) lalu ada lagi liga provinsi (liga terendah berisi pemain baru)

"Sebentar sensei coba aku telepon ibuku siapa tau punya"

"Baiklah maaf ya merepotkan mu"

"Tidak merepotkan kok"

Aku menelepon ibuku

"Ibu apa kamu punya kenalan dengan sebuah tim bola voli liga 4 di prefektur Miyagi?" Tanya ku

"Ada memangnya kenapa?" Tanya ibu

"Berikan aku kontak pada managernya"

"Buat apa?"

"Tim sekolah ku ingin latih tanding"

"Oh, ibu akan kirimkan sekarang, ibu matikan dulu teleponnya"

"Baik bu"

Ku terima kiriman kontak dari manager klub Miyagi Blues Volly.

"Sebentar kucek dulu berapa peringkat mereka"

Saat ku cek peringkat mereka adalah 2 di klasemen, yang artinya mereka berpeluang mendapatkan promosi di liga berikutnya saat musim berakhir.

"Apa bisa menang njir jika begini" pikir ku

Aku datang ke sensei.

"Sensei aku sudah mendapatkan kontak manager timnya tapi tim yang diberikan ibuku adalah MBV apa sensei setuju?" Tanya ku

"Bentar itu peringkat berapa di klasemen sementara liga 4" tanya Takeda sensei

"Peringkat 2"

"Hii" teriak Kiyoko dan Yachi

"Lewat saja, terlalu sulit jika mereka yang jadi lawannya, kamu kembali saja berlatih aku akan mencoba cari cara lain"

"Baik sensei"

Jam 4.10

Alhasil kami hanya latih tanding biasa dengan tim acak(Asahi dan Haruka selalu berlawanan)

Tim ku

Raiki Haruka Kageyama

Hinata Tsukishima/Kinnoshita Ennoshita

Tim Asahi

Asahi Daichi Suga

Tanaka Kazuhito/Nishinoya Yamaguchi

Serv pertama oleh Kageyama.

Jump serv kuat dan keras berhasil melewati net.

Bless!

Bola mampu di receive baik oleh Ninshinoya.

Suga melakukan toss ace ke arah Asahi.

Boom!

"Aduh duh duh" teriak ku saat berhasil memblok serangan dan bola masuk ke area lawan, tapi kondisi ku kurang baik

"Hey kamu kenapa Haruka kun?" Tanya Takeda sensei

"Ganti pemain sensei punggungku kambuh sakitnya" teriak ku

"Kamu baik baik saja?" Tanya Asahi

"Aku baik, tenang ini hanya luka normal bukan dari voli"

"Jangan di pegang Hinata" teriak ku

"He he siapa tau sembuh tiba tiba"

Aku di tarik keluar karena ku rasa luka ku berair lagi.

"Huh hufff huh" ku atur pernafasan untuk meredakan rasa sakit

"Jadi kamu kenapa ini?" Tanya Ukai sensei menghampiri ku

"Hukuman dari ibuku sensei, kurasa hari ini aku akan izin tidak main sebagai ace tapi jika serv masih bisa"

"Punggung mu terluka?"

"Iya sensei"

"Aman jika untuk main?" Tanya Takeda sensei

"Aman kok tapi jangan sebagai ace gitu saja"

"Baiklah kamu akan menggantikan Raiki jika ia serv" kata Ukai sensei

"Baik sensei"

"Mau ku kompres es batu Haruka kun?" Tanya Kiyoko

"Tidak usah ini bukan luka memar, jadi jangan di es batu"

"Baiklah"

Kembali ke pertandingan

Kageyama melakuka serv lagi.

Boom!

Bola melayang cepat ke arah Yamaguchi dan gagal di cover olehnya.

"Maaf" teriak Yamaguchi

"Don't mind kita ambil poin berikutnya" ucap Asahi

"Baik Asahi san"

Sementara itu di Resto Wagnaria

Kakak Sayu yaiti Issa Ogiwara mendatanginya.

"Maaf tuan anda mau apa?" Tanya Takanashi karena melihat Orang asing terus melihat ke arah dalam restoran tempat staf berada

"Apa benar di sini ada pekerja seorang anak perempuan SMA dan bernama Sayu Ogiwara?"

Takanashi yang melihat nya curiga, ia takut akan terjadi hal yang di inginkan jika ia mengatakan kebenaran bahwa Sayu senpai itu bekerja di sini.

"Atas nama Sayu Ogiwara kurasa tidak ada di sini" jawab Takanshi

"Jangan berbohong bocah lihat foto itu di staf koki ada foto adik ku di sana" teriaknya

Sementara di belakang Sayu yang dari tadi sudah melihat ada kakaknya yang datang agak panik namun tetap bekerja.

"Stop Sayu chan kamu ada masalah?" Tanya Souma yang melihat pekerjaan Sayu agak kurang berantakan

"Gawat gawat Katanashi di depan sedang di marahi" Popura berlarian ke belakang

"Ada apa Pupura?" Tanya Izumi

"Katanashi di marahi oleh pelanggan"

"Eh dia salah?" Tanya Shindou

"Bukan, tapi pelanggan itu mencari Sayu chan, sementara Katanashi menjawab tidak ada"

"Biar aku yang hadapi dia jika terjadi pertarungan, kan Adachi" ucap Kouno

"Eh jangan dengan kekerasan" balas Megumin

Sang manager keluar dari ruanganya.

"Ada apa sih ini berisik?" Tanya Kyouko

"Di depan Katanashi sedang di marahi"

Kyouko mencoba melihat ke arah depan bersamaan dengan mereka yang kepo.

Terjadi cekcok dengan mereka dan membuat pelanggan lain terganggu.

Kyouko segara datang menghampiri mereka.

"Kyouko san anda datang" ucap Takanashi

"Kamu ke belakang dulu, biar aku yang urus ini Takanashi kun"

"Baik Manager"

"Sekarang mari keluar restoran dulu biar tidak menggangu pelanggan yang lain" kata Kyouko

"Baik mari keluar"

Kyouko dan Issa keluar restoran

"Sekarang boleh ku tanya, apa urusan mu mencari Sayu?"

"Dia kabur dari rumah dan aku sebagai kakaknya ingin menjemputnya"

"Kamu siapa dulu!"

"Aku Issa Ogiwara"

"Baiklah kamu pulanglah dulu urusan Sayu akan menjadi urusan owner dari restoran ini"

"Apa katamu kenapa aku tidak bisa langsung membawanya?"

"Sayu sudah terikat kontrak dengan restoran ini, tidak bisa langsung putus sepihak"

"Dengar kita buat mudah saja, lepaskan Sayu atau aku akan melaporkan restoran ini atas dasar menyembunyikan keluarga ku"

"Oh tentu saja boleh laporkan saja, tapi ku peringatkan dulu ya yang kamu lawan jika di peradilan bukanlah aku melainkan keluarga Shinomiya"

"Baik....tunggu sebentar apa katamu Shinomiya?"

"Tentu saja Shinomiya, yang kamu lawan bukanlah aku melainkan kepala keluarganya secara langsung" ancam Kyouko

"Aku tau ini pasti hanya ancamanmu"

"Ya sudah coba saja jika tidak percaya, tapi jangan salahkan aku nanti jika bisnis keluarga mu ataupun mungkin juga keluarga mu akan hancur oleh Shinomiya, maaf sudah dulu, kamu boleh kembali di lain waktu saat akhir pekan"

"Tch"

Kyouko bukan menyelesaikan masalah tapi melempar masalah pada Haruka.

Kyouko masuk kembali ke dalam restoran.

"Kalian, berikan minuman gratis pada pelanggan untuk permintaan maaf atas kejadian tadi" kata Kyouko

"Baik manager" balas para pelayan

Kyouko datang ke dapur dan memanggil Sayu untuk datang ke ruangannya.

"Dengarkan aku, aku tidak mau terikat akan masalah keluarga mu, hari ini aku tidak bisa menyelesaikan masalah karena disini aku akan kalah jika melawan, Sayu katakan apa masalah mu"

"Aku kabur dari rumah"

"Hanya kabur?"

"Umm hanya kabur"

"Astaga hanya masalah kecil kenapa juga keluarga mu membesar besarkan" kata Kyouko

"Anda tidak akan memecat saya?"

"Tidak, aku malas untuk mencari karyawan baru, katakan padaku kamu berniat kembali atau tidak, jika tidak maka akan ku beritahu Haruka itu untuk membantu kamu" (dilempar lagi masalahnya)

"Aku tidak ingin kembali" ucap Sayu dengan kepala tertunduk

"Katakan dengan tegar bukan menundukan kepala"

Sayu menaikan mukanya dan air matanya sudah keluar, "Aku tidak ingin kembali Kyouko san"

"Sudah jangan menangis hadapilah masalah mu dengan sikap orang dewasa" ucap Kyouko sambil memeluknya

"Jangan menangis lagi, lanjutan kerja mu dan aku akan membantumu"

"Umm terima kasih Kyouko san"

Kembali ke pertandingan

Skor sementara 14 - 9 kemenangan untuk tim Asahi dan giliran ku untuk serv.

Aku melakukan ancang ancang.

Boom!

Bola ku pukul dengan keras mengarah ke sisi kanan belakang.

Bola masuk dekat dengan garis belakang.

"Serv Ace" teriak Kageyama dan Hinata

"Sial jangan sampai di permainkan oleh Haruka" Teriak Daichi menyemangati tim nya

"Nice serv Haruka" ucap Raiki

Aku mulai ancang ancang lagi dan ku lakukan hal sama.

"Tengah? Belakang? Samping?" Pikir Daichi

Boom!

Bola melayang cepat ke arah Daichi.

Bless!

Bola di terima namun gagal di mainkan dan bola memantu jauh ke depan menyerong.

"Lepas" teriak Kageyama pada Hinata

Bola jatuh di luar garis.

14 - 9

"Sial tinggal sedikit lagi" teriak Daichi

Tim musuh menjadi sangat fokus.

Aku melakukan serv lagi.

Ancang ancang agak jauh dan ku lempar agak rendah, musuh mengira akan jadi serv panjang namun yang ku lakukan adalah float jump.

Boom!

"Sial kedepan" teriak Asahi mencoba mengambilnya namun gagal

Bola masuk dan poin untuk kami lagi

"Yosha" teriak kami

14-10

Bola serv terus ku mainkan hingga poin manjadi 14 - 19.

"Sialan apa latihan ku selama ini kurang" teriak Daichi yang merasa gagal karena ia yang menjaga pertahanan

"Kamu tidak gagal, lawan mu yang terlalu kuat untuk anak SMA" teriak Ukai sensei

"Sensei apa kamu punya saran untuk Daichi san?" Tanya Yachi

"Tidak, untuk menerima serv keras dari Haruka itu hanya butuh kebetulan, jika kebetulan kamu bisa maka bisa, jika tidak ya gagal" balas Ukai sensei

"Maksudnya tidak ada yang bisa di ajarkan sebab Daichi san sudah bagus dalam posisi menerima dan teknik lain?"

"Iya begitu maksud ku, yang kurang hanyalah keberuntungan"

"Sensei ganti pemain, punggung ku kambuh lagi sakitnya" teriak ku

"Eh baru juga di puji malah mau keluar" pikir Ukai sensei dan Takeda sensei.

"Raiki masuk lagi gantikan Haruka" kata Ukai sensei

Pemain lain pun sebenarnya menayangkan Haruka harus di tarik ke bangku cadangan, bukan hanya tim ku tapi tim musuh juga menyayangkan Haruka di tarik keluar terutama Daichi.

Pertandingan berkelanjut tanpa aku, hasilnya kami menang tipis di fase ducie, 27-29.

"Yosha" tim kami menang dan tim musuh melakukan hukuman kekalahan dengan melakukanya jump follow lantai mengelilingi lapangan"

"Tadi dia keren ya" kata salah seorang pemain basket yang melihat

"Yang mana?" Tanya Madoka

"Yang rambutnya hitam tinggi ganteng itu"

"Yang di tarik keluar?"

"Iya"

"Oh dia sebenarnya juga ikut klub basket laki laki loh, namanya Haruka Shinomiya" ucap Madoka

"Awww dia ikut basket juga, kenalkan kami padanya"

"Boleh saja tapi jangan jatuh hati padanya loh, dia itu sudah menikah"

"Eh sudah menikah?"

"Umm sudah"

Yang memuji Haruka langsung kehilangan semangat hidup.

"Ayolah jangan jadi horor begitu, laki laki kan masih banyak" semangat Madoka

Kembali ke klub Voli

"Jika kamu tidak bisa melanjutkan izin saja Haruka kun" ucap Takeda sensei

"Benar, kamu izin saja daripada tambah parah dan di hari pertandingan malah tidak bisa main" kata Ukai sensei

"Tenang sensei yang tau tubuhku hanyalah aku seorang, cukup mainkan aku sekali sebagai spesialis servis" balas ku

"Baiklah kamu sudah dewasa, jika kambuh sakitnya langsung bilang saja seperti tadi"

"Punggung mu kenapa sebenarnya Haruka kun?" Tanya Suga

"Di pecut"

"Ehhh" teriak semuanya

"Kamu yakin pecut yang plak plak itu?" Tanya Nishinoya

"Iya yang itu" balas ku

"Kenapa di pecut?" Tanya Tanaka

"Anda kepo ya" balas ku

Tanaka mengerutkan muka.

"Dah dah males gua ama lo Haruka" teriak Tanaka

"Tenang tenang, jika kalian mau tau inilah ritual untuk meningkatkan kekuatan pukulan" bohong ku

"Haruka pecut aku" teriak Hinata dan Kageyama

"Kalian berdua bodoh ya, di pecut itu untuk hukuman" ucap Tsukishima

"Benar, di timur tengah katanya ada hukuman cambuk bagi mereka yang selingkuh dari istri atau suami nya" kata Ennoshita

"Kamu selingkuh?" Teriak Hinata dan Kageyama

"Bukan"

"Akh kasian Saki chan kenapa kamu mengkhianati dia" teriak Nishinoya dan Tanaka

"Dia bilang bukan, kalian berdua ini" kata Daichi

"Lalu jika tidak selingkuh?"

"Ya aku cuma berduaan saja tidak selingkuh, tapi karena ada yang menyebutnya selingkuh maka ku akui saja disitu aku juga salah berduaan dengan wanita yang bukan istriku"

"Berduaan di mana?"

"Di apartemen ku"

"Dasar bajingan" teriak mereka semua

"Hey ku katakan tidak selingkuh kan, buktinya aku masih akrab" bela ku

"Benar juga" kata Nishinoya

"Sudahlah kalian lanjutkan saja set ke 2" ucap Ukai sensei

"Baik sensei"

Set kedua berlangsung dan aku hanya punya satu kesempatan bermain sebagai spesialis serv.

Pertandingan set ke 2 kami mampu menangkan dengan skor 25-16 sebeb aku tidak di tarik ke luar.

Set ke tiga, aku merasa punggung ku sudah baikan dan aku menyuruh sensei untuk mengembalikan aku ke posisi ws sebagai ace.

Di hadapan ku ada Asahi Suga dan Daichi.

Serv oleh Suga dan mampu di receive oleh Nishinoya dengan mudah.

Bola di toss oleh Kageyama ke arah Hinata dengan cepat.

Boom!

Bola masuk tanpa adanya block karena mereka terlalu fokus pada ku.

"Yosha" teriak Hinata

"Nice spike" ucap ku dan Knnoshita

1-0

Aku rotasi dan giliran untuk serv.

Boom!

Bola masuk keras ke area belakang dekat garis.

Boom!

Bola tidak mampu di hadang Nishinoya.

Boom!

Bola atas lkntasan parabola dan Tanaka gagal receive.

Boom!

Bola masuk lagi.

"Kurasa musuh sudah frustasi dengan serv ku" pikir ku

Alhasil ku buat jump serv dengan pukulan yang ku kurangi kekuatan pukulannya.

Nishinoya berhasil mereceive dan suga melakukan toss ke Asahi.

Boom!

Spike cepat dan keras dari Asahi.

5-1

Dimana skor telah berubah dan poin pertama untuk tim Asahi.

Serv musuh oleh Asahi.

Jump serv keras mengarah pada Kinnoshita sebagai libero kami.

Boom!

Bola melayang dan menukik tajam namun dengan kekuatan yang lebih rendah daripada pukulan ku.

Bless!

Kinnoshita gagal namun bola masih memantul tinggi ke arah belakang ku.

Aku mencoba mengejarnya namun tidak sampai saat aku mencoba melakukan follow up.

5-2

"Yoshaa" teriak tim musuh

"Kinoshita san lebih baik arahkan saja langsung bolanya kedepan jika tidak mampu kamu berikan pada Kageyama, lebih baik menjadi Change ball" ucap ku

"Maaf kan aku berikan aku kesempatan lagi" ucap Knnoshita

Serv ke dua dan mengarah ke libero kami lagi.

Bless!

Bola dengan susah payah di tahan oleh Kinnoshita dan berhasil di buatnya menjadi bola aman untuk Setter kami mainkan.

"Oper" teriak Ennoshita

Boom!

Ennoshita membuktikan diri sebagi wing spiker bahwa dia juga tidak kalah.

Walaupun di blok dia masih mampu mencetak angka.

"Yoshaa" teriaknya

6-2

"Tim Karasuno sudah berkembang" pikir ku

"Nice receive Kinnoshita senpai" ucap Hinata

"Nice spike Ennoshita" kata Raiki

Aku rotasi lagi sekarang yang servis adalah Hinata.

Hinata melakukan ancang ancang untuk jump serv.

Bola di lemparkan ke atas, dengan larian pelan lalu melompat.

Boom!

Bola menukik dan mengarah ke Nishinoya, bola mudah bagi Nishinoya.

Bola memantul ke arah setternya.

Bola di toss ke Tanaka dengan operan cepat.

Boom!

Bola masuk tanpa block karena jarang sekali Tanaka melakukan quick.

Aku pun di belakang juga kurang siap.

"Woy yang depan ngapain gak lompat" teriak Ukai sensei memarahi tim kami.

Di depan ada Tsukishima, Ennoshita dan Kageyama.

"Maaf sensei" teriak mereka bertiga

"Ha ha ha kalian pasti kaget bukan akan quick ku, makan itu Haruka!" Kata Tanaka menghina

Kami jadi kesal karena di hina oleh monyet tim voli.

"Kita balas mereka" ucap Ennoshita pada tim

"Osh" teriak kami

Balas balasan poin jarang terjadi karena servis yang keras dan keren sering terjadi yang membuat kami atau musuh yang menerimanya gagal memainkan bola.

Set ke tiga di akhiri dengan poin.

26-24 kemenangan untuk tim musuh (Haruka servis biasa setelah servis pertama tadi)

"Yosha makan itu bangke, nikmatilah lantai yang dingin itu" teriak Tanaka dan Nishinoya yang kegirangan akan kemanangan

Kami melakukan hukuman follow up lantai mengelilingi lapangan.

"Berkumpul" teriak Daichi

Kami segera berkumpul karena mungkin ada pengumuman dari Ukai sensei ataupun Takeda sensei.

"Kalian boleh duduk membentuk huruf U" kata Ukai sensei

Kami duduk di depannya, Yachi,,Kiyoko, dan Takeda sensei datang membawakan papan tulis.

"Kita akan menijau ulang dan aku akan memberikan beberapa komentar tentang permainan kalian"

"Untuk Hinata permainan di setiap permainan sudah bagus namun lebih baik kamu perbaiki lagi jump serv mu, tambahkan kekuatan pada pukulannya atau tambah rotasi pada bola agar yang menerimanya kesulitan"

"Terima kasih sensei" ucap Hinata

"Tanaka quick mu tadi sejujurnya sangat mengagetkan aku juga, jarang kamu melakukan quick dan ku akui itu cara terbaik membuat poin dengan menberikan teori kejutan, jadi ku sarankan gunakan quick mu di akhir pertandingan"

"Baik Sensei" teriak Tanaka dengan kepala besar

Asahi, jump serv mu sudah bagus dan keras namun kesalahannya kamu masih belum bisa membuatnya jatuh ke titik yang kamu inginkan bukan?

"Iya sensei"

"Lakukan ini nanti, Yachi sudah mengumpulkan botol 4 buah, gunakan di lapangan dua dan latihan servis sendiri nanti"

"Baik sensei"

"Kageyama Ennoshita Yamaguchi dan Tanaka juga ikut latihan servis seperti Asahi di lapangan dua, nanti aku secara langsung akan melihat kalian"

"Daichi dan Nishinoya aku sejujurnya kecewa pada kalian, kalian spesialis pertahanan namun beberapa banyak poin yang kalian masukan untuk tim musuh apalagi pada saat set ke 2"

"Maaf sensei" teriak mereka berdua

"Haruka akan melatih kalian dengan pukulannnya yang keras dari depan net, ku perbolehkan untuk mu Haruka pukulan ke samping atau ke tengah dulu, urusan ke belakang atau depan pikir nanti"

"Oke sensei" ucap ku

"Sisanya aku rasa sudah mengalami peningkatan apalagi Yamaguchi yang mampu membuat poin beruntun sebanyak 3 kali di set pertama dan ke 3"

Yamaguchi yang mendengarnya menjadi senang.

"Ah benar juga bagi middle block kalian berlatih lah lompat, jangan ragu seperti tadi"

Kazuhito dan Tsukishima merasa terhina.

Latihan tidak di lanjutkan dengan tanding melainkan latihan untuk meningkatkan kemampuan individu lagi.

Sementara itu di rumah.

Saki telah pulang sejak jam 4 diantar oleh Shindou.

Saki beres beres rumah dan memberikan peralatan bekas bbq karena kemarin tidak ada waktu.

"Baik sprei sudah di cuci tinggal munggu kering, rumah sudah di berishkan, debu sudah tidak ada, nonton film lagi enaknya" kata Saki

Dia nonron film drama korea di ruang keluarga, tv sebesar 90" hanya untuknya.

"Untung saja wifi yang di pasang Haruka kun cepat jadi streaming 4k lancar jaya yey"

Chương tiếp theo