"Iya. Karena, Rusia menyukai makanan ini, jadi aku juga ikut menyukainya," jawab Bhutan masih dengan kentang goreng yang penuh di mulutnya.
Mendengar nama Rusia kembali diungkit membuat, Winchester merasa tidak nyaman sekaligus was-was. Dia tahu bahwa saat ini, membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan mantan partner dari anak asuhnya tersebut sungguh membuatnya merasa takut, dia berpikir kalau-kalau saja Bhutan menjadi tidak terkendali setiap mengingat sosoknya itu.
"Kau baik-baik saja? Maksudku, mungkin ada baiknya bila kau tidak perlu menyebutkan nama itu untuk sekarang ...." Winchester sedikit memelankan suaranya begitu mendekati akhir kalimat, dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan Bhutan.
"Kenapa? Apa ada yang salah dengan itu?" Bhutan bertanya dengan wajah yang polos dia terlihat seperti tidak mengerti.
Wichester menggaruk-garuk kulit kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal. Ia merasa bingung harus menjelaskan seperti apa, pada Bhutan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com