--
--
Sebuah bis datang dan semua orang segera naik. Ameera tidak menghiraukannya. Dia hanya sedikit melirik seorang pria yang berdiri tidak jauh darinya dengan sebuah payung hitam besar yang dijadikan tumpuan seperti tongkat.
Ameera memicingkan kedua matanya, dia mengamati sosok pria itu dengan seksama dari ujung kaki hingga ujung kepala. Familiar sekali, dia snagat mengenali perawakan pria itu dari samping.
"Kak Difky?" gumamnya. "Kenapa rambutnya coklat lagi? Apa dia baru pulang dari acara?" dia masih saja bergumam. Pria itu nampak sangat fokus dengan pandangannya yang lurus kedepan.
"Kak Difky! Kenapa tidak naik mobil?" tanya Ameera dengan suara cukup nyaring ditengah rintik hujan. Namun pria itu tidak merespon.
"Kak!" Ameera menepuk pelan bahu pria itu dan membuatnya menoleh.
"Mana mobilmu? Kenapa kamu disini? Bukankah kamu bilang ada acara keluarga?" tanyanya tanpa jeda.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com