webnovel

«Cosmos»

Di hamparan dataran yang luas, banyak makhluk kolosal berjalan terhuyung-huyung dengan saling berjejeran. Akibatnya, awan debu naik, menutupi langit sepenuhnya dengan pasir.

Disertai dengan suara gemuruh menakutkan, bencana akan terjadi di setiap kumpulan makhluk itu melangkah. Setiap langkah yang jatuh secara bersamaan akan menghasilkan gempa bumi besar. Tanah yang dilalui mereka pun rusak dan mengancam akan runtuh.

BOOM!

Phina berada di langit dengan tatapan bosan, menatap para semut di bawahnya. Dilahirkan dengan pengetahuan alam semesta, tentu saja dia memiliki banyak kebijaksanaan dalam dirinya. Tidak seperti Ayahnya yang masih labil, meski dia memiliki darah seorang Chaos, tapi dia tidak sepenuhnya terikat dengannya.

Tapi karena sedikit ikatan itu, kendalinya dalam menggunakan kekuatan Chaos cukup terbatas. Dia hanya bisa mewujudkan Energi Kekacauan dalam wujud lain.

Meski begitu, dia sangatlah kuat sejak terlahir sebagai Dewa Omniverse. Tidak seperti Asheel yang keberadaannya masih diragukan apakah dia Dewa Omniverse atau bukan, Phina menurun dari Ibunya sebagai Dewa Omniverse.

Lagipula, Asheel tidak terikat dengan aturan Omniverse, melainkan Alam Kekacauan yang bisa dibandingkan dengan Omniverse itu sendiri, dan Phina mewarisi beberapa kekuatannya tersebut.

Tapi memang jika Energi Kekacauan membawa masalah serius bagi pengguna. Dia akan kesulitan mengendalikan energinya sendiri. Energi yang dihasilkan dari kekuatan lain dalam dirinya menjadi tidak stabil dan kacau, yang memengaruhi efektivitas tubuhnya juga.

Ini seharusnya tidak menjadi masalah bagi Phina, karena sejak lahir dia memiliki benih yang berasal dari Big Tree, kekuatan Origin kedua Asheel.

Dengan demikian, dia juga mengembangkan Origin kedua. Adapun Origin pertama, setiap Dewa Omniverse akan memilikinya setidaknya satu.

Setidaknya, setiap individu Dewa Omniverse akan memegang satu kendali unsur kekuatan mereka. Seperti Asheel yang merupakan «Chaos», Sera yang merupakan «Void», dan Administrator D yang merupakan «Abyss».

Kemudian untuk Phina, sebentar lagi akan diungkapkan...

Mata merah darah seperti rubi itu terpantul, menatap dengan merendahkan pada kumpulan objek bergerak di bawahnya. Sosoknya seperti Dewa yang siap menghancurkan dunia fana.

Setiap gerakan tangannya akan menimbulkan badai, nafas yang dihembuskan membawa hawa dingin di seluruh dunia, dan detak jantungnya mewakili setiap bencana yang ada.

Detak!

Tangan mungil yang indah seperti giok itu terulur, mengarah ke para makhluk di bawahnya. Seolah sentuhan itu mampu menggesek ruang dan waktu, menciptakan tampilan genangan di kehampaan.

Tiba-tiba, sebuah bunga tumbuh. Mata merah darah itu berubah menjadi gelap seperti bintang. Pemandangan Alam Semesta yang sesungguhnya terpantul di dalamnya.

Butiran bintang yang kaya, rotasi galaksi, keindahan kosmos, dan kehancuran Alam Semesta. Semua itu ditampilkan dalam sekejap dari tampilan mata itu.

Tidak jauh, Asheel dan Sera cukup terkejut melihat wujud sejati kekuatan putri mereka.

"Gabungan dari bakatmu dalam menggunakan kekuatan ruang dan waktu bersama dengan asalku yang seorang Chaos. Wujud kekuatan itu sangat indah!" Asheel berseru dengan gembira saat melihat kekuatan anaknya.

"Aku setuju!" Sera mengangguk mengakui.

Padahal Phina belum pernah praktik lapangan dalam mengerahkan kekuatannya, tapi apa yang terjadi kali ini benar-benar kejutan. Seolah-olah dia sudah sangat terbiasa dengan kekuatannya tersebut.

Asheel bahkan pernah curiga jika Phina adalah reinkarnasi dari makhluk kuno diluar jangkauan Supreme One. Tapi dia telah memastikannya berkali-kali jika jiwa Phina masih baru, dan belum pernah tercemar oleh samsara, yang berarti bakat Phina memang sangat menakutkan.

Sera diam-diam melirik Asheel, sebelum menggelengkan kepalanya. Meski dia juga mengakui hal yang sama, tapi pandangannya terhadap Asheel saat ini sedikit aneh. Dia hanya heran dengan bagaimana Asheel memandang dirinya sendiri.

Padahal, bakat Asheel sebenarnya juga sangat menakutkan, hanya dia yang terlalu malas menyadarinya. Asheel mengira dia bisa memiliki penguasaan yang menakjubkan karena ratusan ribu pikiran pararel di dalam dirinya.

Padahal, bahkan Dewa Omniverse pun juga tidak ada yang memiliki pikiran pararel sebanyak itu. Yang berarti, semua pikiran pararel itu juga merupakan sebuah bakat.

Jika Asheel dipuji seperti itu, maka dia hanya akan menggaruk kepalanya dan mengelak jika semua pikiran pararel itu adalah hasil dari perasaan tertekan karena sulit mengendalikan Energi Kekacauan. Bagaimanapun, dia dipaksa bekerja keras untuk menstabilkan energi yang sangat kacau itu.

Saat itu, dia belum memiliki Big Tree jadi tidak ada sarana untuk mengendalikan Energi Kekacauan. Dia harus secara manual membagi pikirannya dan mengendalikannya sendiri.

Inti Kekacauan hanya sebuah alat yang digunakan sebagai pusat Energi Kekacauan mengalir, perannya seperti jantung pada tubuh manusia.

Tapi sebenarnya, sedikit bakat itu tidak berpengaruh banyak pada keberadaannya yang melampaui Dewa Omniverse. Untuk kemampuan fana, bahkan bakat terendah dari Alam yang lebih tinggi pun bisa sampai ke ranah penguasaan instan.

Hanya saja berbeda dengan teknik yang dimiliki para dewa, sebuah bakat nyata dibutuhkan untuk menguasainya. Yang sulit adalah meningkatkan teknik fana menjadi setara dengan dewa.

Seperti yang dilakukan Asheel saat pertarungannya dengan Tuan Muda Yogghgod, dia bisa meningkatkan energi hollow setara dengan ahli tertinggi dari High Abyss. Semua itu bisa dilakukan berkat Big Tree di dalam dirinya.

Sekarang, bagaimana versi Big Tree dalam diri Phina? Bakatnya yang sangat menakutkan, bahkan teknik tingkat dewa bisa dia kuasai secara instan.

Kekurangannya hanya satu; pengalaman. Meski memegang kekuatan yang sangat besar, tapi Phina belum pernah melakukan praktek dalam menggunakan kekuatannya. Seberapa berbakat dan alami dia dalam menggunakan kekuatannya, pengalaman masih faktor paling penting.

Pengalaman Asheel ditempa saat dia masih tumbuh di Doomland. Kemudian, dia belajar cara menahan diri dan mengembara di lautan alam semesta Low Abyss.

Secara alami, Phina juga harus melalui proses itu. Setiap kali seseorang melangkah, maka itu akan menjadi pengalaman yang entah berguna atau tidak untuk masa depan.

Phina masih harus belajar bagaimana mengendalikan kekuatannya hingga pada skala penuh. Dikarenakan Energi Kekacauan di dalam dirinya, proses itu menjadi lebih sulit.

Segera, pemandangan Alam Semesta yang ditampilkan dari matanya itu dimanifestasikan dalam bentuk serangan.

Kelopak keunguan bertebaran, seperti hujan deburan bintang yang jatuh dan memberkati daratan. Warna gelap alam semesta menghiasi bunga-bunga yang terwujud, dan seketika itu jatuh seperti genangan di danau yang tenang.

Setiap lotus yang terwujud akan berputar di udara, terjun secara perlahan, dan saat sampai pada sasarannya, yaitu kerumunan makhluk kolosal, itu meledak menjadi kembang api.

Benar saja, Phina tidak bisa mewujudkan kekuatannya menjadi ledakan energi mentah seperti Asheel. Bagian Chaos dari diri Phina bercampur dalam ruang, menghasilkan kekuatan Alam Semesta.

Setiap debu bintang yang jatuh darinya bahkan tidak kalah dari bintang-bintang asli pada alam semesta ini. Kelopak bunga itu juga mewakili kekuatan Alam Semesta. Sedangkan seluruh bunga mengandung kekuatan kosmik.

«Cosmos».

Itu adalah Origin milik Phina.

Kekuatan yang mampu memanifestasikan pemandangan kosmos, dimana seluruh kekuatannya mengandung aturan alam semesta yang sangat menakutkan.

Termanifestasikan dari Chaos yang memiliki warna alam semesta dan juga Void yang mengandung awal dari kekuatan ruang dan waktu. Intinya, Origin itu memiliki kekuatan ruang yang sangat kacau.

Phina bisa menggunakan ganasnya Energi Kekacauan dalam ruang khusus yang dia ciptakan. Cara kerjanya adalah melalui kekosongan awal, yang mana ruang kosong itu sudah ada sebelum ditumpuknya celah dimensi yang kemudian ditumpuk lagi menjadi dimensi.

Dengan kekuatan «Void» milik Ibunya, Phina bisa memisahkan kenyataan dan memindahkannya ke kekosongan awal, yang mana celah ruang itu sangat sulit untuk dideteksi karena memang sudah ada disana sejak awal.

Penjelasannya sangat rumit.

Chương tiếp theo