webnovel

Percepat

Setelah tiga tahun pembentukan kelompok Tujuh Dosa Mematikan, Merlin dan Meliodas beserta anggota lainnya sering melakukan misi yang diinstruksikan oleh Bartra.

Anggota kelompok juga sudah berkumpul berkat kemampuan Vision milik Bartra, dan tugas Merlin hanya mencari keberadaan mereka berada.

Anggota setelah Meliodas dan Merlin adalah seorang pria yang tampak kasar bernama Ban.

Ban adalah seorang pria dengan rambut putih dan mata merah, tubuh berotot, perawakan tinggi, dan memiliki taring. Dosa yang dia terima adalah Keserakahan, dengan bonus kemampuan yaitu, Greed; kekuatan untuk mengambil hak orang lain dan menggunakannya untuk diri sendiri. Mampu mencuri kekuatan lawan untuk keuntungan pengguna.

Ban memiliki kemampuan yang mirip bernama Snatch, dan peran Greed hanya memperkuat skill miliknya. Tapi kemampuan uniknya bukan itu, melainkan keabadiannya yang seperti zombie.

Regenerasinya sangat menakutkan, bahkan jika Ban meledak menjadi kabut darah, dia masih bisa pulih kembali dalam waktu singkat. Ban memperoleh keabadiannya dengan meminum cawan di Pohon Suci, pohon yang seharusnya dilindungi oleh para Peri.

Anggota setelah Ban adalah King, seorang Raja Peri bernama Harlequin.

King memiliki penampilan seperti pria berlemak, rambut coklat pendek, dan bibir tebal. Sesuai dengan sifatnya, Dosanya adalah Kemalasan dan dia memperoleh skill Sloth; kemampuan pemulihan mana lebih besar saat pengguna bermalas-malasan, dan kemampuan lainnya yang mampu memerintah hewan dan tumbuhan.

Anggota kelima adalah Gowther, boneka yang diberi jiwa oleh penciptanya, Demon Gowther. Yah, Gowther yang asli merupakan guru Merlin, dan bonekanya saat ini mempunyai kesadaran dan kemauannya sendiri. Dosanya adalah Nafsu, dan dengan skill barunya, Lust; Gowther mampu mencuci otak lawan atau mengendalikan pikiran target sepenuhnya.

Seperti Ban, Gowther juga memiliki skill yang mirip bernama Invasion, kemampuan untuk mempengaruhi pikiran dan mental lawannya.

Anggota keenam adalah Diane, yang Meliodas selamatkan saat dia diganggu oleh para ksatria. Saat Diane akan dieksekusi karena fitnah dan konspirasi, Meliodas menyelamatkannya lagi sehingga Diane pernah jatuh cinta padanya.

Diane merupakan seorang gadis dari Klan Raksasa, hanya saja sifatnya yang cengeng, penakut, dan naif tidak cocok untuk Klannya. Dosa yang Diane terima adalah Iri Hati.

Setelah menyerap runeball, Diane memperoleh skill Envy, yang dapat menyegel kemampuan lawan secara mutlak, tapi itu bersifat sementara.

Anggota terakhir adalah Escanor, orang yang memiliki dua sisi siang dan malam.

Escanor adalah pria berotot saat matahari terbit hingga terbenam, tapi saat matahari tenggelam dia menjadi pria kurus yang sangat lemah. Itu karena sihirnya, Sunshine, kemampuan curang yang kekuatannya sendiri dipengaruhi oleh seberapa dekat dirinya dengan matahari.

Kemampuan itulah yang membuat kepribadiannya menjadi penuh kebanggaan, dan juga karena itulah dia menerima Dosa Kebanggaan. Escanor menerima skill Pride; kemampuan yang memberinya pertahanan absolut dengan mempertahankan kebanggaannya.

Nah, itu saja untuk anggota Tujuh Dosa Mematikan. Ngomong-omong, kemampuan Meliodas belum dijelaskan.

Meliodas menerima Dosa Kemarahan dan memperoleh skill Wrath; yaitu kemampuan dengan mengorbankan sesuatu yang dimiliki pengguna untuk mencapai kekuatan yang lebih besar. Misalnya kewarasan, energi magis, jiwa, dll.

Peningkatan kekuatan juga sangat menakutkan, karena sekali Meliodas mengaktifakan skill Wrath-nya, energi sihir yang dikorbankan akan meluap dan bocor ke sekitarnya, dan parameter keseluruhannya akan meningkat berkali-kali lipat.

Jika Meliodas menggunakannya bersamaan dengan Assault Mode dan Aura Kekacauan miliknya, kekuatannya juga akan meningkat pesat lebih dari sebelumnya, tapi menggunakannya dalam jangka waktu yang lama hanya akan membebani tubuhnya, bahkan jika Meliodas abadi dan merupakan putra Raja Iblis, yang mana garis keturunannya memiliki kemampuan fisik yang sudah sangat kuat.

Setelah runeball diserap oleh mereka, sebuah tato merah akan muncul di bagian tubuh mereka secara acak. Tato itu menggambarkan hewan yang diwakili oleh Dosa mereka.

Seperti Kerakusan yang merupakan seekor babi, Keserakahan adalah rubah, Kemarahan adalah naga, Kebanggaan adalah singa, Kemalasan adalah beruang, Iri Hati adalah ular, dan Nafsu adalah kambing.

Meski nama kelompok itu adalah Tujuh Dosa Mematikan, namun mereka tidaklah jahat sesuai namanya karena kelompok itu memiliki peran sebagai pelindung Kerajaan Liones, setidaknya untuk saat ini.

Untuk Meliodas sendiri, dia menganggap Tujuh Dosa Mematikan sebagai perlawanannya terhadap Sepuluh Perintah Tuhan saat sudah bangkit. Dia tahu jika kelompok di bawah Raja Iblis itu akan keluar dari segelnya suatu hari nanti.

Dia masih berpikir seperti itu terlepas dari bahaya yang lebih besar menimpa Britannia di masa depan.

Dan untuk Merlin sendiri, dia hanya menggunakan kelompok Tujuh Dosa Mematikan untuk tujuan awalnya, yaitu membangkitkan Raja sejati. Bahkan jika dia tahu Britannia akan hancur di masa depan, dia percaya Asheel dapat menanganinya.

Lagipula, dia bisa berada di kelompok itu karena ketidaksengajaan saat dia menyerap runeball Kerakusan di masa lalu.

Sebenarnya itu adalah salah satu penyesalan dalam hidupnya untuk secara tidak sengaja menyerap salah satu Dosa, tapi mau bagaimana lagi karena keadaannya sangat tak terduga saat itu. Sebagai pengemban salah satu dosa, sudah tugasnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai anggota Tujuh Dosa Mematikan.

Terlebih, dia sangat yakin jika Asheel telah menambahkan fitur tersembunyi pada runeball Tujuh Dosa Besar, meski dia tidak tahu tepat apa itu.

Karena faktor ketidakpastian itu membuat Merlin harus berhati-hati terhadap skillnya sendiri. Bisa jadi Asheel menciptakan item itu bukan untuknya, tapi secara tidak sengaja dia cocok dengan salah satu item itu.

Padahal tujuan Asheel menciptakan Tujuh Dosa Mematikan cukup jelas untuknya, yaitu untuk mengimbangi kuasa Raja Kekacauan di masa depan. Jika Raja Kekacauan keluar dari jalurnya dan malah memiliki niat buruk pada Britannia atau umat manusia itu sendiri, saat itulah Tujuh Dosa Mematikan harus turun tangan untuk menghentikannya.

Tapi masalahnya, Merlin tidak ingin berada dalam kelompok itu selamanya. Jika dia sampai memiliki perasaan pada Tujuh Dosa Mematikan, maka itu hanya akan menghambatnya di masa depan.

Sebenarnya masalah itu juga untuk masa depan memikirkannya. Sekarang dia memiliki masalah lain.

Dalam kehidupannya yang cukup monoton di Liones sebagai anggota dari Tujuh Dosa Mematikan, dia sangat ingin keluar dan mengunjungi Camelot untuk melihat dengan kepalanya sendiri, wadah untuk kekuatan Chaos sekaligus seorang calon Raja sejati.

Tapi Bartra jelas tidak akan membiarkannya. Saat akan memutuskan untuk menggunakan Ophis agar bisa secara bebas mengunjungi Camelot, tiba-tiba sebuah kesempatan muncul.

Tujuh Dosa Mematikan baru saja pulang dari Istar setelah menemui para Druid. Hanya saja mereka menyebabkan masalah disana. Saat akan pulang ke Liones dan mengharapkan hukuman, itu tidak terjadi.

Setelah beberapa saat kemudian, Tujuh Dosa Mematikan seharusnya dipanggil ke kastil tua untuk misi terakhirnya mengalahkan Ratu Troll yang menyerang Altar Druid Besar. Setelah kelompok itu sampai di kastil, mereka menemukan Ksatria Agung Zaratras tertusuk sampai benar-benar mati.

Merlin memberitahu kaptennya jika mereka dijebak, dan Meliodas mengeluarkan perintah terakhir pada timnya; untuk membubarkan diri dan berkumpul kembali nanti untuk mencari tahu penyebab kematian Zaratras, yang dipatuhi dan dipisahkan semua orang saat berjuang keluar.

Merlin menggunakan kesempatan itu untuk mengambil kekuatan Meliodas dan menyegelnya. Alasan dia melakukan tindakan pengkhianatan itu karena dia akan meneliti Aura Kekacauan dan reaksinya terhadap atribut runeball Tujuh Dosa Mematikan.

Selain itu, dia melarikan diri ke Camelot untuk melihat Raja masa depan tanah Britannia.

Chương tiếp theo