"Maksudnya?" tanyanya bingung, dia nggak pernah dengar nama sembako keadilan.
Cia menatap anak laki-laki berusia sebelas tahun itu, "siapa namamu?" Apa yang Cia lakukan mulai menarik perhatian semua orang. Sinta mau manggil menantunya, tapi di larang sama Sarah yang keliatan tenang banget.
"Maksud saya ibu jual keadlian? Kalau jual saya mau beli buat dia." Cia nggak natap lawan bicaranya. Dia bisa lebih kurang ajar dari orang yang kurang ajar di muka bumi.
Anak itu tersentak, dia mengangkat kepala dan melihat perempuan secantik bidadari. Cia tersenyum, "nama kamu siapa?" tanya Cia sekali lagi.
Dengan terbata anak itu menjawab, "Hendra, kak."
Cia ngangguk, "umur?"
"Sembilan tahun." Cia mengernyitkan alis sejenak, di menilai anak di depannya ini terlihat jauh lebih tua dari usia. Tubuhnya juga udah berotot dan tidak terawat sama sekali.
"Terus kerjaan kamu sehari-hari jadi kuli panggul?" anak itu mengangguk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com