Tiga jam kemudian baru Cia turun, dia udah rapi dan cantik, kayak biasa. Suasana ruang keluarga yang tadinya hangat langsung jadi hening, Cia kalo udah marah pembawaannya nyeremin banget. Sumpah.
Sarah bangkit, dia mencium pipi kanan putrinya, "jangan keras kepala, mereka udah datang ingin baikkan." Setelah itu Sarah pamit, kedua belas anak itu melambaikan tangan dengan senyum lebar. Sarah udah berasa kayak orangtua sendiri.
Cia duduk di single sofa, "kenapa buang waktu? Gue nggak marah atau tersinggung, sumpah."
"Ngacuhin kita tiga jam, lo bilang nggak marah? Ci, kami nggak bego apalagi idiot. Kedatangan kami kemari ingin baikkan, bisa lo pikirin itu?" Tegas Jo. Dia nggak akan biarin Cia lebih marah lagi.
Cia menarik napas, "terus kalian maunya apa? Bukannya kalian kelewat kecewa sama gue? sama semua kebohongan gue?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com