"Canda aja tadi, jangan baper la. Kita baru baikan lo." Cia mengingatkan. Dia masih menatap suaminya, lebih tepatnya bibir Dhika yang aduhai.
"Yang kamu tatap mata saya jangan bibir saya." Cia melihat bibir itu bergerak dengan seksi, dikunyah enak tu. Pikirnya.
"Bibir bapak kayak magnet." Cia menyentuh bibir bawah Dhika. Rasanya lembut dan kenyal.
Dhika menangkap tangan istrinya, dan selanjutnya dia sedikit menurunkan tubuh dan mulai mengecup bibir Cia dengan singkat.
Cia di mabuk kepayang, "langsung gas aja pak."
Dhika terkekeh geli namun selanjutnya dia melumat rakus bibir istri kecilnya ini. Entah berapa lama mereka ciuman tapi pada akhirnya mereka terlelap.
***
Jam menunjukan pukul sebelas saat Cia tersentak bangun, dia langsung lari keluar kamar Dhika menuju kamarnya dengan tampilan yang kayak orang gila, rambut berserak kayak sarang tawon nggak di ikat, terus muka bantalnya yang sepet banget.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com