Khafi lalu duduk. "Silahkan," kata Khafi. Zahira merasa lega lalu menarik kursi dan duduk.
'Biasanya orang laki-laki romantis, menarikkan kursi, ini malah ... ah, tidak bisa membayangkan jika aku menikah dengannya,' batin Zahira.
"Aku tidak mau banyak bicara, yang jelas aku siap menikahimu tapi besok pagi jam setengah sembilan."
"Semudah itu pak Bos. Huft ... maaf tuan Khafi, apa menurut tuan ini hanya nikah kontrak?" tanya Zahira yang dijawab Khafi dengan minum. Betapa kesalnya gadis cantik ini.
"Maaf, pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan membuat kedua pasangan itu dekat kepadaNya. Menambag rasa semangat beribadah pula, emmm. Maaf jika aku banyak bicara. Pemikiran Anda mungkin tentang saya adalah saya wanita matre dan hanya memerlukan uang dari Anda. Namun komitmen saya tidak ingin ada perceraian ketika sudah menikah."
'Banyak bicara gadis ini, seperti gadis pada umumnya yang sok menjaga harga diri,' batin Khafi yang lalu teringat pesan merpatinya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com