Karna riasan Jamillah yang terlihat berantakan dan menjadi bahan gibahan bagi seluruh warga yang hadir dalam pesta itu, akhir Marpuah merias ulang wajah Jamillah.
Kali ini Jamillah tak banyak permintaan seperti tadi, dia nurut dan pasrah saja kepada Marpuah seperti apa hasil riasannya nanti.
Beberapa menit telah berlalu Jamillah pun sudah siap dengan riasannya.
Sekarang Jamillah banjir pujian, tidak seperti tadi yang banjir gunjingan. Katanya wajah Jamillah sekarang terlihat cantik dan tidak semenyeramkan tadi.
Semakin lama tamu undangan juga semakin ramai, Mak Jinny dan Mbah Tresno tengah duduk di kursi pelaminan.
Mbah Tresno dan Mak Jinny bak raja dan ratu di acara ini.
"Wah, si Jinny cantik banget ya," puji Abah Rene secara spontan.
'Plak!' tangan halus Jeng Oktaf mendarat di wajah Abah Rene.
"Aduh, kok wajah Papi, ditabok sih, Mi?"
"Ya habisnya mata Papi, itu jelalatan sih ingat, Pi! Jinny itu udah jadi miliknya Tresno!" tegas Mak Jinny,
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com