"Tapi, gue gak mau Pat! Kalau harus berdamai sama, Kill Rabbits!" tegas Juju,
"Iya bener banget, elu tahu, 'kan betapa menyebalkan dan songongnya mereka?!" imbuh Wans.
"Iya, gue juga tahu tapi kita gak bisa terus bermusuhan sama mereka! Lagian mereka itu sepertinya sudah tidak terlalu menghiraukan Rawa Goceng, 'kan?" tanya Patria.
"Ya iya sih,—" Juju masih tak terima dengan ajakan Patria untuk berdamai dengan Kill Rabbits. Tapi tiba-tiba saja Marpuah memotong pembicaraan Juju.
"Udah Ju! Kalian berdamai aja deh!" ujar Marpuah.
"Ah, lagi-lagi elu malah ikut-ikutan, Puah!" cantas Wans.
"Tau tuh, si Tompel, perasaan demen banget ikut-ikutan jadi orang! Mendingan diem aja deh!" cantas Juju.
Tepat di saat itu terdengar suara tangisan bayi dari dalam kamar Jamillah.
Bukan hanya tangisan bayi tapi juga tangisan Jamillah.
"Kak Patria! Kak Patria! Tolongi Millah, Kak!" teriak Jamillah dengan lantang sambil menangis.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com