Masih Menganalisa

Prak!! Bughh!!

Suara hantaman benda keras diikuti tubuh Siji yang jatuh terjungkal ke lantai, mengisi ruangan tengah itu.

"Papa, kenapa papa sangat suka menindas Abang seperti si Yuji itu sih?!" Siji mengajukan protes. Ia menggosok kepalanya yang baru saja dihantam oleh papa dengan buku tebal. Serta menggosok kedua lututnya yang panas karena menghantam lantai.

"Karena kau ceroboh, Bang!" balas Tuan Yudha. Buku tebal masih berada di tangannya. Buku yang ia gunakan untuk memukul kepala belakang anaknya yang berpose absurd di atas meja tadi.

"Hasshh ... bahkan seorang majikan pun tidak akan menyiksa peliharaannya sekejam ini. Tapi, papa malah tega sekali menyiksa anaknya seperti ini!" gerutu Siji. Ia masih menggosoki kepalanya karena hantaman buku tebal dari Tuan Yudha tadi.