Siji berharap jika adiknya yang pandai berakting itu pulang. Soal bohong-membohongi, tidak ada yang dapat mengalahkan keahlian Yuji yang seperti itu.
Tapi, jika Siji menceritakan semuanya, bisa saja papanya itu akan marah-marah pada mereka.
Di sisi lain, ada Reiji yang membutuhkan bantuannya saat ini.
"Lama sekali mikirnya sih, Bang?! Astaga, papa sampai ngantuk nungguin Abang mikir sejak tadi!" Tuan Yudha membentak.
"A-anu itu ...." Siji menggaruk pipinya beberapa kali, meski tidak gatal. "Jika aku mengatakan kejadian waktu itu, papa janji tidak akan melakukan apa pun, 'kan?" sambung Siji.
Tuan Yudha mengernyit.
"Apa maksudmu, heh? Memang kamu kira apa yang akan papa lakukan, eum?"
"Seperti datang menuntut balas pada monster yang melukai kami waktu itu, misalnya?" Siji menimpali.
"Hahaha, jangan meracau, Abang! Mana mungkin papa melakukan sesuatu pada monster itu, huh?!"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com