webnovel

Tirai Penghalang

"Kenapa Kakak harus merasa senang?" sahut Amia. "Orang kamu ini kok, yang ngerencanain sesuatu di belakang Kakak."

"Tapi itu kan rencana yang epik!"

"Epik dari mananya?"

"Lhaa, buktinya," Jodi benar-benar sulit untuk tidak tertawa melihat wajah sang kakak yang memerah itu. "Kakak seneng, kan?"

"Sok tahu!"

"Itu," sahut Jodi lagi. "Muka Kakak aja merah kek gitu. Jan bohong deh!"

"Ini merah karena Kakak habis mandi air panas barusan."

"Alesan!" Jodi tertawa lebar yang semakin membuat wajah sang kakak memerah. "Pokoknya," lanjut remaja tersebut. "Pas pulang, ntar… Kak Mia kudu beliin Jodi sesuatu yang istimewa."

"Diih, pemerasan!"

"Pokoknya, harus!"

"Iya, iya," sahut Amia kemudian. "Udah, tidur sana. Udah larut kek gini, masih aja belum tidur."

"Hedeuuh…" Jodi terlihat cemberut. "Siapa juga yang nggak ada kerjaan nelponin Jodi tengah malam kek gini, coba?"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo