webnovel

Tamat Riwayatmu!

Biên tập viên: Wave Literature

Setelah pelayan itu pergi, Huo Zheixi meminum minumannya dan sorot matanya terlihat puas.

Huo Zheixi berkata dalam hati, 'Perempuan kurang ajar! Terakhir kali kamu memukul kepalaku, membuatku dimarahi dan dikurung oleh kakek selama 2 hari penuh! Kebetulan sekali hari ini kamu datang kemari, jika aku tidak memberimu pelajaran maka aku bukan Huo Zhexi.'

  **

Di dalam ruangan privat, Su Wanwan memicingkan matanya, kemudian dia berkata, "Tidak heran kamu tetaplah tuan putri, hebat, hebat."

Su Wanwan tidak habis pikir, 'Tidak heran di telpon dia mengatakan bahwa dia mau menonton film.'

Di dalam ruangan privat itu ada sebuah sofa panjang, di sisi lain seluruh dinding dipenuhi dengan layar film, terdapat perlengkapan audio canggih dan secara singkat ruangan privat itu seperti bioskop kecil! Di atas meja juga penuh dengan berbagai macam makanan dan minuman...

Film yang diputar berjudul 'The Ex-File 3', itu adalah film komedi romantis.

Su Wanwan tidak tertarik dengan jenis film seperti ini, dia akhirnya hanya duduk sambil mengambil alkohol...

"Kamu tidak boleh minum alkohol!" Mo Weiyi menahan Su Wanwan.

"Kenapa?" 

Su Wanwan terlihat kebingungan, 'Di atas meja ada begitu banyak minuman alkohol, bukankah itu karena dia mau mentraktirku minum alkohol?'

"Nanti kalau kamu mabuk bagaimana? Aku tidak bisa membawamu!" Kata Mo Weiyi dengan dingin.

"Bagaimana mungkin bisa mabuk?" Su Wanwan menjawab dengan percaya diri.

"Tidak bisa!" Mo Weiyi tetap bersikeras, "Kamu tahu dimana aku menemukanmu terakhir kali?"

"Bukannya di kantor polisi?"

Mo Weiyi membelalakkan matanya lalu berkata dengan menekankan setiap kata-katanya, "Di kamar mandi laki-laki!"

Su Wanwan terbelalak, 'Kamar mandi laki-laki?'

Su Wanwan terkejut, "Yang benar? Kamu serius?"

"Kalau kamu tidak percaya, tanyalah Xiao Bai. Saat itu kamu terduduk di lantai kamar mandi laki-laki dan sedang tidur. Untung saja kamu di kantor polisi saat malam hari jadi tidak ada banyak orang, jika sampai kamu ada di tempat lain bayangkan betapa berbahayanya itu. Di zaman sekarang banyak sekali laki-laki buas, itulah kenapa Xiao Bai tidak pernah membiarkanku untuk minum alkohol di luar. Perempuan harus tahu bagaimana cara menjaga dirinya saat berada di luar."

Su Wanwan mengerutkan keningnya, 'Dia ini sedang berlebihan atau apa?'

Su Wanwan mengendus dingin lalu berkata, "Hari itu hanya kecelakaan, saat itu aku terlalu marah dan tidak sadar minum alkohol banyak-banyak."

"Tetap tidak boleh." Mo Weiyi menekan bel, "Apa kecelakaan yang dulu terjadi setelah kamu minum alkohol masih tidak cukup? Lalu saat itu kamu juga dibawa ke kantor polisi karena memukul orang kan? Yang jelas malam ini kamu hanya boleh minum jus, aku akan meminta pelayan untuk membawa pergi semua minuman alkohol sekaligus menyajikan makanan yang sudah aku pesan tadi."

Walaupun Mo Weiyi terlihat cantik dan lemah, tapi saat dia menjadi galak maka dia bisa menjadi sangat tegas.

Tidak lama kemudian pelayan berjalan masuk, lalu membawa pergi semua anggur, bir dan minuman alkohol lainnya yang ada di atas meja.

Su Wanwan melihat itu dan merasa sedih.

Dia sangat menyukai minuman alkohol.

Dia tidak menyukai aroma rokok, tapi dia sangat suka minuman alkohol terutama saat dia merasa sedikit mabuk. Perasaan yang dia rasakan saat setengah sadar dan melayang itu terasa begitu menyenangkan baginya karena dia merasa seperti bisa melupakan semua masalah yang dia miliki, dia merasa seperti baru saja terlahir kembali...

"Kelinci kecil putih, memiliki 2 telinga…"

Saat mendengar nada dering yang kekanak-kanakan itu, Su Wanwan merasa jijik.

Mo Weiyi langsung melihat handphonenya dan raut wajahnya seketika berubah.

"Gawat, gawat. Ini Xiao Bai." Mo Weiyi bangkit berdiri, "Wanwan, aku harus turun dan pergi keluar, jika tidak maka Xiao Bai pasti akan tahu bahwa aku tidak sedang ada di rumah.

Entah kenapa setiap kali Mo Weiyi ingin melakukan 'hal yang buruk', seolah Xiao Yebai dapat langsung tahu. Mo Weiyi bahkan berpikir bahwa Xiao Yebai memasang alat penyadap di tubuhnya.

Mo Weiyi tiba-tiba pergi dan Su Wanwan juga malas untuk terus menonton film.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di ruangan privat itu, kemudian ada seorang pelayan yang berjalan masuk.

"Halo, ini adalah minuman gratis dari klub." Setelah mengatakan itu, dia meletakkan gelas di atas meja lalu pergi.

Su Wanwan mengedip-ngedipkan matanya, 'Kenapa mereka baik sekali? Minuman gratis? Sepertinya itu koktail dengan gradasi warna merah dan cairan biru di lapisan paling atas, koktail ini terlihat indah.'

Su Wanwan sangat ingin meminumnya, 'Hanya sebuah koktail, aku sangat kuat minum, hanya minum koktail 1 gelas tidak masalah…'

Akhirnya tanpa ragu dia mengangkat gelas itu dan meminumnya seteguk demi seteguk hingga tidak lama kemudian minuman itu habis.

Mo Weiyi masih belum kembali.

Dan film yang diputar sudah mencapai akhir dan lagu penutup sudah mulai terputar.

Su Wanwan tidak membawa handphone sehingga dia hanya duduk dan menunggu.

Tiba-tiba pintu ruangan privat itu kembali terbuka, ada seorang perempuan yang masuk kemudian berkata, "Maaf, aku salah ruangan."

Kemudian dia kembali menutup pintunya.

Su Wanwan masih duduk di sofa, sorot matanya perlahan terlihat kebingungan, 'Salah ruangan?'

Dia bangkit berdiri lalu berjalan ke arah pintu, dia keluar dari sana kemudian berjalan ke arah koridor.

Klub ini sangat besar, di setiap lantainya ada sangat banyak ruangan privat, lantainya dilapisi oleh karpet berwarna gelap dan di atas kepalanya cahaya lampu berwarna kuning meneranginya.

Su Wanwan terus berjalan dan dia sama sekali tidak sadar bahwa ada yang mengikutinya.

Setelah dia akhirnya membuka semua pintu, dia berjalan masuk, Huo Zhexi melihat itu dan dia tersenyum senang. Dia berjalan ke arah ruangan itu dengan langkah besar dan saat baru saja memegang pegangan pintu…

"Zhexi."

Huo Zhexi langsung terdiam, "..."

Ia tertegun selama beberapa detik, kemudian dia menolehkan kepalanya dan dia berusaha untuk tetap tenang, "... Kak?"

Entah kenapa, setiap kali dia melihat Huo Jingshen, Huo Zhexi selalu memiliki perasaan tegang di dalam hatinya.

Dia tahu bahwa dirinya pengecut, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa akan perasaannya itu. Terakhir kali saat Huo Jingshen menjemputnya di kantor polisi, Huo Jingshen hampir saja mematahkan tangannya...

Selain itu, Huo Jingshen juga lebih tua darinya 7 tahun. Saat dia baru saja mulai beranjak dewasa, Huo Jingshen sudah ke luar negeri dan saat kembali dia langsung bergabung dengan Huo Yuan Group. Dia bahkan juga mendengar bagaimana kejamnya Huo Jingshen saat bekerja dan membuat beberapa pamannya merasa kesulitan.

Selain itu dia juga tahu bahwa tuan besar Huo sangat menganggap penting Huo Jingshen, sedangkan nyonya besar Huo sangat menyayangi Huo Jingshen. Tapi sikapnya yang dingin kepada semua orang, bahkan kepada orang yang lebih tua sekalipun, itu membuat orang lain tidak bisa memprediksi pikirannya.

Karena itu Huo Zhexi merasa bahwa dia tidak boleh bermain-main dengan Huo Jingshen!

Walaupun dia merasa tidak senang tapi dia tetap bersikap sopan, dia berpura-pura tersenyum lalu berkata, "Kebetulan sekali, Kakak di sini juga untuk berkumpul dengan teman?"

Huo Jingshen melihat Huo Zhexi lalu bibir tipisnya itu bergerak, "Ini adalah ruangan privat yang dipesan oleh Ji Jie."

Ji Jie adalah asisten yang ditugaskan oleh tuan besar Huo untuk Huo Jingshen. Dia memiliki tanggung jawab untuk mengurus segala hal yang ada hubungannya dengan Huo Yuan Group.

Senyuman di wajah Huo Zhexi seketika menjadi kaku.

Huo Zhexi mengumpat dalam hati, 'Ini benar-benar gila! Bagaimana bisa kebetulan sekali dia memilih ruangan privat milik Huo Jingshen?! Tamat riwayatmu sekarang! Aku sudah tidak sabar melihatmu dihajar oleh Huo Jingshen!'

"Kamu datang mencariku ada urusan apa?" Tanya Huo Jingshen.

"Tidak, tidak ada." Huo Zhexi menyangkalnya dengan tenang.

Huo Zhexi terlihat ketakutan, 'Jika sampai dia tahu aku memberi obat kepada perempuan itu maka bisa-bisa dia akan melapor ke kakek.'

Dia melepaskan tangannya dari pegangan pintu. Huo Zhexi dengan akting canggungnya menepuk dahinya lalu berkata, "Oh iya, aku baru sadar aku di lantai yang salah." Dia tertawa canggung lalu berkata lagi: "Kak lanjutkan urusanmu, aku pergi dulu."

Setelah selesai mengatakan itu dia berbalik badan dan berlari pergi dari sana.

Chương tiếp theo