webnovel

#4 TEMAN

Keesokan harinya.

Langit tampak cerah. Angin yang datang lebih kencang dari pagi sebelumnya hingga mengembuskan daun daun yang tergeletak di tanah.

Anak anak dan orang tua yang hendak pergi bekerja dan bersekolah nampak ke dinginan karena hembusan angin yang besar. Mereka terlihat harus menunggu lama di trotoar dan harus melawan dinginnya hembusan angin karena lampu zebra cross yang rusak.

"Hah apa apaan ini pagi pagi udah ada masalah lagi. Huh dasar. Ya kan kanata?" Ucap fujita yang sedang mengeluh ke aku.

"Berisik!" Jawab aku dengan muka kesal.

"He? Kenapa kamu kesal? Eh jangan jangan kamu masih kesal dengan kejadian kemarin ya? Hahaha untung aku tidak sebodoh kamu." Ejek fujita.

"Berisik! Kita tidak akan selesai kena sial kalau kamu tidak diam"

Fujita pun berhenti mengoceh. Seketika suasana pun menjadi normal lagi. Lampu pejalan kaki pun menjadi hijau, orang orang langsung berjalan menyeberangi jalanan.

Di perjalanan menuju sekolah, aku secara tidak sengaja melihat 1 kupon diskon panekuk tergeletak dan kebetulan adikku (kanata kosaki) menyukai panekuk.

Dengan mengendap ngendap, aku mengambil kupon tersebut. Namun gerakannya itu di ketahui oleh fujita.

"Eeeeeh... Apa itu?" Kata fujita sambil menatap tangan aku.

"oh ini kupon diskon panekuk, kebetulan adikku..."

"Hah apa? Panekuk? Boleh aku memilikinya?" Sela fujita.

"Hah? Untuk apa? Kamu menyukainya?"

"Ya. Aku menyukainya."

"Heeh... Ternyata fujita yang dikenal mempunyai julukan 'hotake' menyukai yang manis manis ya. Tidak terduga"

"Oy hotake itu nama ku. Bukan julukan!"

"Pokoknya. Bagaimana kalau kita bertanding, kanata? Nanti di pelajaran sejarah akan ada test. Yang mendapat nilai bagus akan mendapat kuponnya"

"Eh kenapa nih tiba tiba nantang? Padahal aku belum aja ngelarang kamu buat ngambil kupon ini. Hmm kalau sebuah tantangan seperti itu mungkin aku tertarik. Ayo lakukan!"

"Eh bentar... Kamu tidak melarangnya? Kalau begitu berikan aku..."

"Eits ga bisa. Kamu sudah nantang aku jadi aku tidak bisa membatalkan tantangan itu."

"AAH! Bodohnya aku!"

"Tadi kamu bilang aku yang bodoh?"

"Ya aku bodoh, tapi tak sebodoh kamu."

Orang ini!! Rasanya aku jadi ingin memukulnya

Sesampainya di sekolah.

Kita berdua menyimpan sepatunya masing masing dan ke kelas.

Di kelas, kita langsung duduk di kursi.

Aku dengan cepat langsung membuka buku sejarah agar dapat nilai bagus saat test berlangsung. Karena kebetulan kursiku berada di depan fujita, fujita melihat aksi cepatnya aku pun tertawa.

"Oi kenapa kamu tertawa? Ini kan sebuah perlombaan aku tetap harus belajar biar menang"

"Ah bukan itu. Aku hanya terkejut melihat kamu yang mempunyai wajah mengerikan menyukai yang manis manis juga"

"Ah, bukan begitu, adikku suka yang manis manis, makanya aku akan memberinya panekuk ini."

"hiks hiks. Kisah yang menyedihkan, aku jadi terharu. Ini kah kasih sayang adik dan kakak?"

"Apa sih woy! Tiba tiba terharu padahal cuma ngasih makanan doang."

KRIIING.

Bel pun berbunyi.

Guru sejarah pun masuk kelas dan membagikan selembaran soal.

Saat aku ingin memberikan lembaran soal ke fujita, aku akhirnya ingat.

Fujita adalah anak yang berada di rangking 10 besar di sekolah. Dan aku juga ingat saat aku membawa lembaran data siswa dan tidak sengaja melihat nilai fujita.

Fujita ternyata mempunyai nilai yang sangat tinggi. Seketika mental semangat ku menurun dan aku pun meletakkan kepala nya ke meja.

"Oi kanata mana lembar soal ku? oi, kanata!"

Test pun selesai.

Dan benar, fujita mendapat nilai yang lebih tinggi dari aku.

"Yey aku menang!"

"Menang pala lu! Belum juga kamu liat nilai ku."

"yaudah mana sini? aku mau liat."

"Gajadi deng."

"Hoi yang serius dong!"

"yaudah, kamu yang menang."

Tidak mungkin aku memberitahu nilai ku yang 60 ke orang yang mendapat nilai 90. Pasti aku akan kena remedial.

Aku pun langsung menyerahkan kupon tersebut Ke fujita. Fujita pun tersenyum dan berkata,

"terimakasih, katou"

Melihat ekspresi fujita, aku terkejut.

baru pertama kalinya aku dipanggil dengan nama asli oleh orang lain. Apakah ini rasanya mempunyai teman? Aku merasa sangat senang.

"Hei Fujita, permintaan mu saat itu, aku terima. Ayo berteman!"

"Wah? yang bener? YOOSSHA!! Akhirnya aku dapat teman pertama ku setelah 1 setengah tahun!"

1 setengah?!

baru tau aku dia ternyata orang yang tidak pandai dalam bergaul sama dengan ku.

Satu bulan pun berlalu.

Aku dan fujita sudah terlihat sangat akrab. Bahkan mereka sudah terlihat seperti bersahabat. Mereka selalu berkelompok menyelesaikan hari demi hari layaknya sobat

Hingga pada suatu siang. Tepatnya pada tanggal 16 Mei 2025. aku lupa membawa bekal makan siang. Disaat perutku sedang darurat, fujita datang membawa roti yang ia beli di kantin. "Nih makanlah, kamu lapar kan?"

"Kata kata mu saat memberi ku makanan seperti sedang memberi ke orang yang sudah tidak makan selama berhari hari"

"Habisnya kamu terlihat seperti sangat kelaparan, sobat. Kamu anggep ini bayaran karena bulan kemarin uang mu sudah diambil pembully."

"Hmm sobat ya?"

"Kenapa kanata? Kamu gak mau?"

"Ah, tidak ada apa apa. Terimakasih ya"

"Apa apaan kamu diam diam itu! Aku masih mengakui mu bodoh loh Bakatou*."

*Bakatou: Diambil dari kata Baka dan Katou. Baka dalam bahasa jepang artinya bodoh.

"Berisik!"

Fujita pun tertawa mendengar setelah melihat reaksi ku.

Hari pun menjelang sore.

Di saat itu, langit mulai mendung. Gemuruh petir mulai terdengar dari dalam sekolah. Lampu lampu rumah sudah mulai dinyalakan.

Siswa siswi juga sudah mulai pulang termasuk osis dan yang ada kegiatan klub.

Aku dan fujita pun berniat pulang juga.

Di perjalanan pulang, fujita memandang ke langit.

"Jarang banget mendung akhir akhir ini. Aku lupa bawa payung lagi. Ah sial. Kamu bawa payung gak, kanata?"

"Sayang sekali. Aku sekarang sedang membawanya"

aku mengeluarkan 2 payung dari tasnya.

"Wah gawat dong. Eh.....kamu bawa tuh.

Aku pun memberikan payung ke fujita.

"itu payungnya untuk kamu saja. Aku sudah memiliki banyak di rumah"

"Yang bener nih? hah? Punya banyak dirumah? Kamu pengoleksi payung?"

"Bukan woy! Cuma aku pernah kehilangan 2 kali payung dan membeli yang baru. Tapi saat aku membeli yang baru mereka berdua balik lagi."

"AHAHAHA! Ternyata tidak hanya Katou nya yang bodoh, payungnya juga ikutan bodoh."

"serah lu aja lah."

Sedikit demi sedikit hujan mulai turun.

Dan akhirnya saat mereka sedang berada di trotoar dan ingin menyebrang, hujan mulai deras.

Jalanan pun mulai licin.

Lampu trotoar pun menjadi hijau. Orang orang pun mulai menyebrang.

Saat sedang menyebrang, aku melihat seseorang memakai jaket hitam yang sangat mencurigakan.

Mata orang tersebut terhalang oleh tudungnya. Seperti orang yang hendak melakukan kejahatan.

Karena aku merasa heran. Aku tidak sadar sedang berada di tengah jalan. Orang berjaket hitam tersebut tiba tiba tersenyum jahat dan menghilang.

Saat aku melanjutkan jalan, aku terpeleset kerikil yang kecil Dan terjatuh.

Fujita pun langsung menoleh ke belakang dan menghampiriku.

Saat fujita sedang berlari menghampiriku, lampu trotoar tiba tiba menjadi merah.

"Oi kanata, kamu baik baik saja!"

aku pun perlahan lahan berdiri sambil berkata:

"ya aku baik baik saj--"

Tepat saat aku berkata itu, fujita tertabrak mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi namun berlawanan arah tepat di depan mataku.

AAAAAAA!! teriak perempuan yang melihat tubuh fujita tergeletak dengan banyak darah. Darah fujita muncrat ke tubuh dan mukaku. Tubuhku bergetar sangat kencang. Mataku terbuka lebar dan dahiku mengerut.

"I...ini bo...bohong kan?" Ucapku sambil menggigil. Aku pun merasa mual. Air mataku tertutupi oleh derasnya air hujan.

"FUJITA!!!!!!!!" teriakku dengan suara yang serak.

Setelah berteriak, aku sudah tidak dapat ngomong apa apa lagi. Tenggorokanku terasa kering.

Aku hanya bisa menangis. Tapi suara tangisan ku kecil karena tertutup oleh suara besarnya hujan.

Tidak lama setelah itu, polisi dan ambulan pun berdatangan. Salah satu polisi tersebut memberikan selimut ke aku. Para polisi pun langsung cepat tanggap membersihkan tkp dan menyelidikinya.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

DaoistKhXSkbcreators' thoughts
Chương tiếp theo