webnovel

Kedengarannya aneh, tapi terasa hangat dan lembut

"Buka kamera-nya. Aku mau lihat cucu buyut ku!"

Nindy ternganga.

"Mereka sudah tidur!" tuan Yudisthira Salman melirik Nindy. Nindy memejamkan mata.

"Buka!"

"Baik kakek!" Tuan Yudisthira Salman mengalah.

"Lihat kakek... mereka sudah tidur!" Tuan Yudisthira Salman berkata dengan suara lemah lembut ke kakek Benyamin Salman. Orang tua itu mendapatkan banyak informasi negatif tentang dia dan Nindy.

"Bangunkan istrimu!"

"Hah!"

"Bangunkan!" suara kakek meninggi. Tekanan darah tingginya kumat.

"Baik kakek, sabar, Oke!"

Kakek Benyamin Salman mendengus.

Tuan Yudisthira Salman duduk di tepi ranjang, menepuk pipi Nindy lembut.

"Sayang ...bangun sayang...!"

Nindy menggeliat manja.

"Ada apa?" Nindy menutup mulutnya, menguap pelan.

Tuan Yudisthira Salman tersenyum, Nindy pintar akting.

"Bangunlah...kakek ingin melihatmu!"

"Oh...sebentar!" Nindy menutup wajah nya.

"Sebentar...aku cuci muka dulu!"

Nindy bangkit dari tempat tidur.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo