"Kau bisa berkata apa saja yang kau inginkan, tapi kenyataan tetaplah kenyataan. Hiduplah dalam mimpi manis orang lain, namun saat kau bangun nanti. kau akan melihat kenyataan yang lain."
Kata-kata itu membuatku ingin mati, ya.. aku rasanya tindak bisa lagi berpikir jernih, bagaimana bisa aku berpikir jernih? saat semuanya terasa begitu membingungkan?
Mataku menatap piano yang terlihat indah, tapi kenapa rasanya semakin aku melihat keindahan itu. rasanya semakin sakit?.
Steve?
aku hanya bisa menelan ludah susah payah, sambil melihat kepergian ibu mertuaku yang perlahan-lahan membawa semua rasa sakit hatiku.
Tanganku sudah bergetar hebat, aku bahkan merasa seluruh tubuhku terasa begitu dingin. mataku melihat ke sekeliling, ruangan ini langsung hampa dan mencekam.
apakah ini adalah mimpi orang lain? apakah saat ini aku memang terjebak di dalam mimpi yang dulu?
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com