webnovel

Part 5

Beberapa Bulan sudah berlalu sejak Mika tinggal serumah dengan ku. Hari hari berjalan dengan mulus begitu juga dengan olahraga walau pun memang jumlah ku kurangi karena aku kekurangan waktu. beberapa masalah juga datang tiba-tiba. Seperti Mika yang melihat aku di grepe Tante Tante cabul. Saat itu dia marah besar kepada ku dan menyuruhku untuk berhenti bekerja di sana. Tentu aku menolak, karena gaji disana sudah sangat besar dan mencukupi bagi kami berdua. Setelah ku bujuk dia akhirnya membiarkan walaupun terkadang dia masih membicarakan agar aku keluar dari pekerjaan itu.

Untuk hubungan kami berempat, kurasa cukup baik. Tapi satu hal yang pasti. Eren dan Mika sangat membenci satu sama lain dan mereka tidak bisa akur. Aku dan Armin hanya bisa menggelengkan kepala kami. Eren dan Mika layaknya Air dan Minyak yang tidak bisa digabungkan. Seiring berjalannya waktu, Hubungan mereka membaik hanya sampai tidak saling pukul saat pertama kali bertemu. Sisanya kalo mereka bertemu, adu mulut sudah pasti terjadi di antara mereka berdua.

Dan hari ini adalah hari dimana Survey Corp akan kembali dari ekspedisi. Itu artinya, Hari ini adalah hari dimana Bertholt menyerang dinding Shigansina. Aku akan menemui Eren terlebih dahulu dan tentu saja aku mengajak Mika. Kami bertemu dengan Eren yang sedang bersantai di bawah pohon yang rindang. Aku pasti yakin dia akan menangis tanpa sadar saat itu. Aku dan Mika pun menghampiri Nya. Kalau tidak salah Mika di Animenya membangunkannya dengan sopan. Tapi disini dia membangunkan Eren dengan memukul perutnya. Hadeh... Kayaknya mereka berdua gak bisa akur deh. Eren pun sontak kaget saat perutnya dipukul.

Eren: Oi, Apa apaan itu bangsat?! Itu sakit tau?!

Mikasa: Kau bilang kau mau masuk survey Corp menahan 1 tinju ku pun kau tak sanggup. Lagian apa apaan dengan air matamu itu? Kupikir kau seorang yang pemberani. Tidak kusangka kau orang yang cengeng

Ya, Mikasa kau kan seorang Ackerman. Kekuatan mu berkali kali lipat dari manusia biasa. Tapi Eren yang mendengar itu merasa harga dirinya diinjak injak.

Eren: Sialan kau wanita gila!

Arthur: Sudahlah kalian berdua. Eren sebaiknya kamu kembali. Kami berdua akan menemani mu.

Eren: Baiklah kalau begitu.

Kami bertiga pun mulai berjalan sambil berbincang bincang. Seperti biasa Eren dan Mika tidak bisa akur sama sekali dan saling mencibir satu sama lain. Kami pun sampai di gerbang dan melihat Hannes disana sedang mabuk dengan temannya.

Hannes: Apa yang kau tangisi Eren? .

Eren: Hannes!

Hannes: Apa Gadis itu memukulmu terlalu kuat?

Arthur: Eh, Pak Hannes. Kalian mabuk lagi kah?

Hannes: Mau ikutan?

Arthur: Bisa beri aku beberapa teguk?

Mikasa yang mendengar aku mengatakan itu langsung membidik kerahku. Tapi dia tidak cukup untuk menahan tangan ku yang menghalanginya.

Eren: Oi Arthur, Kenapa kau ingin mabuk? Bukan kah kau ingin menjadi prajurit?!

Mika: Apa yang dia katakan itu benar setengahnya! Kau tidak boleh mabuk mabukan Arthur!

Entah kenapa Mereka berdua bisa sepakat dalam hal ini terserah lah. Dulu aku juga pernah minum wine dan rasa cukup baik. Jadi aku ingin mencoba yg lain soalnya dengan vitalitas ku yang tinggi harusnya aku bisa menahan mabuk.

Hannes: Kau yakin Arthur?

Arthur: Eh, kenapa tidak?

Mikasa: Arthur Hentikan sekarang juga!

Hannes: Seperti nya lain kali saja Arthur. Aku takutnya gadis yang di samping mu ini menjatuhkan minumannya.

Arthur: Haaaah, Sayang sekali. Jadi kalian sekarang bebas tugas ya?

Sisa dari percakapan ini dilanjutkan oleh Eren seperti di Animenya yang di akhiri dengan Eren yang marah.

Mika: Arthur, Aku pikir kau harus berpikir lagi untuk masuk Survey Corp.

Eren: Oi, wanita gila. Jangan menghalangi kami untuk mencapai mimpi kami. Kau tidak ada hubungannya disini sama sekali.

Mika: Apa kau bilang bajingan?! Tentu saja aku ada hubungannya!

Teng!Teng!Teng!

Suara lonceng pun berbunyi. Ini artinya Survey Corp sudah kembali.

Eren: Survey Corp sudah kembali! Ayo kita lihat!

Kami pun pergi melihat nya. Saat kami sampai adegan yang sama seperti di anime pun terjadi. Pada akhirnya Eren memukul kepala seorang orang tua. Aku pun menarik Eren dari sana.

Eren: Oi Arthur apa apaan tadi?

Arthur: Aku menyelamatkan mu dari masalah.

Mika: Si tolol ini gak bisa berpikir ternyata. Ngomong ngomong Arthur, apa kau berubah pikiran setelah apa yang kau lihat Arthur?

Arthur: Tidak. Mereka cuma sekumpulan orang tolol. Mereka pergi ke melakukan ekspedisi, Tetapi mereka masih bisa mati.

Mika: Kalau begitu kenapa?

Arthur: Survey Corp saat ini sangat lah cupu. Aku yakin mereka tidak punya dorongan kuat dan hanya terpaksa mengikuti ekspedisi. Hal itu membawa bencana yang menyebabkan mereka semua panik.

Eren: Kau benar Arthur, mungkin Survey Corp generasi sekarang mengganggap hal ini tidak serius dan akhirnya tewas terbunuh.

Arthur: Eren kembali lah ke rumah mu dan antarkan kayu bakar itu terlebih dahulu. Aku dan Mika akan Mencari Armin.

Eren: Yosh, kalau begitu aku pulang dulu. Bye Arthur!

Eren pun pergi kembali ke rumahnya.

Sementara Aku dan Mika berjalan jalan untuk mencari Armin. Kami pun akhirnya menemukan Armin yang sedang Di bully Aku pun langsung bergegas untuk membantu Armin. Ketiga bully yang melihatku langsung lari karena mereka sudah beberapa kali modar oleh ku. Aku pun mengulurkan tanganku untuk nya tentu saja dia menolak dan dia bilang dia bisa bangkit sendiri.

Tidak lama setelah kami melihat Eren berlari menghampiri kami.

Eren: Apa yang terjadi? Apakah ketiga orang itu masih suka memukuli mu Armin

Armin: Ya, tapi untungnya Arthur datang dan membantu ku.

Eren: baguslah kalau begitu.

Kami berempat pun pergi ke sungai terdekat. Di sana Armin Bercerita tentang kenapa dia di bully. Dia mengatakan argumen nya pada akhirnya manusia perlu keluar dinding dan tukang bully mengatakan dia orang sesat

Arthur: Armin, tidak ada gunanya kau berbicara pada orang tolol seperti mereka. Orang seperti mereka pada akhirnya akan tutup mata.

Eren: Sialan, padahal kita hanya ingin keluar dinding. Kenapa semua orang membenci kita.

Armin: kita sudah hidup damai 100 tahun terakhir di dalam dinding. Raksasa mungkin masuk jika orang keluar. Sehingga pemerintah raja memerintah untuk melarang orang memiliki minat untuk mengetahui dunia luar.semua orang sudah percaya bahwa tembok ini melindungi mereka. Tapi tidak ada yang menjamin bahwa tembok tidak akan dirusak hari ini.

Harusnya beberapa saat lagi Bertholt nyerang kan? Gw harus siap siap.

Tssss!!!Psssssnggggg!!!

Getaran pun terjadi. Mereka bertiga terlempar keatas saat itu terjadi. Kalo aku sendiri tentunya tidak karena sudah berpegangan duluan. Momen yg seperti di anime pun terjadi. Para penduduk pergi melihat dan wajah Titan kolosal Bertholt muncul dari dinding. Saat Bertholt menendang gerbangnya, puing puing bangunan pun mulai berhamburan. Eren pun lari ke arah rumah nya. Armin yang ingin membantu Eren tertahan oleh pikiran nya sendiri. Aku tidak akan membantu Eren menyelamatkan ibunya. Aku takut Efek kupu-kupu malah terjadi di masa depan.

Arthur: Ayo... Kita pergi.

Armin: Tapi Eren?

Arthur: Dia akan kembali. Percayalah padaku.

Mika pun tanpa banyak bicara langsung menyetujuinya. Kami langsung berlari menuju kapal. Disana Armin menemukan kakeknya. Kami pun masuk ke dalam kapal selagi belum diisi banyak orang. Eren pun datang dengan Hannes dengan muka yang pucat. Dia pun masuk ke dalam kapal. Tidak lama setelah itu Reiner menerobos tembok kedua. Saat kapal berjalan dan banyak orang mulai ricuh bahkan sampai gila ingin lompat ke kapal. Yah, mereka tidak bisa disalahkan sih. Tiba tiba Mika memegang kepalanya, seperti nya dia flashback kejadian itu ya

Arthur: Mika apa kau tidak apa apa?

Mika: Tidak, hanya sakit kepala biasa.

Arthur: Baiklah, kalau begitu.

Armin dan Eren masih shock dengan apa yang terjadi saat ini. Setelah beberapa saat, Eren dengan wajah penuh dendam pun langsung bertekad untuk membunuh semua Titan. Saat kami sampai Eren tiba tiba hilang entah kemana. Ini artinya, Eren dibawa Grisha untuk mewariskan Attack Titan Dan Founding Titan kepada Eren. Mika seperti biasa cuek terhadap Eren. Karena dalam pikirannya dia adalah bajingan gila. Kami pun akhirnya tidur karena waktu juga sudah malam. Aku tidur dengan Mika seperti biasa. Tapi Armin yang melihat Mika yang memelukku langsung memerah dan mencari tempat lain untuk tidur. Yah, waktu masih panjang.

Bersambung...

Chương tiếp theo