webnovel

SSRoE 20 Perjamuan Besar Kaisar Paddu 

-playlist chapter: Nine by Sleeping At Last

...

Untuk beberapa alasan, Yang Mulia Kaisar Paddu terlihat seperti pria kebanyakan. Dengan tatapan hangat yang menenangkan. Dengan senyum lebar yang menghanyutkan. Wajah tampan yang sedikit mulai memudar karena termakan usia.

Akan tetapi, siapa yang menyangka jika dibalik semua itu terdapat sosok monster. Sosok yang menginginkan kekuasaan tiada batas. Bahkan Yang Mulia Kaisar Paddu berhasil memanipulasi rakyatnya dengan citra yang baik. Tidak ada keburukan yang pantas dicela darinya.

"Pujian dari Yang Mulia Kaisar Paddu sangat menyentuh hati. Aku, Permaisuri Lica tidak bisa tidak mengucapkan terima kasih untuk itu." Balas Permaisuri Lica bersilat lidah.

Sama seperti sebelumnya, tata krama yang terkesan kuno akan mengalir deras pada acara perjamuan besar Yang Mulia Kaisar Paddu setiap kali digelar. Seperti omong kosong yang menjadi sebuah adat atau tradisi.

Di samping Yang Mulia Kaisar Paddu duduk Selir Weyya. Wanita yang untuk beberapa waktu ke belakang selalu menemani Yang Mulia Kaisar Paddu. Selir Weyya berhasil menyingkirkan Permaisuri Lica yang seharusnya selalu ada di samping Kaisar Paddu.

"Benar sekali, Yang Mulia Kaisar Paddu. Gaun yang Permaisuri Lica terlihat sangat indah dan mempesona. Bahkan jika aku menginginkan hal yang sama, belum tentu perancang busana itu bersedia membuatkan untukku." Komentar Selir Weyya, membuat suasana semakin panas.

Sayangnya, Permaisuri Lica tidak mempan dengan silat lidah penuh ucapan manis dari Selir Weyya. Permaisuri Lica sudah sangat mengerti jika Selir Weyya sedang berada diatas angin. Dan untuk mengganggu seseorang yang sedang berada diatas puncak itu melelahkan.

Permaisuri Lica sudah cukup menghibur diri dengan menjadi pusat perhatian di Perjamuan Besar Yang Mulia Kaisar Paddu hari ini. Untuk urusan dengan Selir Weyya bisa dilakukan nanti saja.

"Untuk apa kamu menginginkan sesuatu yang Permaisuri Lica miliki. Tidakkah kamu merasa cukup puas sebagai pendampingku beberapa bulan ke belakang?" balas Kaisar Paddu enggan.

Bagaimana pun juga, Yang Mulia Kaisar Paddu adalah seorang kepala keluarga yang harus menjadi penengah. Kaisar Paddu tidak ingin istri-istrinya saling bertengkar apalagi berkelahi hanya karena persoalan sepele.

Selir Weyya terkekeh. Karena jawaban itu yang sebenarnya Selir Weyya tunggu!

Selama ini Selir Weyya sangat ingin mendapatkan pengakuan dari Yang Mulia Kaisar Paddu dalam acara resmi seperti saat ini. Itu adalah sesuatu yang lebih dari sekedar prestasi kecil. Menjadi pendamping utama bagi Kaisar Paddu merupakan sesuatu yang luar biasa.

"Benar sekali. Tidak baik kita berselisih hanya karena gaun sederhana seperti yang aku pakai. Selir Weyya adalah wanita cantik dan anggun. Maka gaun apa pun akan sangat cocok untukmu." Imbuh Permaisuri Lica terkekeh sedikit mengejek.

Dalam hati, Selir Weyya mengerang frustrasi. Secara sengaja Permaisuri Lica mengajak peperangan verbal dengan dirinya.

"Cukup kalian berdua. Dari pada membahas gaun atau sesuatu remeh semacam itu, lebih baik kalian melihat anak-anak kalian. Dimana Pangeran Hector dan Pangeran Blaise?" desis Kaisar Paddu. Suaranya memang pelan namun sangat mengerikan.

Seketika itu, ekspresi Permaisuri Lica dan Selir Weyya pucat pasi. Ada ketakutan yang tidak bisa mereka tutupi jika sudah melihat Kaisar Paddu berbicara seperti itu. Jika dilanjutkan maka akan ada hukuman mati yang keluar dari mulut Yang Mulia Kaisar Paddu.

"Yang Mulia Kaisar Paddu, aku akan meminta salah satu pelayan untuk memanggil Pangeran Blaise sekarang juga." Kata Permaisuri Lica segera. Tujuannya adalah untuk membuat Kaisar Paddu tenang.

"Yang Mulia Kaisar Paddu, saya juga akan memanggil Pangeran Hector sekarang juga." Kata Selir Weyya segera. Jelas sekali jika Selir Weyya tidak ingin terkena hukuman dari Kaisar Paddu.

"Bagus. Cepat bawa dua bocah itu kemari." Kata Kaisar Paddu dengan suara yang jauh lebih tenang.

Kedua wanita di samping kanan dan kiri Kaisar Paddu menghembuskan napas lega. Pada akhirnya mereka menyadari jika tadi hanyalah gertakan.

Perjamuan besar dilanjutkan kembali. Sementara dua pelayan dari dua wanita paling berpengaruh d Kekaisaran Galaksi Solar berlari cepat menuju Istana Pangeran Hector. Sedangkan yang satu bergerak cepat ke Istana Pangeran Blaise.

Pangeran Blaise adalah putra kedua dari Permaisuri Lica. Seorang pangeran yang lebih suka menghabiskan waktunya di Perpustakaan Besar Kekaisaran Kaisar Solar di Istana Utama. Pelayan harus mengerahkan tenaga untuk mencari Pangeran Blaise diantara tumpukan buku dan rak-rak buku yang seperti hutan rimba.

"Pangeran Blaise, akhirnya kami menemukanmu." Desah pelayan lega.

"Ada apa kalian mencariku?" tanya Pangeran Blaise tidak senang kegiatan membaca diganggu.

"Hari ini Yang Mulia Kaisar Paddu meminta Pangeran Blaise untuk datang ke acara Perjamuan Besar sekarang juga." Kata pelayan.

Kali ini giliran Pangeran Blaise yang mendesah panjang. Untuk beberapa detik, Pangeran Blaise terdiam. Lalu Pangeran Blaise berdiri, membiarkan buku-buku yang tadi dia pegang berserakan.

"Baiklah. Tapi, jangan pernah menyentuh buku-buku ini. Jangan ada yang menaruhnya kembali ke dalam rak-rak. Aku akan kembali untuk melanjutkan penelitianku." Kata Pangeran Blaise tegas.

"Baik Pangeran. Kami tidak berani berbuat lancang seperti itu." Balas salah satu pelayan penjaga Perpustakaan Besar gugup.

"Bagus." Kata Pangeran Blaise. Berjalan meninggalkan Perpustakaan Besar dengan langkah enggan.

Manik matanya sesekali melirik tempat duduknya tadi. Sebelum benar-benar meninggalkan Perpustakaan Besar Istana Utama, Pangeran Blaise terus cemberut. Membuat para pelayan dalam rombongannya ketakutan.

...

Sedangkan Pangeran Hector adalah seorang pemburu. Putra kedua dari Selir Weyya tersebut sedang berlatih menembak di pusat kebugaran Istana Utama. Letaknya berada paling ujung dari semua bangunan yang ada di Istana Utama.

Lokasi yang cukup strategis jika kamu ingin menghindari acara apa pun. Dan itulah yang Pangeran Hector sedang lakukan. Karena pada dasarnya Pangeran Hector membenci acara formal semacam itu.

"Pangeran Hector pasti sangat membenci acara semacam itu sehingga Pangeran sengaja melupakan. Pangeran Hector lebih memilih latihan menembak dari pada bertemu dengan Kaisar." Komentar salah satu pelayan. Sementara kendaraan yang mereka naiki terus bergerak menuju pusat latihan kebugaran.

"Menurutmu begitu? Bukan karena Pangeran Ellder sudah sadar dari pengaruh sihir Selir Weyya?" tambah salah satu pelayan lain yang duduk di kursi belakang.

"Sebaiknya kalian tutup mulut sebelum kabar burung itu menyebar luas." Bentak ketua regu pelayan marah.

...

TBC

~

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505

~

Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter

Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini?

Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu:

• Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu,

• Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT,

• Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini,

Semoga harimu menyenangkan.

Chương tiếp theo