Setelah dokter dan para perawat keluar dari ruangan tersebut. Alfaro pun mulai melangkah mendekati jenazah yang terbaring di atas ranjang rumah sakit tersebut. Andien masih setia menggenggam tangan ayah nya, mengikuti langkah sang ayah mendekati jenazah ibu nya tersebut.
Tangan kanan Alfaro membuka kain yang menutupi wajah si jenazah, hingga terlihatlah sosok istri nya yang sangat ia rindukan selama ini.
"Echa, bukalah mata mu, lihat aku. Aku sudah kembali. Aku kembali untuk kalian berdua." ucap Alfaro yang kini mulai meneteskan air mata, tanda kehancuran hati nya.
"Echa, bukalah mata mu, jangan buat aku menjadi gila. Candaan mu sungguh tidak lucu." ucap Alfaro lagi sembari mengusap wajah nya gusar.
"Papa, kenapa mama tidak bangun-bangun ?" tanya Andien dengan mata berkaca-kaca.
Mendengar pertanyaan putri nya, Alfaro segera memeluk putri kecil nya itu erat. Ia tidak tahu harus menjelaskan nya bagaimana pada anak se usia Andien.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com