Victoria merasa bahwa bersama dengan Baron, ia tidak akan takut untuk menghadapi apa pun. Ia dan Baron memang ditakdirkan untuk bersama.
Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka. Victoria menghentikan ciumannya dan pura-pura membenahi rambutnya. Kahori terkesiap sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
"Aku benar-benar minta maaf. Kalian bisa melanjutkan … uhm … ciuman kalian. Maaf. Seharusnya aku mengetuk pintu lebih dulu." Kahori tampak canggung. Ia menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya.
"Tidak apa-apa, Kahori," ujar Victoria. "Kemarilah. Aku paham jika kamu pasti merasa tidak enak berada di antara pertengkaran orang tuaku."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com