Dalam perjalanan, bukan hanya Aisyah saja yang terus kepikiran Almarhumah Rara, Ganjar pun merasakan hal yang sama, ia sangat sulit melupakan kenangan indah bersama Almarhumah Rara. Apalagi ketika melihat senyuman Faiz, hal tersebut seakan-akan membawa ingatan Ganjar kepada almarhumah istrinya.
Menolehlah Ganjar ke arah Aisyah yang duduk di sebelahnya, dua bola mata indah Aisyah tampak berlinang. Seakan-akan, Aisyah sedang merasakan kesedihan, "Kamu kenapa, Neng,?"
"Tidak apa-apa, A. Ay hanya ingat kepada Rara," jawab Aisyah pilu.
Kemudian Ganjar berkata lagi, "Ikhlaskan saja. Yang penting Rara tenang di Surga!"
"Kita langsung ke perkebunan ya, Neng," sambung Ganjar.
"Iya, A," jawab Aisyah menyeka air matanya.
Setibanya di saung perkebunan, Ganjar dan Aisyah langsung mengucapkan salam, "Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam," jawab semua yang ada di dalam saung tersebut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com