webnovel

Bab 7

Sudah satu Minggu Ayla bekerja di perusahaan N.H group. Namun tanda-tanda untuk bertemu dengan CEO perusahaan sangatlah kecil. Apalagi sebagai karyawan baru, itu

sangat mustahil untuk langsung bisa bertemu dengan pemilik perusahaan.

Seperti janjinya waktu itu, Abram meminta temannya untuk mencarikan posisi pekerjaan buat Ayla. Tapi sayangnya posisi yang tersisa hanya sebagai cleaning servis. Namun walaupun begitu Ayla bersyukur masih bisa masuk ke dalam perusahaan tersebut.

'Semoga ada jalan untuk bisa bertemu dengan laki-laki itu, dan urusanku disini segera selesai,' batin Ayla. 'Aku tidak mau berlama-lama disini, kota ini sangat asing bagiku,'

Sebagai anak baru, begitu banyak pekerjaan yang di terima Ayla. Sehingga waktu istirahat makan siang pun sering terlambat. Para senior sering memanfaatkan jasa Ayla untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Ayla sibuk dengan pemikirannya sendiri, mencari cara supaya bisa bertemu dengan Wibbi Nugraha sang pemilik perusahaan. Sehingga Ayla tak menyadari jika ada seseorang dari arah depannya terlihat sedang buru-buru.

Brukk!!

Tanpa sengaja Ayla menabrak orang tersebut. Sehingga beberapa lembar dokumen yang di bawa laki-laki itu berhamburan ke lantai. "Maaf, maafkan saya tuan, saya tidak sengaja," ucap Ayla menunduk tanpa berani melihat ke arah orang itu.

Dengan segera Ayla memungut semua berkas yang berserak di lantai. "Maafkan saya nona," ucap orang itu dengan menunduk membantu Ayla memungut beberapa lembar dokumen miliknya.

Dengan segera Ayla bangun sambil memberikan berkas yang ada di tangannya. "Loh tuan!!" Ucap Ayla terkejut melihat orang yang ada di depannya.

"Nona, anda.." ucap orang itu yang seakan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"Tuan masih ingat saya kan? Saya Ayla, Ayla Pramudita," ucap Ayla antusias untuk membuat orang di depannya teringat padanya.

"Iya nona, saya tahu itu, tapi kenapa nona bisa ada disini?"

"Oh itu, saya bekerja disini Tuan," ucap Ayla. "Oh ya tuan, kebetulan ada yang mau saya tanyakan pada tuan, bisakah tuan meluangkan waktu untuk bicara dengan saya sebentar?" Tanya Ayla sopan dengan penuh harap.

Lelaki di depan Ayla kini sedikit bingung akan pertemuannya dengan Ayla yang tiba-tiba. Karena yang laki-laki itu tahu, Ayla ada di sebuah desa terpencil di Jawa timur tepatnya di Ponorogo.

Lantas kenapa sekarang Ayla ada di perusahaan N.H group? Benarkah jika Ayla pegawai di perusahaan tersebut? Kalau memang dia pegawai di N.H group, kenapa dirinya sampai tidak tahu akan hal itu? Itulah beberapa pertanyaan yang ada di kepala lelaki itu saat ini.

'Dilihat dari seragamnya, sepertinya memang benar Nona Ayla bekerja di sini, tapi sejak kapan? Kenapa tidak ada laporan tentang hal ini,' batin lelaki itu melihat ke arah Ayla seperti sedang menilai akan kejujuran Ayla.

"Jadi Nona bekerja di sini? Maaf jika saya tidak mengetahui tentang keberadaan Nona di perusahaan ini," ucap lelaki itu sopan pada Ayla.

"Iya tuan, saya masih baru juga bekerja disini," ucap Ayla. "Dan soal tawaran saya tadi gimana Tuan?"

"Hm, kalau untuk hari ini belum bisa Nona, karena saya harus menemani tuan muda sampai meeting selesai," ucapnya.

"Lain kali juga tidak masalah Tuan, ini tidak buru-buru juga," ucap Ayla menutupi rasa kecewanya.

"Apa ada masalah penting yang ingin nona sampaikan?" Tanya lelaki itu seakan mengerti jika Ayla mempunyai tujuan tertentu dengan mengajaknya bicara. "Ini kartu nama saya, nona bisa menghubungi saya kapan saja, tapi maaf jika saat ini, saya sedang terburu-buru Nona,"

Lelaki itu memberikan sebuah kartu nama pada Ayla. "Oh baiklah tuan, nanti saya pasti akan menghubungi Tuan, makasih sebelumnya Tuan,"

"Panggil saya Wisnu saja Nona," ucap lelaki itu yang ternyata bernama Wisnu. "Kalau begitu saya permisi dulu Nona,"

"Oh iya, silahkan tuan,.. eh Wisnu," ucap Ayla mempersilahkan Wisnu untuk pergi.

Wisnu pun membungkukkan badan hormat, lalu segera meninggalkan Ayla yang sedang membaca kartu nama pemberiannya. Sekilas Wisnu masih bertanya-tanya untuk apa Ayla ada di kantor.

Sedangkan Ayla terlihat tersenyum bahagia. Satu pintu telah terbuka, kini jalan untuk bertemu dengan Wibbi Nugraha sudah ada titik terang. Karena yang Ayla tahu, lelaki yang tadi di tabraknya adalah lelaki yang dulu pernah menemuinya sebelum pernikahan itu terjadi.

Dan Ayla juga tahu lelaki yang bernama Wisnu itu adalah asisten pribadi Wibbi Nugraha. Tangan kanan dan juga orang penting di dalam perusahaan N.H group. Menurut artikel berita online yang di bacanya beberapa waktu lalu.

Satu jam berlalu begitu cepat, para karyawan sudah mulai sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Namun berbeda dengan Ayla yang kini tiba-tiba di panggil oleh manager bagian cleaning servis untuk segera ke ruangannya.

"Maaf pak, apa benar bapak memanggil saya?" tanya Ayla dengan sopan.

"Oh Ayla, masuk saja Ayla, ada yang perlu aku sampaikan sama kamu, mengenai pekerjaan kamu," ucap sang manager terlihat begitu tenang dan berwibawa.

Degg degg degg

Seketika jantung Ayla berdetak kencang. Ada apa dengan pekerjaannya? Kenapa sampai sang manager memanggilnya secara langsung? Biasanya jika ada tugas yang harus di selesaikan, hanya perlu senior yang menyuruhnya.

"Maaf pak, apa saya melakukan kesalahan dalam pekerjaan saya?" Tanya Ayla yang sedikit gugup dan juga bingung kenapa dirinya di panggil ke ruangan sang manager.

"Duduklah dulu Ayla," ucap sang manager mempersilahkan Ayla supaya duduk.

Ayla pun berjalan menuju ke sebuah kursi di depan meja sang manager. Berbagai perasaan kini campur aduk di benaknya saat ini. Dan yang paling Ayla takutkan adalah jika dirinya di pecat sebelum masalahnya dengan Wibbi selesai.

'Apa ini ada hubungannya dengan tuan Wisnu? Kenapa setelah pertemuanku dengannya tadi, aku jadi di panggil pak manager?' batin Ayla menduga-duga jika pertemuannya dengan Wisnu adalah salah satu penyebab utama dirinya di panggil pak manager.

"Begini Ayla, tadi ada permintaan langsung dari atasan saya, kalau sekarang kamu di pindah tugaskan di lantai 24, tepatnya di ruangan bos besar pemilik perusahaan ini," ucap sang manager.

Mendengar ucapan sang manager, Ayla terkejut bukan main. "Hah!! A-apa pak? Sa-saya di pindah tugaskan," ucap Ayla gugup seakan tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Iya Ayla, mulai saat ini kamu di tugaskan khusus untuk lantai 24, disana kamu harus berhati-hati, jangan sampai menyinggung tuan Wibbi Nugraha, karena di lantai 24 adalah khusus untuk CEO dan beberapa manager penting lainnya," ucap sang manager memberi arahan pada Ayla tentang kondisi di lantai 24.

'Apa mungkin ini permintaan langsung dari tuan Wibbi Nugraha?' batin Ayla.

"Ayla," panggil sang manager saat melihat Ayla melamun.

"Ba-baik pak, saya akan bekerja dengan giat," ucap Ayla sopan.

"Hm, bagus, sedikit yang harus kamu ketahui bahwa Tuan Wibbi orangnya tidak suka menerima kesalahan, jadi lakukan tugasmu dengan benar, hampir tiap hari tuan Wibbi minta ganti orang hanya karena kesalahan-kesalahan kecil dari bawahannya."

"Iya pak, saya mengerti," jawab Ayla dengan sopan.

"Ya sudah, sekarang kamu langsung ke lantai 24, kerjakan tugasmu dengan benar," perintah sang manager.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi," jawab Ayla.

"Hm, selamat bekerja Ayla,"

Tanpa menjawab Ayla hanya mengangguk lalu meninggalkan ruangan pak manager. Ayla masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

Bersambung ...

Chương tiếp theo