webnovel

Chapter 7 - Pecahnya Hati Kaca 2/2

"Ohh apakah kamu tahu mengapa aku mengatakan kamu itu bodoh" kataku dengan Seringai Provokasi kepada Qingyue dan aku pun langsung menjawab tanpa menunggu balasannya

"Jawabannya adalah Simpel , yaitu kamu memiliki Tujuan untuk menjadi kuat dengan mengorbankan Emosimu untuk membawa pulang ibumu yang tercinta kan itu maumu

Sebenarnya Tujuan ini tidaklah bodoh dan memang Tujuan yang Mulia tapi bagaimana kamu melaksanakan Tujuan mu lah yang bodoh

apa maksudmu dengan menyatukan Keluargamu Kembali ketika kamu saja sudah menjauhi keluarga mu seperti bagaimana Ibumu meninggalkanmu serta Kamu dan Adikmu" kataku dengan suara yang jelas dan rapih namun dia masih saja bertanya

"Apa maksudmu aku mengikuti Jejak Ibuku?!"

"Yah seperti yang ku katakan kamu Menjauhi Ayah dan Adikmu yang butuh perhatian dirimu namun semua itu kamu tinggalkan demi tujuan Egois mu itu

Coba kamu lihat ayahmu apakah dia pernah memintamu untuk melakukan hal itu? tidak kan karena dia tau itu adalah hal yang hampir mustahil karena bahkan dia pun tidak tahu dimana ibumu berada

Makanya ia hanya bisa menjaga dan mendukung Kamu anak anaknya sekuat tenaga sebagai Seorang ayah dan secara samaan tugas seorang Ibu yang satu saja sudah sangat berat tanggung jawabnya" kataku yang lalu aku lanjutkan lagi

"Ayah mu merawatmu dari kamu kecil hingga sekarang tanpa meminta balasan apapun bahkan ia tidak pernah melarangmu untuk mengikuti Sekte Awan Es walaupun ia tahu dengan ini ia melanggar janjinya dengan Ayahku

Namun apa balasanmu?! kamu hanya memberikan tangan yang dingin kepadanya tanpa membalas kasih sayangnya dengan tangan yang hangat sama sekali dengan menutup emosimu yang ia ingin lihat bagaimana kamu senang, sedih, marah, dan merasakn jatuh cinta seperti Gadis normal lainnnya" Aku menarik napas sebentar lalu melanjutkannya lagi

"Kamu sudah tahu ia ditinggalkan istrinya dengan dua orang anak yang harus diurus itu membuat hatinya sangat terluka ditambah lagi dengan Anaknya yang tidak sama sekali memberikan kasih sayang Anak kepada Orangtuanya

itu baru hanya Ayahmu bagaimana Yuanba yang kamu tinggalkan dan bahkan kamu saja tidak pernah merawar, mendidik, serta menjaganya saja kamu tinggalkan itu kepada Ayah dan Pelayanmu

Sungguh mulia Tujuanmu memang asalkan dirimu tahu yang mereka inginkan saat ini adalah Kasih Sayang dari Seorang Anak dan Seorang Kakak yang sangat mereka butuhkan yang sama sekali kamu tidak pernah memberikannya" kataku yang mengakhiri Talk no Jutsuku saat melihat ia menangis mendengarkannya dan berati Hati Kacanya Sudah pecah dan aku pun berjalan ke jendela untuk membukanya karena ingin mencari angin segar

"Jadi apakah menurutmu kamu benar? Bahkan pernikahan ini hanyalah semata kamu ingin membalas budi kepada ayahku untuk melepas dahaga Egomu yang tinggi

Apakah karena kamu cantik dan Jenius aku mau menikahimu menurutmu aku menikahimu karena itu kah? tidak aku menikahimu seperti dirimu aku sangat menghormatimu ayahmu yang merupakan orang penting bagiku selain Keluargaku

Jadi aku sangat kesal dengan dirimu, bahkan dirimu ini membuatku Muak" lalu aku mengeluarkan Kontrak Pernikahanku "Inikan yang kamu pikirkan tidak penting" aku pun merobek kertas itu menjadi bagian bagian kecil lalu melempar ke tanah

Saat Xia Qingyue melihat itu Tangisannya yang mau berhenti kembali lagi dia pun seperti ingin mengatakan sesuatu namun aku memotongnya kembali

"Tujuanmu mengarah Ke Kultivasi tujuan kita berbeda namun aku akan mendukungmu asalkan kamu merubah caranya kamu bisa kuat tanpa membuang emosimu

Besok kamu langsung temui mereka dan perbaiki lah Hubunganmu yang sudah rusak karena hal bodohmu, karena satu satunya yang akan selalu mendukungmu yaitu Keluargamu" Kataku dengan berkata dalam hati 'Itupun jika Keluargamu yang normal bukan seperti keluarga Jasmine atau Xing Tong itu mah bukan keluarga' (A/N : yaiyalah Ayahnya mau mengorbankan anaknya demi kekuatan lalu Abangnya ngejar cinta bertepuk sebelah tangan sampai mati meninggalkan Ibu dan Adiknya ke Ayahnya yang lebih sesat daripada iblis)

"Tuan Muda harap ke Ruang Makan Keluarga Xiao untuk menuang Anggur" kata Paman Hong diluar mengingatkanku (A/N : maaf jika ane salah waktunya karena di komik kayaknya saat malam dan selesai makan malam dan juga ini itu Fan Fiction gk usah bacot kok beda)

Mendengar hal itu aku pun mengacungkan jempol dalam pikiranku ke Paman Hong karena waktunya tepat sekali

"Baiklah aku akan keluar renungkanlah apa yang kamu haruskan jangan pilih jalan yang salah mulai besok kita hanya akan menjadi sepasang suami istri karena Nama

Jangan membuat kesalahan yang sama karen penyeselan datang nya terlambat serta tidak akan ada kata 'Jika' saat kamu melakukan hal yang akan kamu lakukan

tidak usah mencari ku karena aku tidak akan kembali ke kamar ini lagi, karena aku sudah bukanlah suamimu lagi" kataku yang langsung pergi meninggalkannya untuk memikirkan hal yang harus ia lakukan

-(Xia Qingyue POV)-

Xiao Che yang merupakan orang yang menjadi suamiku mengatakan bahwa tujuan ku itu adalah hal yang bodoh, aku pun marah dan berteriak serta mengeluarkan Auraku yang dimana ia hanya mengabaikannya

Lalu ia bertanya apakah aku ingin mengetahui kenapa ia mengatakan hal tersebut saat aku ingin membalasnya ia langsung menjawab tanpa persetujuan dariku yang membuatku kesal ia memotong kata kataku lagi

Namun saat aku ingin marah aku mendengar bahwa menurut nya tujuanku itu mulia yang membuatku senang namun ia mengatakan bahwa tujuanku bodoh dan malahan membuatku tidak berbeda dari ibuku yang meninggal kan keluargaku

aku pun langsung membalas dengan bertanya apa yang kulakukan itu sama dengan marah

ia pun melanjutkan bagaiman Kesusahan dan Terlukanya Ayahku dan bagaiman ia merawatku dari kecil sampai sekarang dan bagaimana pengorbanan ayahku untukku yang tidak meminta balasan apapun disini aku merasa hal yang ia katakan dan tanpa sadar ada retakan kembali dari tubuhku

dan ia pun mengatakan bagaimana ayahku ingin aku menjadi Gadis Normal seperti biasanya, ia pun juga mengatakan bagaimana terlukanya hati ayahku dan bagaimana tanggung jawabnya untuk diriku dan adikku

lalu ia juga mengatakan kebutuhan Kasih Sayang dariku untuk Ayah dan Adikku yang sama sekali aku belum lakukan semenjak di tinggalkan ibuku disini aku pun hanya bisa menangis karena apa yang ia katakan adalah kebenaran dan sesuatu di dalam diriku seperti ada yang pecah yang membuat pandanganku berwana kembali

aku pun memandangnya yang jalan menuju jendela lalu membuka nya pantulan Cahaya bulan pun meneranginya yang membuat dia bagaikan seorang Dewa Penolong ku dan aku bahagia bisa menjadi Istrinya saat ini

Ia pun menanyakan apakah aku benar yang sudah ku tahu aku salah, dan ia juga berkata bagaimana Pernikahan ini aku setujui karena untuk melepas dahaga Egoku untuk balas budi kepada Ayahnya

lalu ia mengungkapkan bahwa ia menikahiku bukan karena aku Cantik atau Kejeniusanku akan tetapi karena hormatnya kepada Ayahku yang merupakan orang yang ia hormati diluar keluarganya

Seketika aku terdiam tidak tahu harus berkata apa, aku pun melihat ia mengeluarkan Kontrak pernikahan Kita dan ia juga mengatakan bagaimana hal itu aku anggap tidak penting yang jika sebelumnya itu adalah hal yang benar namu sekarang itu tidak

Karena tanpa Sadar aku telah jatuh cinta kepadanya karena telah mengingatkanku bahwa apa yang kulakukan itu salah dan ini pun membuatku senang karena telah menjadi Istrinya.

Namun Kesenangan itu dihancurkan ketika ia merobek Kontrak Pernikahan itu menjadi bagian bagian kecil dan membuangnya ke tanah yang membuatku menangis kembali karena hal yang ku anggap tidak penting sebelumnya

Setelah itu ia berkata bahwa Tujuanku itu menuju kearah Kultivasi dan Tujuan kita berbeda dan kita akan berpisah dan ia pun menyuruh ku merenungkan apa jalan yang harus aku pilih dan bagaimana dengan tidak Membuang Emosipun aku akan bisa kuat

Ia juga menyuruh ku untuk menemui Ayah dan Adikku untuk memperbaiki hubungan kami dan bagaimana mereka lah yang akan selalu mendukungku

Setelah itu ada Pelayannya yang memberitahunya untuk keluar untuk Menghadiri acara menuang Anggur ia pun menjawabnya

setelah itu aku disuruh merenung kan apa yang harus kulakukan dan disuruh memilih jalan yang benar dan mulai besok ia bukanlah suamiku yang membuatku membenci diriku karena telah melakukan hal yang bodoh sebelumnya

Dan seperti yang ia bilang tidak ada Kata 'Jika' dalam hal yang telah kita lakukan dan aku merasakan akibatnya yang membuatku sangat menyesal

Chương tiếp theo