KELAS PERTAMA

Selesai salat di masjid terdekat, akhirnya Alan pun bersiap pulang. Ia belum sempat melihat ponsel sedari tadi, tetapi tak pula ada pesan yang masuk dari sang istri. Ah, sudahlah, langsung pulang saja. Toh nanti juga akan bertemu di rumah. Ia pun bisa menjelaskan semuanya pada Nada dengan sejelas-jelasnya. 

Sesampainya di rumah, ia bahkan mendapat sambutan hangat dari Nada. Sama sekali tak seperti yang ia bayangkan. Dia pikir tadinya sang istri akan mengamuk, cemberut atau sejenisnya. Nyatanya tidak. Nada bahkan memeluknya erat saat sampai di dalam rumah. Ia bahkan meminta maaf atas sikap penuh curiganya selama ini. Segala kecemburuan dan ke-insecure-annya selama menjadi istri Alan. 

"Maafkan aku, A'," ucapnya lagi sambil melepaskan pelukan. 

Alan yang masih syok dengan perlakuannya, masih terpaku di tempat. Matanya berkedip perlahan, seolah sedang merasa berada di atas awan. Beberapa saat kemudian, barulah kesadaran itu timbul kembali.