webnovel

Rencana Yang Gagal

Tuan Park Jung Bin bergegas menemui Sung Byul dan Tae Seok sesudah berpamitan kepada istrinya. Di luar rumah Tuan Jung Bin, Sung Byul sedang berusaha menghubungi Ru Na kembali.

Beberapa saat kemudian, Tuan Jung Bin keluar dengan membawa tas kecil berisi mantra serta keperluan lainnya yang biasa digunakan olehnya.

Selain berprofesi sebagai ahli mantra, Tuan Jung Bin juga bisa meramal masa depan seseorang.

"Sung Byul-a!" panggil Tuan Jung Bin sambil membuka pintu pagar rumahnya.

"Tuan, kau sudah siap berangkat ke hotel?" tanya Tae Seok menoleh kepada Tuan Jung Bin

"Kau Tae Seok rupanya bukan Sung Byul ... dimana adikmu?" Tuan Jung Bin melihat ke sekelilingnya.

"Dia sedang menghubungi Ru Na di sana." Tae Seok menunjuk ke arah tempat adiknya berada.

"Ayo, kita pergi sekarang anak muda," ajak Tuan Jung Bin.

"Silakan masuk, Tuan," balas Tae Seok sopan, ia cepat-cepat membukakan pintu mobil untuk pria tersebut.

Tuan Jung Bin pun menutup pagar di belakangnya lalu melangkah masuk ke dalam Hyundai hitam itu.

Setelah sang ahli mantra masuk ke mobil, Tae Seok menghampiri Sung Byul yang berdiri di depan rumah tetangga Tuan Jung Bin.

Wajah Sung Byul nampak gelisah dan cemas kala Tae Seok mendekatinya, dia merasa bahwa sesuatu terjadi pada Ru Na.

"Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu terlihat gelisah seperti itu?" Tae Seok penasaran.

"Ru--Ru Na ...." Sung Byul terbata-bata.

"Cepat katakan, ada apa sebenarnya?" Tae Seok mendadak panik.

"Ru Na meminta kita untuk secepatnya pergi ke sana karena Myung Eun membutuhkanmu sekarang," jelas Sung Byul.

"Baiklah kita pergi sekarang juga." Tae Seok menarik lengan adiknya bergegas masuk ke dalam mobil.

"Sebentar, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apa kau sudah memberitahukan Hyun Ru dan Kyung Hye jika ibu mereka tidak akan pulang malam ini?" tanya Sung Byul.

"Aku ... aku tidak bisa memberitahukan mereka, lagipula aku juga takut mereka menangis lalu mengadu pada neneknya." Tae Seok menunduk lesu.

"Hmm ... ayah dan ibu juga tidak mengetahui rencana serta tujuan kita, tapi setidaknya anak-anakmu harus tahu, Kak."

"Mau bagaimana lagi? Aku saja tidak mengerti dengan semua ini, apalagi mereka? Ini benar-benar di luar dugaanku," balas Tae Seok lirih.

"Semoga kita bertiga dapat menolong mereka keluar dari sana, kasihan kak Myung Eun juga Ru Na." Sung Byul menghela nafas.

"Semoga saja ..." sahut Tae Seok ragu. "Kau yakin Tuan Jung Bin bisa membantu kita?"

"Yakin sekali," tegas Sung Byul. "Ayo berangkat, Kak."

Tae Seok lalu berjalan menuju mobilnya diikuti Sung Byul yang khawatir akan nasib sepupu serta kakak iparnya. Dia sangat terkejut waktu diberitahu Ru Na bahwa Myung Eun merintih-rintih kesakitan di dalam penjara bawah tanah.

Sung Byul cemas memikirkan Myung Eun dan anak yang sedang dikandungnya karena anak itu merupakan hasil dari hubungan terlarang antara dia dengan kakak iparnya.

******

Sore itu Sung Byul mabuk berat setelah minum-minum di bar bersama Jang Mi, Jung Sub dan Young Na sepulang dari Hotel Moonbich.

Hari itu Sung Byul memang sengaja tidak membawa mobilnya ke hotel. Dalam keadaan setengah sadar dia berjalan terhuyung-huyung sendirian ke halte bis sedangkan teman-temannya masih melanjutkan acara minum-minum di bar.

Kebetulan waktu itu Myung Eun lewat di depan halte bis yang berada di dekat bar, kemudian kakak iparnya segera turun dari mobil menghampiri Sung Byul dan membawanya ke apartemen Tae Seok.

Kemudian ketika Sung Byul sadar dia merasa jika Myung Eun jauh lebih menarik dari Young Na, pacarnya di kantor. Begitu pula Myung Eun, yang sedang mencari perhatian lebih dari pria lain.

Kedua orang tersebut lantas melakukan hubungan terlarang di kamar Tae Seok dan Myung Eun. Mereka terus melakukannya berkali-kali di saat ada kesempatan hingga Myung Eun hamil.

Sebuah perasaan yang salah dan terlarang telah terjadi di antara Sung Byul dan Myung Eun, keduanya mengkhianati Tae Seok. Kehamilan Myung Eun kali ini kelak akan mendatangkan masalah bagi dirinya sendiri juga Sung Byul.

*****

Setelah berbincang-bincang sebentar di dekat mobil Sung Byul, Tae Seok dan adiknya segera masuk ke dalam hyundai hitam milik Sung Byul. Kali ini Tae Seok duduk di belakang kemudi karena sepertinya Sung Byul nampak cemas dan sangat gelisah sehingga tidak mungkin bagi Sung Byul menyetir dalam keadaan seperti itu.

Tuan Jung Bin yang duduk di jok belakang sedang sibuk mencari kertas berisi mantra kuno dari dalam tasnya, sementara Tae Seok mulai melaju perlahan-lahan ke arah jalan raya di Distrik Dongbyulmun atau Dongbyulmun Gu.

Ketiga orang tersebut melakukan aktivitasnya masing-masing tanpa berbicara satu sama lain, yang jelas tujuan mereka sama yaitu Hotel Moonbich atau Dalbich Hotel.

Perjalanan menuju hotel menghabiskan waktu setengah jam karena jalanan di Seoul begitu padat dipenuhi oleh mobil-mobil yang datang dari luar kota.

Sesampainya di depan hotel itu tepatnya di dekat halte bis, Tuan Jung Bin dan Tae Seok bergegas menghampiri portal yang ternyata masih terbuka.

Tae Seok lega ketika melihat portal tersebut belum tertutup, ia sangat berharap dapat segera masuk ke dalamnya untuk menyelamatkan Ru Na juga lainnya.

Tuan Jung Bin ikut merasa lega karena tidak perlu membaca mantra agar lorong waktu itu tidak tertutup sebelum mereka dapat memasukinya.

Kekuatan yang keluar dari dalam lubang hitam nan gelap itu sangat besar sehingga membuat orang-orang di sekitarnya takut dan menjauh dari halte bis.

Begitu pula dengan para pengunjung yang datang menginap ke Hotel Moonbich, mereka tidak berani mendekat ke arah portal walau merasa penasaran dan bertanya-tanya di dalam hati mereka.

"Kalian masuk dulu saja, aku akan menyusul setelah kalian tiba di istana," ujar Tuan Jung Bin.

"Baik, Tuan," sahut Sung Byul dan Tae Seok serempak.

"Sung Byul, sebaiknya kau parkirkan mobilmu di basement hotel. Jangan ditinggal di sini, cuma untuk berjaga-jaga saja," pungkas Tae Seok.

Aku juga berpikir begitu, Kak."

Sesudah kalian masuk ke sana jangan lupa segera cari Ru Na dan teman-temannya di dalam istana," perintah Tuan Jung Bin.

Tanpa menunggu lagi Sung Byul bergegas mengemudikan Hyundainya ke dalam basement lalu memarkirkannya di sana. Sepuluh menit kemudian dia muncul di hadapan Tae Seok serta Tuan Park.

Tuan Park pun merapal mantra di dalam hatinya untuk melepaskan pertahanan yang dipasang ke tubuh mereka tadi sebelum berangkat ke hotel.

Akhirnya sesudah pertahanan itu lepas dari tubuhnya masing-masing, sekarang mereka bisa merasakan betapa kuatnya energi yang dikeluarkan dari dalam portal.

Sung Byul, Tae Seok dan Tuan Jung Bin lalu tertarik dengan cepat masuk ke lorong waktu yang panjang, gelap juga misterius.

Sesuai perintah Tuan Jung Bin tadi, mereka masuk terlebih dahulu sedangkan dia sendiri masuk paling akhir karena tubuhnya masih mempunyai kekuatan untuk dapat mengendalikan energi asing yang berasal dari lorong misterius tersebut.

******

Brukk!! Sung Byul jatuh tepat di bawah portal yang terbuka di halaman istana, dia terlempar sangat kencang dalam posisi menelungkup.

Belum sempat Sung Byul bangun, tubuhnya sudah tertindih Tae Seok dan Tuan Jung Bin. Sungguh aneh memang melihat mereka bertiga saling bertindihan.

Keributan yang terjadi di depan ruang tahta raja menyebabkan para prajurit segera menghampiri mereka, ternyata halaman istana dijaga dengan sangat ketat.

"Ada penyusup!! Tangkap mereka!!" teriak salah satu prajurit yang berjaga di depan ruang tahta raja kepada prajurit lainnya.

Beberapa orang prajurit segera menangkap ketiga orang tersebut untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah.

Sung Kwak Bin merupakan seorang pejabat yang menginginkan tahta serta kekuasaan raja saat ini. Dia juga bisa membuka dan menutup portal kapan saja dan dimana saja.

Rencana menyelamatkan Ru Na dan teman-temannya pun gagal total. Lalu bagaimana nasib Jang Mi, Myung Eun, Ru Na, juga Soo Hwan nanti?

******

Chương tiếp theo