Apo pun menelengkan kepala. "Ramen?"
"Mie, Sayang. Khas Jepang. Ada banyak daging di dalamnya, udon, rupa-rupa ... kalau iya kita belok ke kedai depan."
Apo pun menoleh ke rumah makan itu. "R-Ramai sekali ...." desahnya. "Apa tidak ada tempat lain? Aku takut orang besar yang di sana ...." Dia menatap gerombolan preman bertato mangkal. Dan mereka duduk untuk menikmati Ramen sambil terbahak. HA HA HA HA HA!
Mile pun menghela napas. "Tentu, ayo. Di restoran ujung pasti ada lagi," katanya. Sungguh dia bukannya keberatan biaya, tapi jaraknya jauh untuk mereka yang sudah berjam-jam keliling. Dengan sandal kayu, pula. Mile yang biasa menyetir mobil jadi sangsi, tapi dia tetap menuruti Apo.
Keduanya pun menikmati hidangan resto setelah 5 jalan, dan Apo habis dua mangkuk karena enak. "Yang itu ... aku juga mau coba yang itu ...." katanya sambil menunjuk gelas Mile.
"Wait, what? Yang ini jangan, Sayang. Kau bisa mabuk kalau minum."
"Mabuk? Seperti aku muntah di pesawat?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com