webnovel

BOOK 1 = 7 KEINGINAN GILA 2

"Aku ingin mati saja."

DEG

"Kau bisa kembali seperti dulu kalau mengikuti arahanku, Aleta," kata Lucas. "Kau mau melihat lagi? Kita berangkat ke rumah sakit sekarang dan operasi juga bisa. Aku selalu menyiapkan kebutuhanmu jika memang ingin secepatnya."

"Kau tidak mendengarkan aku."

"Kau yang tidak mendengarkan aku!" kata Lucas mulai geram. Dia lalu meletakkan piring dengan dengusan sebelum mengatur nafasnya sendiri. "Aku adalah walimu sekarang. Guru-gurumu di sekolah sudah mengizinkan pengunduran diri, tapi tetap saja … usiamu itu masih muda. Perjalananmu masih panjang. Kau mau mati sekarang? Aku akan menyiksamu saja kalau itu bisa membuatmu merasa lebih baik."

Tatapan mata kosong Aleta meredup. "Kalau begitu lakukan."

"Apa?"

"Aku ingin kau menyiksaku, Paman," kata Aleta dengan senyuman getir. "Lakukan saja sesukamu. Bukankah aku tidak berguna di sini?"

"Bodoh…"

"Papa dan Mama meninggal karena aku…" kata Aleta dengan suara gemetar pelan. "kalau saja aku tidak meminta Papa untuk melakukan perjalanan liburan. Kalau saja aku tidak merengek seperti anak kecil, mereka pasti masih hidup saat ini."

"Oh, kau ternyata senang menyalahkan diri sendiri," kata Lucas. "Bagus, teruslah lakukan itu. Aku akan sangat senang melihatmu semakin menghancurkan kehidupan, tapi sampai kapan pun, aku tidak akan mengizinkanmu untuk mati."

"Kenapa?"

"Menurutmu sendiri kenapa?"

Celana piama Aleta sudah basah oleh air mata. Seperti biasa, dia tampak kebingungan. Bagaimana pun Lucas adalah sosok asing yang tidak pernah dia lihat rupanya. Namun, hari itu adalah pertama kali Aleta tidak menyangka bahwa ada bibir hangat lain yang meraup miliknya dalam sebuah ciuman yang dalam.

DEG

"Umn—L-Lucas—"

"Diam di tempatmu, Aleta. Siapa yang bilang kau boleh bergerak?"

Aleta membelalakkan mata. Dia nyaris memukul kepala Lucas dengan tinju sekenanya, tapi lelaki itu menangkap, menggenggam, dan meremas pergelangan tangannya dengan paksa.

Aleta pun tak sanggup bergerak. Syaraf-syaraf di bibirnya menjalarkan panas ke seluruh tubuh. Dan itu adalah yang pertama kali lidah mengusai mulutnya seperti ingin menelan semua yang ada dalam diri Aleta. Menggigitnya. Menghisapnya. Dan Aleta baru dilepaskan setelah dirinya benar-benar merasa lemas dengan semua sentuhan mengejutkan itu.

"Kau menyukai jenis siksaan yang seperti itu?"

"A-Apa?"

Aleta langsung menutupi bibirnya dengan punggung tangan saat itu.

"Aku akan memberikan apapun kecuali kematian," kata Lucas. "Karena jika kau memang sudah tidak peduli lagi dengan kehidupanmu, maka aku akan mengambil dan menggunakannya semauku."

DEG

Dada Aleta kembang kempis saat itu. Keningnya berkeringat. Dan saat nafasnya semakin memberat, Lucas meninggalkan satu kecupan lagi di lehernya sebelum keluar dan memerintah Eve untuk mengurusnya sebelum tidur malam itu.

Collection untuk mengikuti novel itu terus menerus.

Om_Rengginnangcreators' thoughts
Chương tiếp theo