PENCURI HATI

Damian merasa sedikit lega dan lebih baik saat mendengarkan suster Liemey bicara. Dia tampak begitu ceria dan kedua netranya berbinar saat bicara. Menularkan kebahagiaan bagi orang yang berada di dekatnya. Suster Liemey selain lucu, ternyata ia memiliki wawasan yang luas. Dan juga bijaksana.

"Usiamu baru 25 tahun, tapi kau cukup dewasa ya."

"Saya kan bergaul, Pak."

"Panggil saya, Mas saja deh. Jangan Bapak."

"Loh, kan memang sudah Bapak dengan tiga anak, kan?"

"Ya nggak disebut juga anak tiganya, Mey."

Liemey hanya tertawa kecil, "Ya sudah, aku panggil Mas Damian saja."

"Hmm, udah panggil Mas aja nih suster Mey?"

Damian dan Liemey serentak menoleh, dan mendapati Hera sedang berdiri di pintu.

"Loh, dokter kok nggak kedengaran sih suaranya, kaya punya ilmu meringankan tubuh, gitu," sahut Liemey riang.

"Ya nggak akan dengar kalau kalian lagi asyik tertawa seperti tadi. Damian, kau sudah merasa baik? Bagaimana sekarang?" tanya Herawati sambil berjalan mendekat.