webnovel

Rencana yang gagal

"Cie mau romantisan nih. Ingat! ini di kampus loh," celetuk Nina.

"Oh iya, jam pelajaran matematika akan segera dimulai. Mikha, Nina, saya pamit balik ke kampus ya. Assalamualaikum," ujar Ali.

"Walaikumsalam," jawab Mikha dan Nina.

Setelah itu Ali berlari dengan kencang menuju parkiran. Iapun langsung masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan kampus Gunadarma. Sedangkan Mikha dan Nina, mereka kembali ke kelasnya untuk memulai pelajaran.

***

#15.00#

Mikha pun keluar dari kampusnya karena jam pelajaran telah selesai dan dibolehkan untuk pulang kerumah masing-masing. Sebelum itu, iapun berpamitan kepada lima sahabatnya yang juga mau pulang kerumah.

"Bye-bye Mikha, sampai ketemu besok," ucap Natasha.

"Lo hati-hati ya, besok kita ketemu lagi. Bye-bye," ujar Nina.

"Bye-bye Mikha, langsung pulang ya. Jangan main-main dulu sama pak Ali," goda Rose.

"Ih, apaan sih Rose?! gw kan masih pengen belajar. Apalagi besok ada matematika!" jawab Mikha.

"Ya tuh! belajar ya, tapi sama pak Ali. Wkwkwkwkwkw," saut Lirna.

"Baru gw juga mau bilang," ucap Alifah.

"Udah ya, gw duluan. Bye," Mikha berjalan menuju luar kampus dan tiba-tiba...

"Astaghfirullah!" teriak Mikha terkejut.

Sebuah mobil Fortuner berwarna hitam, berhenti didepan Mikha persis. Sehabis itu, turunlah orang yang menyetir mobil tersebut. Dan ternyata dia adalah Hector! Hector turun dari mobilnya dan langsung memegang erat tangan Mikha.

"Lo ikut gw, sekarang!" ucap Hector sembari menarik tangan Mikha.

"Memang mau ngapain sih?! lepasin gak! lepasin!" bentak Mikha sembari berusaha melepaskan diri.

Tetapi Hector tidak memperdulikannya. Ia tetap membawa masuk Mikha kedalam mobilnya. Hector membuka pintu mobil belakang, dan memasukkan Mikha disana. Iapun juga langsung masuk kedalam mobilnya. Disaat yang tepat, terlihat mobil Ali telah datang dan berada dibelakang mobil Hector.

Iapun sempat melihat Mikha yang dimasukkan secara paksa oleh Hector.

"Sial! pria itu benar-benar membawa kesialan dalam hidupku. Kini dia berani menculik, Mikha! sialan!" omel Ali dalam mobilnya.

Sedangkan didalam mobil Hector...

Hector melihat mobil Ali. Iapun tersenyum sedikit karena rencananya berhasil. Saat itu juga, Hector menjalankan mobilnya agar Ali mengikuti dari belakang. Dan benar saja, mobil Ali mengikuti mobil Hector.

"Yes! Aarav mengikuti ku! tidak akan kubiarkan kamu lari dariku!" batin Hector.

Sedangkan Mikha, ia tampak bingung karena disampingnya terdapat wanita berambut panjang coklat yang dari tadi hanya diam saja. Ia pikir, wanita tersebut diculik.

"Hei! kau hidung besar! mau kau apakan aku dan wanita ini? kasihan dia diculik!" ucap Mikha.

"Tidak usah banyak bicara! kita membawamu bukan karena ingin menculik mu!" jawab Hector.

"Apa? kita? jadi kalian bersekongkol? apakah kalian keluarga?" tanya Mikha heran.

"Dia adalah calon kakak ipar ku. Aku jauh-jauh datang dari Amerika hanya untuk menjemput Aarav! kami sudah menyiapkan pesta pernikahan tetapi ia mengalami kecelakaan pesawat. Dan sekarang, Aarav sudah ditemukan. Pesta pernikahan akan segera digelar," jelas Kozhikina.

"Tidak! kalian tidak boleh memaksa Ali! dia itu lagi sakit karena ulah pria ini!" bantah Mikha.

"Sakit? kak Hector, apa yang kau lakukan?" tanya Kozhikina.

"Kemarin, aku tidak sengaja memukul bagian kepalanya. Dan aku juga baru sadar bahwa kepalanya dibalut perban," jawab Hector.

"Ah! seharusnya kamu lebih hati-hati," omel Kozhikina.

Hector tidak menjawab ucapan Kozhikina dan memilih untuk fokus menyetir sembari memerhatikan Ali.

***

Beberapa jam kemudian...

Mobil Hector masuk ke parkiran Moja Museum. Iapun memarkir mobilnya dan bersiap untuk turun.

Terlihat mobil Ali berjalan lambat sembari memasuki parkiran. Saat itu juga, Hector langsung membawa Mikha turun bersama Kozhikina. Ali yang melihat itupun, sontak saja langsung memarkir mobilnya lalu turun dari mobil untuk mengejar Hector.

Hector dan Kozhikina sesegera mungkin membawa masuk Mikha. Mereka pun masuk lalu menutup pintu Moja Museum. Ali membuka pintu Moja Mesum dan iapun kehilangan jejak Mikha.

Tetapi ia tidak pantang menyerah, Ali naik keatas. Ia berpikiran bahwa Mikha naik keatas dan masuk ke area Moja Museum yang begitu banyak spot foto.

Ali menaiki anak tangga. Sebelum masuk ke area spot foto, ia membayar tiket masuk. Banyak orang yang heran saat melihat Ali, tetapi Ali tidak memperdulikan. Setelah itu ia masuk dan mulai mencari Mikha.

Baru saja ia masuk, Ali sudah melihat Mikha yang dibawa oleh Hector. Dan terlihat Mikha berusaha untuk melepaskan pegangan Hector.

Sontak saja, Ali yang melihat itu berniat untuk menolongnya. Tetapi saat ia baru lari beberapa langkah, Kozhikina berdiri tepat didepan Ali sehingga menghentikan langkahnya.

"Aarav! Ya Tuhan, akhirnya kita bisa dipersatukan lagi. Aku sangat merindukanmu selama sembilan tahun kita tak berjumpa! bagaimana kabarmu? kamu baik-baik saja kan? kan?" ucap Kozhikina sembari memegangi kedua lengan Ali.

"Hmm, maaf nona. Bukan saya bermaksud lancang, tetapi saya tidak mengenal anda. Dan saya masih ada urusan penting, permisi," jawab Ali sembari berjalan meninggalkan Kozhikina.

"Aarav! apakah kamu lupa dengan kenangan-kenangan manis kita dulu? pertama kali kamu menembak ku, disini. Ya bukan disini tetapi tempatnya seperti ini. Katamu, menembak disini sangat romantis. Penuh arti yang mendalam," cegat Kozhikina yang membuat langkah Ali terhenti.

"Maaf, sekali lagi saya beritahu anda bahwasanya saya bukanlah orang yang anda cari. Nama saya Ali Brahnowo bukan Aarav! permisi," jelas Ali sembari meninggalkan Kozhikina.

Dan tiba-tiba....

"Aarav?! apakah kamu mencari wanita ini?" teriak Hector di belakang Ali.

Ali pun membalikkan badannya dan melihat Mikha yang berada di samping Hector.

"Ya! dan sekarang, berikan dia kepadaku. Lepaskan dia! jangan sakiti dia! terserah kamu kalau mau menyiksaku tetapi jangan libatkan dia!" perintah Ali.

"Kak Hector, lepaskan saja Mikha!" perintah Kozhikina yang membuat Hector bingung.

"Loh kok lepaskan? kan kita..." belum selesai bicara, Kozhikina memotongnya.

"Lepaskan! kubilang lepaskan! biarkan Aarav bersama Mikha!" bentak Kozhikina.

Dengan terpaksa, Hector melepaskan Mikha. Ali pun langsung menarik Mikha lalu memegang erat tangannya.

Setelah itu iapun pergi keluar dari Moja Mesum dan sesegera untuk pergi menjauh dari sana.

Sedangkan didalam, terlihat Hector masih menatapi Kozhikina yang ingin menangis itu.

"Kozhikina, kenapa kamu membiarkan Aarav pergi bersama Mikha? rencana kita tidak berhasil dong untuk membawa Aarav pergi!" bentak Hector.

"Diam! aku juga berat tahu berkata seperti tadi! kita jangan terlalu memaksa nya karena dia amnesia. Mungkin saja saat terjadinya kecelakaan pesawat itu, ia ditemukan oleh orang dan diangkat menjadi anaknya. Dan kini dia mengenal Mikha lalu menjadikannya sebagai kekasih hati," jelas Kozhikina pada Hector.

"Benar juga katamu. Lalu, apa rencana kita selanjutnya?" tanya Hector.

"Rencana selanjutnya, aku akan masuk kedalam kehidupan Aarav sebagai temannya!" jawab Kozhikina.

Chương tiếp theo