webnovel

Pemuda yang tak berbakat ini

"Itu Pak rumah saya," ucap Ronald sambil menunjuk pada salah satu rumah.

Elang yang membawa sang Guardian, Frans dan Ronald perlahan turun akhirnya menapakkan kakinya di depan rumah Ronald. Ronald lantas turun dari elang tersebut.

"Makasih Pak, sudah mengantarkan saya kesini."

"Iya, lain kali jangan masuk hutan terlalu dalam ya dek."

"Siap Pak," kata Ronald.

Selepas itu, Si Guardian pergi bersama elang miliknya.

Rumah Ronald adalah rumah yang sederhana. Luas keseluruhan halaman serta rumahnya sekitar 7 × 7 meter. Rumah tersebut hanya satu tingkat. Bisa dibilang rumah ini tidak terlalu lusuh ataupun mewah.

Ronald berjalan memasuki Rumahnya. Selagi ia membuka pintu ia berucap, "Bunda aku pulang."

Segera sosok wanita dan anak kecil berlari ke arah Ronald. Mereka adalah Ibu dan Adik Ronald.

"Roron! Kok kamu baru pulang?! Bunda khawatir sekali sama kamu," ucap ibu dari Ronald, Kazawa Mio.

"Kakak! Mimi juga khawatir sama Kakak," ucap adik Ronald yang berusia 9 tahun, Miura Kazawa.

"Maaf sudah bikin kalian khawatir, Bunda, Mimi," ucap Ronald dengan senyum hangat. Sesekali ia mengacak-acak rambut pendek Miura.

"Kamu beneran gak kenapa-napa?" tanya Mio sambil melihat-lihat sekujur tubuh Ronald.

"Gak papa, Bun," jawab santai Ronald.

"Hm, kalau begitu yuk masuk. Bunda udah buatin makanan kesukaan kamu," sahut Mio.

"Yey, makan!" seru senang Miura.

***

Setelah acara makan malam yang membahagiakan. Ronald memutuskan untuk memberitahu ibunya soal Zio.

"Bunda, tadi ketika aku sedang di hutan ak—"

Sesuatu tiba-tiba menutup mulut Ronald. Itu adalah kaki kucing. Ronald menatap pemilik kaki kucing itu dengan tajam.

Zio, si pelaku yang menutup mulut Ronald berdiri di bahu kanan Ronald dengan anggun.

"Biarkan Kucing cantik ini yang bercerita —Nyaw," ucap Zio dengan percaya diri. Sementara itu Mio dan Miura menatap kucing biru itu dengan penasaran.

"Berterima kasyihlah padaku wahai manyusia —Nyaw. Kucing cantik ini menyemukan bocah ingusan ini di hutan sedang menangis. Dikarenakan kucing cantik ini sangat baik hati menawarkan diri untuk menjadi partner bocah ini menawarkan kontrak setara padanya —Nyaw. Kucing cantik ini juga menjaga bocah ini dari berbagai makhluk ganyas, lihat luka-luka ditubuh cantik ini! —Nyaw," ujar penuh dusta Zio.

"Huhuhu, Bunda tak menyangka Roron yang tak ada harapan untuk menjadi Mistral ternyata mampu memenuhi mimpinya berkat kebaikanmu, Tuan kucing," ucapan penuh haru Mio, Ibu dari Ronald.

"Huhuhu, Mimi tak menyangka kakak ku yang mengecewakan dan tak punya harapan akhirnya berkembang," ujar Adik Ronald, Miura yang entah kenapa ikut terharu.

"Tu-tunggu! Cerita itu penuh kebohongan! Lagipula ada apa dengan kalian? Aku tidak se-mengecewakan itu kan?"

"Mimi berhasil mengontrak hewan pada usia 4 tahun," sahut Miura

"Bunda mampu memanggil Pedang Astral pada usia 5 tahun," tanggap tenang Mio.

"Bukankah kalian saja yang terlalu jenius? Bukan salahku jika berbagai hewan astral entah kenapa mati saat melakukan kontrak denganku," protes Ronald.

Mio dan Miura tak bergeming sedikit pun.

"Akuilah! Kucing cantik ini pun dapat melihat kau kurang berbakat bocah," tambah Zio.

Ronald –yang merajuk– akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat tidurnya.

***

Menurut data Asosiasi Mistral Dunia, sekitar 60% Mistral adalah Orang yang melakukan kontrak dengan hewan astral. 30% Mistral adalah orang yang berhasil melakukan panggilan (Summon) pada Benda Astral (Benda ajaib yang berasal dari Dunia Astral) lalu 10% lainnya adalah merupakan orang-orang yang mendapat berkah dari makhuk tingkat tinggi di Dunia Astral.

Orang-orang yang melakukan kontrak dengan hewan astral disebut Mistral Trainer, orang-orang yang memiliki benda Astral disebut Mistral User dan orang orang yang memiliki berkah disebut Mistral Blessed.

Mistral juga dibagi menurut kekuatan dan bakat.

Menurut tingkat kekuatan Mistral dibagi menjadi 10, yaitu pemula, amatir, lanjutan, mahir, spesialis, master, grandmaster, superior, setengah dewa, dewa.

Menurut Bakat atau kelangkaan Astralnya kekuatan Mistral dibagi 6, yaitu bintang 1, bintang 2, dan seterusnya sampai bintang 6.

Sekarang di kamar Ronald sedang mencari-cari di internet apakah Zio termasuk Astral bintang 6 yang legendaris?

Sayang sekali, setelah sekian lama mencari tak ada hewan astral yang mirip dengan Zio. Satu-satunya yang paling mirip adalah Nekomata, namun jenis Nekomata tidak disebutkan bisa berbicara.

Sebenarnya hati Ronald penuh dengan rasa penasaran. Apa hubungan Zio dengan raungan monster dan kilauan cahaya merah waktu itu? Apakah Zio sebenarnya monster astral yang sangat kuat? Namun Ronald tak berani menanyakan hal tersebut pada Zio. Walaupun Zio terlihat sangat jinak Ronald tak berani meremehkannya.

"Zio, apa kekuatanmu?" tanya Ronald penasaran.

Bagaimanapun salah satu kekuatan Mistral Trainer adalah mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki hewan astral yang dikontraknya.

Cahaya biru berkilau, Zio tiba-tiba muncul di samping Ronald.

"Kekuatan kucing ini tak tertandingi. Api biru yang dihembuskan kucing perkasa ini mampu membakar api-api lainnya —Nyaw," ujar sombong Zio.

"Apa kau seorang Nekomata?"

"Bukan, jangan syamakan kucing ini dengan kucing jelek lainnya —Nyaw."

Ronald menatap Zio dengan penuh curiga.

Ronald menghela nafas. Ia kemudian mengulurkan telapak tangannya ke atas lalu memfokuskan energi mana pada tubuhnya kearah telapak tangan. Perlahan ia merasakan panas tubuhnya secara perlahan berpindah pada tangannya.

Setitik api biru tumbuh diatas telapak tangan Ronald. Perasaan gembira menyelimuti hati Ronald. Tetapi, rasa gembira itu langsung hilang ketika api biru di telapak tangannya padam begitu saja.

"Cih, kenapa sangat sulit sekali? Bukankah Mistral akan secara alami menguasai penuh kekuatan Astralnya?" tukas Ronald kesal.

Zio memandang sinis Ronald, "Mana mungkin kekuatan agung kucing cantik ini bisa dikuasai segampang itu —Nyaw. Berlatihlah dengan giat manyusia —Nyaw. Setelah menguasainya kau akan sangat kuat dengan kekuatan agung kucing ini —Nyaw."

"Bukankah artinya kau tak berguna sama sekali? Buat apa aku mengontrakmu jika aku tak bisa menggunakan kekuatanmu?"

"Fisikmu telah ditingkatkan dengan sangat kuat, itu sangat berguna bagi bocah selemah dirimu —Nyaw."

"Eh? Fisikku?" Ronald menatap tubuhnya penasaran. Ia kemudian berdiri dan melompat-lompat kecil.

"Uaah, benar. Aku merasa sangat ringan."

"Jika kau melatih tubuhmu dengan baik lalu belajar bela diri, bahkan tanpa api biru kau akan cukup kuat untuk mengalahkan Mistral pemula yang telah berlatih satu tahun.  Berbanggalah manusia —Nyaw," ujar angkuh Zio.

Ronald menatap ragu Zio, "Benarkah?"

Zio memutar matanya jengkel, "Benar, manyaw mungkin kucing cantik ini berbohong —Nyaw."

"Baguslah! Dengan kekuatanmu, aku akan berjuang menjadi Mistral terkuat yang pernah ada!" teriak penuh tekad Ronald.

"Dengan bakatmu kucing cantik ini ragu kau bisa mencapai Mistral Spesialis tapi setidaknya dengan dukungan kekuatan kucing cantik ini, kau bisa mencapai Mistral Lanjutan." Perkataan Zio sontak mendinginkan kepala Ronald.

Ronald menatap Zio penuh benci, "Cih, pengganggu."

***

Setiap negara di dunia menerapkan sistem pendidikan yang sama, yaitu 6 tahun sekolah dasar yang berfokus pada mata pelajaran umum. 3 tahun sekolah menengah yang berfokus pada pengetahuan lanjutan serta pengembangan diri. Lalu Sekolah Lanjutan yang berfokus melatih siswa dalam menjalani pekerjaannya.

Pelatihan pendidikan Mistral juga dimulai saat di sekolah lanjutan. Kelas 3 sekolah menengah menjadi pintu awal dimulainya cita-cita para siswa untuk menjadi seorang Mistral.

Di kota Vandrechia, Negara Grenomia juga sama adanya.

Di Sekolah Menengah Negeri 8 Vandrechia Timur, sekolah tempat Ronald menimba ilmu memiliki kebijakan yang agak unik. Yaitu syarat kelulusan bagi setiap siswa yang ingin menjadi Mistral hanyalah menjadi Mistral Pemula.

Artinya selama seseorang telah melakukan kontrak dengan hewan astral sejak dini, maka mereka dapat melewatkan kelas 3 lalu lulus begitu saja.

Kebijakan ini keluar mengingat perlunya persiapan untuk Ujian Masuk Akademi Mistral Vandrechia City yang terkenal ganas karena hanya menerima 100 dari sekitar 10.000 pelamar setiap tahunnya.

Karena hal itu yang perlu dilakukan Ronald saat ini adalah datang ke sekolah, lalu melakukan verifikasi kebenaran bahwa siswa tersebut telah menjadi seorang Mistral Pemula setelah itu semua selesai. Tinggal menunggu surat kelulusan dibagikan nanti.

***

Berdiri di depan pintu kelas, Ronald menendang pintu tersebut dengan keras. Semua perhatian beralih padanya, dan pada seekor kucing yang berada diatas kepala Ronald. Atmosfer ruangan menjadi hening. Di samping itu, Ronald mencari dua sosok khas yang telah menjadi temannya sejak dulu.

"Fred! James! Beraninya kalian meninggalkanku di hutan kemarin!" seru Ronald sambil menunjuk keduanya dengan jari telunjuk.

Fred, anak jangkung dengan perawakan kurus dan berkacamata saling bertatapan dengan James, Anak pendek bertubuh gempal. Mereka berbagi pandangan berat. Fred menghela nafas berat, "Bukan kami yang meninggalkanmu di hutan tapi kau yang meninggalkan kami dengan berlari mengejar Burung Tujuh Warna kan?"

Ronald terdiam sebentar.

"Bukankah sudah kubilang untuk mengikutiku?!" ucap geram Ronald.

"Apa yang kau harapkan dengan kami? Dengan fisik kami tak mungkin kami mengejarmu yang berlari macam ayam kampung?" keluh James.

"Yaah, lagi pula jika kita mengejarmu, mungkin yang ada kita bertiga yang tersesat, lebih baik kita kembali dan meminta Guardian untuk menemukanmu, buktinya kau selamat kan?" tambah Fred.

Ronald akhirnya menyerah dalam mencoba untuk menyalahkan Fred dan James. Ia mengambil kucing biru yang bersantai diatas kepalanya lalu mengangkatnya tinggi, "Lupakan hal itu, perkenalkanlah ini adalah partnerku! Zio! dengan kehadirannya aku pasti akan menjadi Mistral Trainer terhebat yang pernah ada."

"Ppffft, kucing itu jenis Nekomata kan? Dia hanya bintang 2. Omong kosong macam apa yang kau ucapkan, hahaha," ledek Howard, pria yang dicap nakal namun memiliki Sarung tangan astral dengan kekuatan ledakan.

"Bermimpi itu hal bagus tapi jika mimpimu terlalu tinggi, bukankah akan sakit kalau kau jatuh, Ron?"

"Seseorang bangunkan dia! Aku yakin dia masih setengah sadar haha."

Ronald menatap teman-temannya jengkel, dia bergumam kecil, "Zio pasti bukan Nekomata biasa."

Seorang gadis menggebrak mejanya. Dia adalah seorang  Mistral paling berbakat dan disebutkan sebagai salah satu pilar masa depan Vandrechia. Yuna Frediziche.

"Semuanya hentikan! Bukankah tak baik mengejek teman sekelas kita. Kita harusnya senang Ronald akhirnya bisa menjadi Mistral. Dengan begini kita bisa mengajukan kelulusan bersamaan bukan?" bentak Yuna.

Ada perjanjian di kelas ini, yaitu siapa saja Mistral yang ingin lulus harus menunggu siswa yang ingin menjadi Mistral memenuhi syarat terlebih dahulu. Agar semua siswa yang ingin menjadi Mistral bisa lulus secara bersamaan dan kebetulan Ronald adalah siswa terakhir yang memiliki impian menjadi Mistral namun belum memiliki Astral.

"Apa kalian benar-benar harus lulus lebih awal? ini menyedihkan bahwa kita harus berpisah lebih awal, ya kan teman-teman?" kata Shimon, salah satu siswa biasa yang tak memiliki impian menjadi Mistral.

Semua orang di kelas mengangguk. 1/4 dari siswa di kelas akan lulus terlebih dahulu, bagaimana mungkin yang lainnya tidak sedih?

"Kalian semua tak usah begitu sedih bagaimana pun kami hanya lulus secara informal. Kami bisa pergi ke sekolah kapan saja," ujar Yuna.

Menjadi Mistral bukanlah hal mudah. Bahkan hewan astral bintang 1 saja bisa dijual seharga 10.000 Gre, dan 10.000 Gre cukup untuk membeli sebuah mobil baru. Bagi sebagian orang itu adalah uang yang sangat besar. Sungguh sangat beruntung bagi Ronald untuk menemukan Zio.

***

Selepas kelas berakhir, 7 orang berkumpul di lapangan. Mereka adalah Ronald dan dua temannya Fred dan James, lalu Howard dan dua anteknya Lisa dan Dust, serta yang terakhir yaitu Yuna.

Di hadapan ketujuh orang itu, pria berkepala plontos. Guru Mistral di sekolah ini. Boutack Maralion.

"Dua setengah tahun kalian habiskan di sekolah ini, pasti ada banyak hal yang terlewati. Suka dan duka, kenangan baik dan kenangan buruk, bahkan kalian menemukan teman atau musuh. Namun kalian adalah semua adalah bibit Mistral muda di negara ini. Kami, pihak sekolah tahu bahwa kalian akan mengalami banyak rintangan sulit ke depannya, sebagai dukungan kami menyediakan sarana agar siswa yang hendak menjadi Mistral profesional untuk lulus lebih awal. Yang harus kalian lakukan sebagai syarat kelulusan adalah identifikasi Astral dan tingkat kekuatan kalian saat ini," jelas Boutack panjang lebar.

"Baik, mari kita mulai dari Howard majulah."

Boutack mengeluarkan sebuah kotak mirip kamera dan menaruhnya pada tripod. Sementara itu, Howard mengulurkan tangan kanan, lalu sebuah sarung tangan merah dengan batu permata hijau muncul. Sarung tangan itu mengeluarkan aura yang berbahaya.

Seketika cahaya hijau keluar dari kotak mirip kamera tersebut. Lantas cahaya itu menyinari tangan, lalu perlahan tubuh Howard.

Setelah itu suara robotik keluar dari kotak mirip kamera tersebut.

[Nama : Howard

Jenis : Mistral User pemula

Astral : Red Amplifier Gauntlet Force

Bintang : 4 bintang

Kekuatan : meningkatkan kemampuan fisik 5 kali lipat.]

Howard mengangguk puas menanggapi suara robotik itu sementara Boutack melihat Howard dengan kagum.

"Baiklah selanjutnya," kata Boutack.

Satu persatu siswa dipindai. Lisa memiliki kekuatan Mistral pemula dengan Astral seekor kupu-kupu bintang 3 yang mampu mengeluarkan ilusi sedangkan itu Dust memiliki ular beracun bintang 3. Fred dengan tikus pendeteksi bintang 2. James dengan beruang hitam bintang 3. Seperti yang Ronald duga, kotak itu mengidentifikasi Zio sebagai Nekomata bintang 2, tak ada kejutan yang terjadi ketika Ronald diidentifikasi.

Kejutan datang dari Yuna.

[Nama : Yuna Frediziche

Jenis : Mistral Trainer Amatir

Astral : invisible bird, Zandaki the lord of mirror

Bintang : 5

Kekuatan : Memanipulasi dunia cermin]

Sebagai perbandingan, Astral Bintang 5 memiliki harga pasaran sekitar 50juta sampai 100 juta Gre. Artinya Astral bintang 5 paling murah adalah 5000 kali lipat harga Astral bintang 1. Bahkan di seluruh negara manapun bintang 5 adalah Astral top tier dan bisa dikatakan sebagai ujung tombak setiap negara.

Tunggu?! Bagaimana dengan bintang 6? Jangan bercanda bahkan tercatat hanya satu orang dalam sejarah yang memiliki Astral bintang 6, yaitu bapak dari segala urusan Astral, John Lank.

"Sungguh menakjubkan, Yuna ... Sekolah ini bangga karena telah membimbing sosok jenius seperti dirimu," ucap Boutack terkagum-kagum pada kehebatan Yuna.

Yuna kembali mundur. Sementara itu, Boutack mengambil kembali kotak pengidentifikasi itu.

"Dengan ini kalian lulus secara informal. Besok dan seterusnya kalian bebas untuk hadir atau tidak hadir dalam proses pembelajaran. Tentu, pembagian surat kelulusan akan sama dengan yang lainnya. Sekian dari saya, silahkan bubar." Dengan kata-kata itu, ketujuh anak muda itu mengeluarkan ekspresi gembira mereka.

"Akhirnya lulus juga!"

"Mari kita rayakan kelulusan kita!"

"Fred, James, apa yang kalian bicarakan? Walaupun kita lulus bukan berarti kita bisa masuk ke Akademi Mistral Vandrechia," ucap Ronald mendinginkan kegembiraan kedua temannya.

Howard menatap sinis lalu mencemooh, "Masa depan kalian semua masih suram tentunya kecuali Yuna dan Aku. Terutama kau, Ronald."

Lisa yang mendengar itu langsung protes, "Aku juga pasti masuk Akademi Mistral bersamamu."

Dust mengangguk, "Aku juga."

Sesaat ketika Ronald hendak marah atas omongan Howard. Yuna menyela pembicaraan.

"Aku tak akan masuk Akademi Vandrechia," ucap Yuna mengejutkan semua orang.

"Apa maksudmu?" tanya kaget Ronald.

"Aku mendapat undangan dari Avania," jawab Yuna.

Sontak semua orang menahan nafas.

Academy Mistral of Avania disingkat AMA, adalah sekolah terbaik di Grenomia, berlokasi di ibu kota Grenomia, Avania. AMA juga salah satu sekolah terbaik di dunia, Di Piala Dunia Akademi Mistral 2 tahun lalu, AMA menduduki peringkat ke 8.

Secara singkat itu adalah sekolah impian semua Mistral di Grenomia.

Fred, James, Lisa dan Dust segera memberi selamat pada Yuna. Howard memasang wajah masam dan memberi ucapan selamat seadanya. Ronald juga memberi ucapan selamat sederhana.

Mereka bertujuh akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Akan tetapi, ketika Ronald akan pulang Yuna memegang telapak tangannya. Ia kemudian menyeret Ronald ke atap sekolah.

Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Ronald. Rasa gelisah beserta sedih bercampur aduk dalam jiwanya. Meski begitu ia memutuskan untuk tetap bertanya, "Ada apa?"

Yuna menyunggingkan sudut bibirnya. Mata biru cerah menginvasi penglihatan Ronald. Rambut merah cerahnya terlihat menari di udara bersama angin.

"Apa, tak ada yang ingin kau ucapkan untukku?" Ronald mendengar suara merdu yang selalu menemaninya selama ini.

Yuna adalah teman masa kecilnya Ronald. Mereka sudah bersama semenjak sekolah dasar. Namun nasib mereka berdua berbanding terbalik.

Ronald yang lahir di keluarga berbakat, ternyata memiliki bakat sampah. Sementara itu, Yuna yang lahir di keluarga kurang mampu, ternyata memiliki bakat hebat. Bak berlian dalam lumpur. Yuna akhirnya di adopsi oleh salah satu keluarga kaya.

Ronald memiliki banyak hal yang ingin ia katakan pada Yuna namun, untuk saat ini yang harus dikatakan Ronald sangat sederhana.

"Aku ... aku pasti akan mengejarmu! Hanya karena kau memasuki sekolah terbaik bukan berarti jarak kita akan semakin menjauh. Tidak! Perlombaan kita baru dimulai," ucap Ronald dengan penuh tekad.

Kesetaraan, itulah yang ingin ia kejar terlebih dahulu.

Yuna tertawa pelan lalu berkata, "Kalau begitu aku akan menunggumu."

Dimana ada pertemuan disitu apa perpisahan!

bagaimana tanggapan kalian tentang Chapter kali ini? tulis di kolom komentar

Agis_Z99creators' thoughts
Chương tiếp theo