"Kamu mencintainya?" tanya Pak Bais dengan nada lirih. Ia tersenyum lalu meraih pergelangan tangan gadis di depannya. "Kenapa wajahmu jadi begitu?" tanyanya.
"Salahkah aku mencintainya?" Sandra menyahut. Tatapannya sayu penuh dengan kesedihan. Tiba-tiba saja suasana berubah tatkala pria itu membicarakan pasal kehidupan Sandra.
Jujur saja, sampai detik ini hanya ada satu kata yang menghantuinya bersama dengan mimpi buruk yang selalu datang di akhir malamnya. Kata itu adalah kekhawatiran. Sandra tak bisa bohong bahwa ia khawatir dengan keadaannya sekarang. Ia khawatir dengan apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun selalu mengelak, tetapi tetap saja, ia benar-benar takut akan hal itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com