Ch.158: Rencana ke Tanah Randa

Niin terjatuh. Isura dan Naara yang kaget segera berlari menghampiri.

"Kau baik-baik saja," ucap Isura dan Naara bersamaan.

Niin terdiam, bingung  ingin meraih tangan Isura atau Naara tapi kemudian ia ingat tentang perkataan Naara yang menyebutnya payah ia memutuskan untuk meraih tangan Isura. Ia tidak tahu kalau keputusannya itu membuat Naara kecewa.

"Kau baik-baik saja?"

"Um. Terima kasih."

Isura bertanya untuk memastikan  dan Niin menjawabnya dengan anggukan serta  senyuman. Lagi-lagi itu membuat Naara merasa tidak senang.

"Kau itu payah sekali," ucapnya bernada ketus lantas berbalik pergi menuju pinggiran hutan dimana bayangan pohon-pohon berdaun lebat akan menaungimu dengan baik.

Saat berbalik, Naara mendengar Isura meminta maaf kepada Niin atas sikap ketus adiknya.

Di Pulau Akar.  Setelah pertemuan, Reen memilih untuk memisahkan diri dari yang lain dan memilih menyendiri di atap bangunan.