Tania dan Ardi langsung mendongakkan kepala mereka. Tamiya menurunkan tangannya dari mulut Ardi, lalu mengangguk sambil tersenyum canggung kearah sumber suara. Tania memicingkan matanya. Dia kayak lupa lupa Ingat. Sepertinya dia pernah melihat mereka berdua, tetapi di mana? Dia mencoba untuk mengingatnya tetapi tetap saja tidak ingat.
"Iya, Kak. Ini Kekasih saya," ucap Ardi sambil mengarahkan matanya kearah Tania, karena tangannya masih sulit untuk digerakkan.
"Waw… kalian sweet banget sih. Disaat sakit seperti ini kerjaan masih bisa tersenyum dan tertawa di atas kursi roda. Semangat ya kalian!" Jika tadi yang berbicara adalah si cewek, sekarang giliran si cowok. Mereka berdua saja dengan bunga orang yang sedang sakit, dan mereka berdua dapat menebak bahwa perempuan yaitu Tania sedang sakit kanker karena ciet yang dipakai, dan agak terlihat sedikit dari samping bahwa Tania memang tidak memiliki rambut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com