Kehadiran Alda

Doni merangkul tubuh adiknya, menuntunnya menuju ke mobil. Bu Ratih sudah tidak ada lagi di ruang tamu, sepertinya sudah masuk ke dalam kamar. Alda sudah pergi, bahkan dia sama sekali tidak pamit Tania. Perempuan itu juga tidak memenuhi Tania meskipun hanya sekedar untuk berbasa-basi menanyakan keadaan Tania. Ah, entahlah. Tania akan mengorek informasi itu nanti setelah keadaannya benar-benar membaik.

"Tan, sini sama aku aja," ucap Ardi sambil berusaha untuk meraih bahu Tania.

"Nggak perlu, Kak. Aku baik-baik saja kok dan bisa sama Kak Doni." Tania mengibaskan tangan Ardi. Ardi mengerutkan keningnya. Tidak biasa biasanya Tania bersikap seperti itu.

"Tan, Kamu kenapa sih?"

"Di, biar dia sama aku dulu. Nanti kalau kamu sudah bisa keluar, kamu ke rumah. Kita bisa ngobrol. Sekarang biarkan Tania pulang dulu. Biarkan dia bisa istirahat dan menenangkan diri. Kami pulang dulu ya?" ucap Doni bijak.

"Ya sudah, iya kak. Nanti kalau diizinkan sama ibu saya akan datang sana."