"Mas, bakso 2 ya?" Terdengar suara yang tidak asing ditelinga Tania dan Belva. 2 makhluk yang saat itu sedang asyik menyantap bakso langsung membulatkan matanya dan menoleh ke arah sumber suara.
Belva langsung terbatuk dan tersedak saat mengetahui bahwa itu adalah suara Pak Hadi dan Pak Rahman. Guru mereka. Seketika, Belva langsung menyodok siku Tania.
"Mati nih, bener-bener mati!" Belva gemetaran.
"Tenang aja, Papa. Kita kan masih memakai atribut keren kita. Jadi tidak akan ketahuan."
"Dih, geli. Aduh, kau buat botak kepalaku karena ide konyol ini," ucap Belva sambil menundukkan kepalanya.
Tania hanya tertawa ngakak melihat ekspresi Belva. Sementara Tania, dia lebih tenang, karena dia sudah sering menghadapi situasi genting yang sengaja dibuat sendiri seperti ini.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com