Ciuman berakhir yang sama sekali tak di harapkan, bahkan Nino yang sudah terlalu bernapsu berusaha berbalik merenggut bibir tipis Arka. Namun sayangnya tak di izinkan. Meski ucapan Arka setelahnya menjadi bagian termanis.
"Gue bakalan terima, asal janji buat ngasih gue waktu lo lebih banyak. Lo tau kalo gue nggak sudi di jadiin cadangan dari prioritas utama lo, kan?"
"Itu mudah. Urusan kuliah yang cuman nunggu wisuda kelulusan. Kantor yang mulai stabil dan bisa ku urus dari rumah." Nino yang kemudian berbisik di telinga Arka. "Asal kamu bisa tahan dengan resiko tentang aku yang sangat mudah terangsang, Ar..."
Arka yang mencabut cincin yang lebih kecil dan memasangkan sendiri ke jari manisnya. Tersenyum pongah dengan kedua alisnya yang di jungkat-jungkit, menunjukkan telapak kirinya yang begitu cantik terhias berlian.
"Oke, deal! Lagian cuman ngangkang buat lo, kan? Siapa takut?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com