Tak peka

"Ibu baik-baik aja kok, Han. Nggak ada lagi yang jahat sama ibu."

Namun rupanya kelegaan Arka tak sampai berhenti di situ. Panggilan dari ruang tata usaha membuatnya mematung saat itu juga. Sebuah kertas dengan mencantumkan uraian detail biaya yang masih harus di lunasi membuat pikiran cepatnya menghubungkan.

Orang tuanya yang tak lagi peduli, mana mungkin meluangkan waktu untuk sekedar memikirkan kebutuhannya? Kalau pun mereka masih punya hati dengan menganggapnya seorang anak, mereka tak mungkin membayar biaya semester dengan mencicil, kan?

Lagipula tertera jelas tanda tangan yang di bubuhkan di sana, Margaret yang menanggungnya.

Sial! Bagaimana bisa Arka tak terbesit kesalahan ada pada kehadirannya? Bodoh! Setelah sekian lama, kenapa Arka tak berpikir jika kehadirannya malah memberatkan ekonomi Margaret yang sudah begitu sulit?