Mataku menatap punggung gadis itu yang semakin menjauh, lalu menghilang dari balik dinding yang rumah sakit yang cukup jauh dari tempat ini. Begitu melihat Riley yang sudah memasuki gedung itu, aku menghela napasku dengan panjang. Menyandarkan punggungku yang terasa sangat lelah ke sandaran kursi. Kepalaku menengadah untuk menatap langit biru yang kini tidak lagi tertutupi oleh awan.
"Bahkan aku tidak mampu menjawabnya," gumamku kecewa.
Langit yang berwarna biru itu sangat cerah, akan tetapi suhu di sekitar sini terasa sangat rendah dan bahkan mampu membuatku menggigil. Ingatan tentang kejadian sebelumnya terlintas dalam benakku dan aku kembali bergumam,
"Mimpi buruk, ya ...," gumamku ketika Riley mengatakan bahwa dirinya mengalami mimpi buruk yang mengerikan.
Angin menerpa wajahku dengan lembut, ujung rambutku yang berwarna hitam tentu bergerak sesuai arah angin berembus, dan debu taman ini terangkat.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com