Setelah sempat berkeliling, akhirnya kami menemukan sebuah penginapan. Kami memesan dua kamar karena satu kamar tentunya untuk Sadin. Setelah aku membayar biaya sewa penginapan, kini kami sedang diantar menuju kamar oleh petugas di penginapan ini.
"Ini kamar untuk satu orang, hanya ada satu tempat tidur di dalam," ucap sang petugas penginapan yang merupakan pria muda.
Aku menatap pada Sadin yang hanya diam saja padahal seharusnya dia tahu kamar itu untuknya. "Sadin, masuklah ke kamarmu," ucapku mengingatkan.
"Oh, iya. Jadi, aku tidur sendiri, ya? Aku pikir akan sekamar denganmu, Giania."
Aku mengernyitkan dahi mendengar ucapannya ini. Apa maksudnya dia mengira akan tidur satu kamar denganku padahal dia sudah tahu aku dan Zero merupakan suami istri? Tentu aku akan tidur sekamar dengan suamiku.
"Tidak. Aku akan ...."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com