"Bagaimana kabarmu, Bibi? Apakah Bibi betah di rumah ini?" Kini Devan bertanya balik. Entahlah, ia juga tahu mengapa pertanyaan seperti itu keluar dari bibirnya. Sebab biasanya ia selalu acuh tak acuh dengan sekitarnya, termasuk dengan keluarganya sendiri.
"Emm, seperti yang kau lihat sendiri. Aku berkunjung ke Indonesia hanya karena pernikahanmu. Kembali berkumpul dengan keluarga sudah cukup membuatku nyaman dan betah di rumah ini," jawab Serly.
"Baguslah, Bibi," kata Devan singkat.
Leo yang memperhatikan interaksi dua orang itu mengerutkan kening, sebab baginya aneh saja jika ia melihat Devan yang tak seperti biasanya.
Setelah itu, hening. Tak ada pembahasan apapun yang terdengar dalam ruangan. Hingga Serly kembali berkata, "Sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu padamu, Devan."
Yang diajak bicara menoleh ke sumber suara.
"Tunggu sebentar," kata Serly lagi lalu merogoh saku celananya. Mengeluarkan benda berbentuk pipih dari sana.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com