webnovel

MALAM PENUH DARAH

Tidak ada banyak penjaga di sekitar panti asuhan dan itu adalah sebuah keuntungan bagi Wang Yu dan Ketua Mo untuk meluncurkan serangan mereka.

Wang Yu sudah mengetahui halaman mana yang menjadi tempat menetap Su Zhang Li. Oleh karena itu, sementara sisa para pasukan yang mereka bawa sedang membunuh seluruh anak-anak dan Dokter yang ada di tempat itu, Wang Yu dan Ketua Mo dengan sendirinya menghampiri tempat Su Zhang Li.

Dalam perjalanan menuju ke tampat Su Zhang Li, secara perlahan keributan itu dapat semakin terdengar dan semakin bertambah ricuh.

Di depan sebuah pintu, Ketua Mo menendang pintu agar terbuka hingga menghasilkan suara yang keras sementara Wang Yu berjalan melewati ambang pintu dengan santai. Mereka berdua tahu bahwa Ye Bai dan Ye Xiu tidak berada di tempat ini.

Di dalam ruangan itu, Su Zhang Li tersentak bangun dan dengan segera membangunkan Ye Qing yang berada di sebelahnya, namun ia hanya meregangkan tubuh kecilnya dan kembali tidur lagi. Dari instingnya, ia dapat merasakan sesuatu yang tidak beres pasti terjadi. Karena ia bisa mendengar banyak anak menangis dan berteriak dari luar.

Tebakannya benar, sebelum ia dapat mengambil jubahnya dan mengangkat Ye Qing, Ketua Mo menarik lengannya dan meletakkan pedangnya yang panjang di leher Su Zhang Li sedangkan Wang Yu merebut Ye Qing dari dekapan Su Zhang Li. Ia mencekik anak yang mengantuk itu dan mengangkatnya dari tempat tidur.

Tindakan ini membuat Ye Qing yang merasa mengantuk tadi menjadi sadar sepenuhnya. Ia mulai merengek, tapi karena lehernya yang di cekik oleh cengkraman Wang Yu, ia tidak bisa mengeluarkan suara apapun dan melakukan apapun kecuali mencakar tangan Wang Yu dalam usahanya untuk melepaskan lehernya dari cengkraman tangan Wang Yu.

Su Zhang Li yang juga sedang berjuang di bawah cekikan Ketua Mo, merasa panik ketika ia melihat kondisi anaknya.

"Apa yang kau inginkan?! Lepaskan dia! Lepaskan anakku!" Su Zhang Li berteriak sangat kencang dengan perasaan ngeri ketika ia melihat wajah Ye Qing menjadi berwarna kemerahan dan tangannya tegantung lemas di sebelah tubuhnya.

Namun, Wang Yu tidak membutuhkan permohonannya. Ia menggoyangkan tubuh Ye Qing yang lemas beberapa kali dan membuat Su Zhang Li semakin panik, sebelum ia melepaskan tubuh kecil yang tak berdaya itu terjatuh ke lantai.

"Hentikan itu! Hentikan! Kau bisa membunuhnya!" Rasa panik Su Zhang Li semakin menjadi-jadi ketika ia melihat anaknya tidak bergerak lagi. Ia bahkan mengabaikan luka sayatan pedang di lehernya dan berlari dengan cepat menuju Ye Qing yang sudah tidak bergerak. Ia memeluk Ye Qing dengan sangat hati-hati.

Hati dan tangan Su Zhang Li bergetar tak karuan saat ia menatap dengan ngeri leher Ye Qing yang memar, ia hanyalah seorang anak berusia 6 tahun, sepertinya Wang Yu telah menghancurkan tenggorokan anak itu.

"Qing'er, Qing'er…" Su Zhang Li merengek dan tubuhnya menjadi terasa kaku. Bagaimanapun ia adalah seorang Dokter. Maka dari itu ia langsung tahu ketika ia merasakan anaknya yang berada di dekapan itu. "Tidak, tidak.." Meskipun begitu, ia terus menggelengkan kepalanya dalam penyangkalan.

Ia memeluk anak laki-lakinya dengan erat sambil menangis dengan menyedihkan di lekukan bahu Ye Qing. Baru saja anak laki-lakinya masih berbicara dengan berisik dan berkeliaran sebelum mereka pergi tidur, tapi sekarang ia bahkan tidak merespon ketika ibunya memanggil namanya dengan putus asa.

Su Zhang Li tidak dapat menerima semua ini, ia mendadak lupa terhadap sekitarnya sambil terus menangis, meratap dan berteriak.

Wang Yu berdiri di sisi lain tanpa berkata-kata, ia hanya menatap pada sepasang ibu dan anak itu dengan acuh tak acuh. Dan di sisi yang lain lagi, kedua alis Ketua Mo berkerut. Menurutnya, tidak perlu jika harus sampai membunuh anak kecil itu, Wang Yu seharusnya tidak melakukan hal ini terlalu jauh.

Meskipun merasa tidak senang, Ketua Mo tidak mengatakan apapun saat ia mengetahui seberapa kejam tindakan yang dilakukan oleh Wang Yu.

***

Karena kurangnya penjagaan, mereka hanya membutuhkan waktu selama satu jam untuk menghancurkan seluruh panti asuhan itu menjadi di bawah kendali Wang Yu.

Ia menyeret keluar Su Zhang Li, ke tengah-tengah area terbuka sebelum pintu masuk.

Raga Su Zhang Li yang seakan tidak bernyawa terus memeluk tubuh Ye Qing yang telah kehilangan nyawa, kedua matanya menatap kosong ke tempat yang jauh. Ia terihat seperti seseorang yang sudah kehilangan akalnya saat ia membiarkan seorang tentara menyeret tubuhnya dan melempar dirinya dan Ye Qing ke tanah. Meskipun begitu, Su Zhang Li tetap tak bergerak.

Untuk menyaksikan anaknya sendiri kehilangan napas di depan matanya dan ia tidak bisa melakukan apapun, perasaan tak berdaya, menyebabkan rasa sakit melanda dirinya secara mental. Ia benar-benar setengah sadar sekarang karena pikirannya seakan mati rasa.

Aroma darah dari ratusan anak-anak, Dokter dan penjaga-penjaga bercampur di udara. Tubuh mereka berserakan di tanah dalam keadaan yang mengenaskan.

Wang Yu berdiri di belakang Su Zhang Li, kondisinya saat ini adalah apa yang ia inginkan. Kenyataannya, ia tidak membutuhkan mereka berdua. Karena, ketika ia membocorkan informasi mengenai apa yang telah terjadi di panti asuhan kepada Ye Xiu yang sedang berada di Kerajaan Rockstone, ia sangat yakin bahwa Ye Xiu akan datang dalam waktu yang singkat.

Ye Xiu tidak bisa menggunakan kekuatan dari pasukan militer Xinghe atau tetap berdiam di Kerajaan Xinghe lagi karena sebelumnya ia telah menolak untuk menyerahkan Senja yang merupakan perintah dari Kaisar Xinghe, maka itu ia adalah seorang pria yang tidak bernegara saat ini.

Wang Yu telah mengirimkan pesan kepada Ye Xiu untuk datang seorang diri, atau jika tidak, ia akan membantai semua penduduk disini. Pada kenyataannya, mereka sudah membunuh mereka semua bahkan sebelum Ye Xiu datang. Wang Yu tidak pernah memiliki niat untuk menepati kata-katanya sejak awal.

Wang Yu menunggu kedatangan Ye Xiu. Seharushnya Ye Xiu telah sampai.

Kegelapan malam berganti menjadi hening sehingga hembusan angina dapat terdengar dengan jelas.

Ketika langit hampir berganti menjadi terang, sosok seorang yang mengenakan jubah perjalanan hitamnya muncul dari balik pintu masuk. Tangannya menggenggam sebuah pedang yang penuh dengan darah, sepertinya ia telah membunuh beberapa penjaga dari pasukan Wang Yu dalam perjalanannya datang kesini.

"Ye Xiu…" Wang Yu menyebut namanya saat senyuman sinis muncul di bibirnya.

Ye Xiu berjalan melewati pintu masuk dengan langkah besar, tapi aura yang mengelilinginya bisa membuat seseorang membeku saat tatapannya tertuju kepada Wang Yu. Ye Xiu terlihat pucat.

Chương tiếp theo