webnovel

Berhasil

Seorang wanita saat ini sedang mencoba menggerakan beberapa anggota tubuhnya, namun usahanya masih sia – sia karena hal tersebut sangatlah susah. Bahkan kedua orang yang bersamanya saat ini, juga merasakan hal yang sama.

Alice saat ini mencoba membuka matanya itu, namun kelopak matanya seakan melawan saat digerakan saat ini. Setelah kesadarannya sudah berpindah, saat ini dia belum sekalipun bisa untuk menggerakan anggota tubuhnya, bakan untuk menggerakan kelopak matanya saja sangat susah saat ini.

"Semua proses telah berhasil Zen, mereka hanya harus menyesuaikan saja dengan tubuh baru mereka saat ini" kata Rinko setelah melihat sebuah data didalam komputernya.

Saat ini, Zen, Aki dan Rinko yang berada ditempat ini, hanya menyaksikan ketiga orang yang dibawa Zen itu untuk berusaha, karena jika mereka membantunya seperti membantu menggerakan anggota tubuh yang lain, akan terjadi kegagalan pada syaraf mereka.

Perkembangan mereka akan cacat, seperti seekor kupu – kupu yang dipaksa dikeluarkan saat proses metamorfosis saat mencoba keluar dari kepompongnya. Karena perbedaan tubuh buatan mereka dengan Yui yang dibuat Zen sebelumnya.

Perlahan salah satu dari mereka berhasil membuka matanya, yaitu Quenella. Saat ini matanya sedang menyesuaikan cahaya pada ruangan ini dan berusaha kembali menyesuaikan dirinya pada tubuh barunya saat ini.

"Berapa lama proses mereka akan bisa menyesuaikan tubuh baru mereka Rinko?" tanya Zen.

"Menurut perhitunganku, sekitar 3 sampai 4 jam saat ini." jawab Rinko.

"Memang saat Yui dulu, berapa lama dia menyesuaikan tubuhnya Zen?" tanya Aki kemudian.

"Mungkin Sekitar 2 jam, aku juga tidak terlalu ingat, tetapi setahuku sekitar itu Yui bisa menyesuiakan tubuhnya" kata Zen.

"Lalu apa yang membuat mereka berbeda dengan Yui?" tanya Aki kembali.

"Pertama, tubuh Yui aku membuat secara detail, sehingga jiwanya langsung dapat menyatu bersama tubuhnya. Namun tubuh didepan ini, mereka harus menyesuaikan bentuk wajah dan sebagainya, maka dari itu prosesnya cukup lama" kata Zen

Memang saat Zen membuat Yui, semua hal sudah diperkirakan oleh Zen, sehingga dia membuat tubuh Yui memang menyerupai dirinya kecuali beberapa hal dan itu membuat tubuhnya dapat beradaptasi dengan jiwa Yui sangat cepat.

Selang beberapa lama kemudian, akhirnya proses yang melelahkan itu akhirnya akan berakhir. Quenella, Rina dan Alice saat ini sudah duduk ditempat tidur mereka dan menyesuaikan beberapa bagian tubuh yang masih belum bisa mereka gerakan saat ini.

"H-Hehima hasih" kata Alice kepada Aki yang mencoba membantunya setelah proses penyesuaian sudah selesai saat ini, walaupun pengucapannya Alice belum sepenuhnya sempurna.

"Teruslah berusaha oke" kata Aki.

Disisi lain, para wanita Zen yang lainnya, akhirnya memasuki ruangan dimana Zen mengeluarkan beberapa orang dari Underworld saat ini, walaupun mereka hanya bisa melihat mereka dibalik kaca yang menghalangi mereka dari ruangan tersebut.

"Apakah kamu pernah memasuki dunia itu Asuna?" tanya Yue.

"Kami semua sudah pernah memasukinya, kecuali kalian saja" kata Asuna sambil menatap Shea dan Tio.

"Memang dunia seperti apa disana?" tanya Shea penasaran.

"Mungkin sama seperti duniamu, saat kami mendengarkan ceritamu tentang dunia asalmu. Tetapi bedanya, tubuh mereka pada dunia itu hanya avatar bagi jiwa mereka didalamnya" kata Asuna kemudian.

"Hmm.. pantas saja Master harus membuat tubuh mereka untuk bisa berada disini" kata Tio yang saat ini sedang menggendong Yui.

Selang beberapa lama kemudian, Semua proses saat ini sudah selesai sepenuhnya, ketiga orang yang dibawa Zen saat ini sudah mulai mengambil langkah pertama mereka pada dunia Zen ini, walaupun sebatas masih didalam labnya.

Bisa terlihat senyum terukir diwajah Alice saat menengok beberapa orang dikenalnya saat ini, sedang melihatnya dari balik kaca pemisah ruangan ini. Melihat hal tersebut, Asuna bersama yang lainnya hanya melambaikan tangan kepada Alice dan kedua orang lainnya.

"Jadi seperti ini duniamu Zen" kata Rina.

"Bisa dibilang seperti itu, namun mungkin kalian akan mengunjungi beberapa dunia yang lainnya" kata Zen.

"Ya, aku juga tidak sabar pergi kedunia Asuna" kata Alice yang selalu mendengar dunia dimana Asuna tinggal saat mereka sedang beristirahat latihan, yang membuatnya sangat penasaran.

"Jadi Zen-sama, apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Quenella.

"Mungkin kamu akan menjadi kepala pelayan dikediamanku Quenella" kata Zen.

Memang kelebihan Fluctlight adalah, Zen bisa dengan mudah memodifikasi pemikiran seseorang yang berada didalam dunia Underworld, namun saat ini Zen hanya melakukan kepada Quenella saja saat ini.

"Baiklah, aku akan berusaha keras" kata Quenella.

"Lalu kapan adikku bisa ketempat ini Zen?" tanya Alice.

Mendengar itu Zen lalu menatap Rinko untuk menyuruhnya menjelaskan apa yang ditanyakan oleh Alice tersebut.

"Mungkin sekitar 3 bulan lagi, dan tenang saja kalian bisa kembali kapan saja kedunia Underworld menggunakan alat tersebut" kata Rinko sambil menunjuk sebuah alat yaitu Soul Translator.

"Jadi masih lama ya.." gumam Alice.

Melihat raut wajah sedih Alice, Zen hanya menepuk kepala wanita itu untuk menenangkannya saat ini.

"Tenanglah, bukannya kamu bisa bolak – balik kesana. Tetapi pastikan untuk memberitahu Rinko atau Aki jika kamu ingin memasuki dunia Underworld" kata Zen.

"Baiklah, termakasih Zen" kata Alice sambil tersenyum setelah mendapatkan perlakuan tersebut.

Setelah semua proses selesai, mereka bertiga dibawa oleh Zen keruang utama rumahnya, untuk menunjukan rumah baru mereka saat ini. Namun saat perjalanan keluar, Zen melihat sesuatu yang aneh pada pundak Quenella saat ini.

Memang saat ini, mereka menggunakan dress putih polos, dan itu membuat beberapa bagian sedikit terbuka saat ini, namun Zen bisa melihat tanda yang berbeda dari Quenella dengan semua wanitanya saat ini.

[Itu bernama tanda budak Kak] kata Irene.

"Apa?" kata Zen terkejut.

"Mengapa aku harus mempunyai budak Irene? aku tidak ingin sesuatu seperti budak atau apapun itu, jadi beritahukanku bagaimana cara menghapusnya" kata Zen.

Prinsip Zen memang sangat menentang perbudakan, apalagi dia tidak mau menghalangi kebebasan seseorang saat ini.

[Tenang Kak, itu hanya nama tandanya, tetapi perkataan atau perintah Kakak tidak akan mutlak bagi mereka yang mempunyai tanda tersebut.] kata Irene.

"Hm.. apa mahsutmu Irene, coba jelaskan dengan bahasa yang bisa dimengerti manusia sepertiku" kata Zen.

[Begini Kak, Kakak mempunyai tiga buah tanda yang pertama tanda Cinta seperti yang dimiliki oleh semua wanita Kakak, tanda budak seperti Quenella, dan tanda Keluarga yang dimiliki putrimu Yui. Tanda budak diibaratkan sebagai pengikut setia dari Kakak namun perbedaannya, yang mempunyai tanda ini bisa saja berhianat kepada Kakak] kata Irene.

"Tunggu, tunggu, tunggu, aku belum pernah melihat tanda apapun pada pundak Yui dan juga Apa mahsutmu berhianat?" kata Zen.

[Pertama, apakah Kakak pernah melihat putrimu telanjang secara langsung? Dan juga Kakak lihat tanda dipundak dari Quenella, yaitu ada angka romawi 3 pada bagian tengahnya bukan?] kata Irene.

Memang Zen, tidak memperhatikan tubuh telanjang dari putrinya tersebut, setelah dia memindahkannya kedunia ini. Dan dia tidak mengetahui, bahwa Yui juga bisa mempunyai suatu tanda.

Memang lambang yang dimiliki para wanita Zen berupa lingkaran dengan bagian putus dibawah, dan jika sempurna akan bertuliskan nama Zen menggunakan tulisan dewa pada bagian putus itu, lalu tanda keluarga berbentuk lingkaran dengan setengahnya berwarna hitam. Namun tanda budak memiliki sebuah lambang lingkaran utuh dengan angka romawi ditengahnya.

[Karena Irene tidak ingin terjadi sesuatu kepada Kakak. Tanda itu hanya muncul, untuk seseorang yang mendapatkan tanda tingkat akhir, yang dipastikan orang itu tidak akan berhianat kepada Kakak selamanya.]

Chương tiếp theo