193. Kode Siasat

"Hachiooooo!" Loid bersin dengan suara yang begitu keras, membangunkan Jenny yang masih terpaku setelah mendengar kata-kata yang tidak lazim baginya.

"Berisik!" kata Jenny sembari berjalan mencari jalan keluar.

"Cih! Hanya dengan bermodal kata-kata manis, kau melepaskannya begitu saja?"

"Apa kau bilang?" teriak Jenny.

"Aku akui kemampuanmu hebat tapi kau sangat minim rasa hormat," kata Loid tegas.

"Kau bukan Tuanku!"

"Kau mengekor dibawah selangkanganku dan kau masih berfikir aku bukan Tuanmu?" Loid mendengkus kesal.

"Tuanku hanya Delice!"

"Kalau begitu, kembalilah bertugas dengannya. Jangan memilih tugas bersamaku."

"Cih! Aku juga tidak sudi!" balas Jenny.

"Tidak tahu diri!" maki Loid.

"Tarik kembali kata-katamu!"

"Kenapa? Kau marah? Kau ingin mengadu kemampuanmu?" ejek Loid.

"Bajingan!"

BUKKK!

BUKKK!

TAP... TAP... TAP...

BUKKK!

BUAKKKKK!

"Hanya segitu kemampuanmu?" ejek Loid lagi ketika dia berhasil menendang Jenny.